skip to Main Content

GuestPro — Software Manajemen Properti untuk Hotel Buatan Developer Bali


Founder: Putu Surya Sudarmadi, Putu Wigatana, Kadek Wisnu
Industri: software manajemen properti
Status pendanaan: menerima dana hibah dari Kemenristekdikti

  • GuestPro merupakan Property Management System berbasis cloud yang cocok digunakan oleh hotel-hotel berskala kecil.
  • Sejak didirikan pada 2016 lalu, kini GuestPro mengklaim telah memiliki ratusan klien di seluruh penjuru nusantara.
  • Alih-alih bersaing dengan penyedia layanan serupa, GuestPro justru bekerja sama dengan kompetitor guna memberikan kenyamanan maksimal kepada para pelanggannya.

button ulasan startup


Industri pariwisata telah menjadi penunjang ekonomi terbesar di Pulau Bali. Banyak anggota masyarakat di pulau dewata yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata, seperti dengan menyediakan penginapan untuk para turis, atau menjadi pemandu wisata (guide).

Sayangnya, menurut seorang developer asal Bali bernama Putu Surya Sudarmadi (Surya), kebanyakan solusi teknologi yang mendukung industri pariwisata di Bali justru didatangkan dari luar negeri. Pria yang mempunyai pengalaman mengembangkan layanan pembayaran digital di sebuah bank swasta pada tahun 2014 tersebut pun mempunyai ide untuk menghadirkan solusi teknologi khusus bagi industri pariwisata Bali.

“Saya kemudian coba mengumpulkan informasi dari berbagai pihak, terutama beberapa teman saya yang bekerja sebagai profesional di industri pariwisata dan hospitality,” tutur Surya kepada Tech in Asia Indonesia.

Dari situ, Surya mendapat sebuah konsep produk yang menurutnya sangat dibutuhkan oleh industri pariwisata Bali. Konsep tersebut ia beri nama GuestPro.

Untuk mewujudkan ide tersebut, Surya mengajak seorang developer bernama Putu Wigatana (Didot), yang kebetulan sedang menggarap proyek di bidang hospitality. Didot sendiri sebelumnya pernah membimbing Surya dalam belajar pemrograman.

Setelah itu, mereka berdua pun menggandeng Kadek Wisnu, seorang developer yang pernah bekerja mengurus sistem infrastruktur di salah satu bank BUMN. Kini, ia memegang posisi sebagai System Infrastructure Specialist di GuestPro.

Bergadang selama dua tahun

GuestPro | Fitur

Proses pengembangan GuestPro tidak berlangsung dalam waktu sekejap. Awalnya mereka mencoba untuk fokus membuat software untuk homestay yang dikenal dengan istilah Property Management System (PMS). Pada saat itu sebenarnya telah ada banyak produk serupa, namun harganya masih cukup mahal untuk para pemilik hotel kecil dan homestay.

“Kami mulai membuat coding pada awal 2015, semua founder masih bekerja di tempat lain pada waktu itu. Kami mengerjakan GuestPro setelah pulang kerja sekitar pukul 6 sore hingga pukul 2 pagi. Terus begitu selama sekitar dua tahun,” kenang Surya.

Surya dan tim merasa produk Property Management System yang dibutuhkan oleh para pemilik hotel kecil adalah yang berbasis cloud.

Selama masa-masa awal tersebut, mereka pun terus belajar tentang industri pariwisata yang tengah mereka coba masuki. Dari situlah Surya dan tim memahami bahwa produk PMS yang dibutuhkan oleh para pemilik hotel kecil adalah yang berbasis cloud. Itulah mengapa mereka akhirnya mulai mengembangkan GuestPro Cloud PMS pada akhir tahun 2016, yang terbukti lebih diminati.

Tinggalkan profesi lama untuk fokus di GuestPro

Melihat perkembangan yang menjanjikan, para founder GuestPro memutuskan untuk keluar dari pekerjaan mereka masing-masing, dan fokus menjalankan GuestPro pada pertengahan tahun 2017. GuestPro pun menjadi satu-satunya sumber pendapatan mereka.

“Sejak saat itu, jumlah pelanggan kami pun naik dari yang sebelumnya hanya 25 pelanggan menjadi 100 pelanggan saat ini. Mereka tersebar mulai dari Bali, Sumatera, Jakarta, Malang, Lombok, hingga Raja Ampat,” ujar Surya.

Untuk menjalankan operasional, GuestPro mengaku telah mendapat dana hibah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebesar Rp350 juta melalui inkubator bisnis STIKI Indonesia. Saat ini mereka juga telah mempunyai tujuh orang karyawan selain para founder.

Bekerja sama dengan para pesaing

GuestPro | Screenshot

Menurut Surya, bisnis pariwisata dan hotel di tanah air masih akan terus berkembang dalam waktu beberapa tahun ke depan. Itulah mengapa ia berpendapat akan ada banyak pemain lain yang tumbuh di bisnis ini.

Namun ia menyoroti beberapa startup pariwisata di tanah air yang mencoba menggunakan model bisnis marketplace, yang memungkinkan pengguna untuk memesan penginapan atau kamar hotel secara online.

“Model bisnis seperti itu membutuhkan biaya operasional dan pemasaran yang sangat besar. Dan dengan keberadaan pemain yang sudah besar saat ini, persaingan pun menjadi tidak sehat,” ujar Surya.

Itulah mengapa Surya lebih memilih model bisnis B2B seperti GuestPro, yang tidak memerlukan biaya besar untuk pemasaran dan operasional. Menariknya, saat ini pun kita telah melihat beberapa startup yang pada awalnya sempat mencoba model bisnis marketplace seperti Tinggal dan Zuzu, yang kemudian beralih ke model bisnis B2B.

Surya lebih memilih model bisnis B2B seperti GuestPro, yang tidak memerlukan biaya besar untuk pemasaran dan operasional.

Selain bersaing dengan para startup tersebut, GuestPro pun harus berhadapan dengan para pemain lain yang memang telah lama fokus di bisnis pembuatan PMS, seperti Little Hotelier, Cloud Beds, dan Hotel Link Solution. Uniknya, GuestPro tidak mencoba untuk melawan para pesaing tersebut, namun justru bekerja sama dengan mereka.

“Contohnya adalah apa yang kami lakukan dengan Hotel Link Solution (HLS). Saat ini, setiap pengguna GuestPro Cloud PMS telah bisa menggunakan Channel Manager yang dibuat HLS. Dan sebaliknya, pengguna Channel Manager dari HLS pun kini bisa menggunakan produk Cloud PMS kami,” pungkas Surya.

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

This post GuestPro — Software Manajemen Properti untuk Hotel Buatan Developer Bali appeared first on Tech in Asia.

The post GuestPro — Software Manajemen Properti untuk Hotel Buatan Developer Bali appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top