skip to Main Content

Buddy Guard — Aplikasi Tombol Darurat dan Siskamling Digital untuk Masyarakat Modern


Founder: Fardhan Muhammad, Anggatirta, David, Scorpio Satriyo
Industri: aplikasi keamanan personal
Status pendanaan: seed funding

  • Dengan fitur tombol darurat dalam aplikasi Buddy Guard, pengguna bisa mengirim sinyal darurat kepada para pengguna lain di sekitarnya, serta menghubungi pihak terkait secara instan.
  • Aplikasi Buddy Guard dapat diunduh secara cuma-cuma. Terdapat fitur premium yang dapat dinikmati para pengguna dengan cara berlangganan per bulan.

Kriminalitas merupakan problem yang hampir tak dapat dipisahkan dari kehidupan kota-kota besar di Indonesia. Jika kamu mengikuti perkembangan berita kriminal di sejumlah media, kamu mungkin jadi khawatir tindak kejahatan bisa terjadi kapan pun dan di mana pun tanpa diduga sebelumnya.

Dengan tujuan memberi pengamanan personal untuk menghadapi situasi yang tak dinginkan, sebuah startup bernama Buddy Guard hadir menawarkan aplikasi keamanan berlapis yang dapat dipakai di momen-momen genting.

Konsep aplikasi semacam ini bukanlah sesuatu yang baru diperkenalkan di Indonesia. Namun dalam praktiknya, belum banyak yang mengeksplorasi manfaat lain yang bisa diberikan oleh aplikasi pengamanan personal semacam ini.

Dengan keberadaan peluang yang bisa digali dari ranah pengamanan personal, Buddy Guard hadir dengan tekad mendigitalkan peran  kegotongroyongan ala siskamling di lingkungan perkotaan yang cenderung individualis.

Terinspirasi dari kasus Pulomas

CEO sekaligus Founder Buddy Guard, Fardhan Muhammad, mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan yang terjadi dalam sebuah rumah mewah di kawasan Pulomas, Jakarta Utara, merupakan peristiwa yang menginspirasi pembuatan salah satu fitur aplikasi BuddyGuard.

Melihat masalah yang cukup rentan menyangkut keselamatan personal, pria pengusaha yang juga menekuni dunia akting ini mempertimbangkan sebuah ide tentang aplikasi mobile yang tak hanya memberikan akses ke layanan darurat, tetapi juga saling menghubungkan sesama penggunanya dalam satu platform.

Di samping memanfaatkan kebiasaan masyarakat perkotaan yang makin tak dapat dipisahkan dari penggunaan smartphone, pengerjaan fitur-fitur di dalam aplikasi Buddy Guard juga didorong alasan lain seperti pengalaman dari rekan-rekan Fardhan.

Saya lihat orang Indonesia itu memiliki jiwa gotong-royong tinggi. Nah tugas BuddyGuard di sini (adalah) menyatukan masyarakat supaya tergerak menjadi ‘agen-agen keamanan’ bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya

Muhammad Fardhan,
BuddyGuard

“Seorang teman yang bersekolah di Amerika pernah bercerita tentang betapa cepatnya respons nomor darurat di sana. Meski belum sempat melaporkan secara detail, namun lima belas menit kemudian, mobil polisi, ambulans, dan pemadam kebakaran telah hadir untuk merespons panggilan darurat,” ujar Fardhan.

Dari cerita pengalaman tersebut, Fardhan berpikir bagaimana jika ia membuat sebuah aplikasi yang bisa menanggapi respons darurat dengan cepat di Indonesia, namun dengan fokus dari pengguna ke pengguna lainnya.

Buddyguard | Photo

Bukan sekadar aplikasi tombol darurat belaka

Untuk melengkapi fungsi pengamanan yang mereka tawarkan, tim Buddy Guard tidak hanya melengkapi aplikasi dengan fitur tombol darurat semata. Sedikitnya ada empat fitur lain yang mereka siapkan, yaitu:

  1. Fungsi pemantauan anggota keluarga (Family Guard).
  2. Pencari nomor telepon darurat terdekat (Call Guard).
  3. Grup Siskamling.
  4. Tour-Guard untuk memantau rombongan.

“Fitur Tour-Guard, terinspirasi dari masalah seorang tour leader yang pernah cerita sama saya tentang repot mencari jamaah yang hilang,” ungkap Fardhan. “Fungsi Find Me dan Set Meeting Point dalam layanan ini juga bisa dipakai untuk saat keluarga berpergian ke tempat ramai seperti pusat perbelanjaan.”

BuddyGuard | Screenshot

Beberapa di antara fitur tersebut digabungkan dengan fungsi tombol “panik” yang akan merespons situasi pengguna apabila ditekan selama tiga detik. Begitu tombol ditekan, sistem secara otomatis akan meneruskan  permintaan darurat kepada pengguna lain di sekitar, dan operator Buddy Guard juga akan menghubungimu untuk memastikan apakah kamu memerlukan bantuan panggilan darurat.

Fungsi tombol panik dan pencarian nomor darurat bisa diakses secara gratis oleh para pengguna BuddyGuard. Fitur-fitur lain dapat diakses apabila pengguna mendaftarkan diri sebagai pengguna akun premium dengan biaya abonemen per bulan.

“Kita juga bakal ada pilihan Family Package seperti Spotify. Nantinya pengguna hanya perlu membayar satu akun billing di mana akan dikenai biaya Rp79.000 per keluarga,” jelas Fardhan. Model monetisasi semacam ini rencananya bakal ditawarkan Buddy Guard ke wilayah pemukiman urban, seperti apartemen, karena mereka sangat peduli dengan keselamatan anggota keluarga.

Mengingat aplikasi Buddy Guard baru masuk tahap soft launch, Fardhan menjelaskan bahwa pihaknya untuk saat ini masih belum memulai upaya monetisasi dahulu demi memperoleh traksi pengguna.

Setelah debutnya di Bootstrap Alley pada acara Tech in Asia Jakarta 2017 kemarin, BuddyGuard yang telah mengantongi seed funding dari perusahaan keamanan lokal rencananya akan diperkenalkan secara lebih meluas paling lambat akhir tahun.

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: Vecteezy)

The post Buddy Guard — Aplikasi Tombol Darurat dan Siskamling Digital untuk Masyarakat Modern appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top