skip to Main Content

Hardiknas 2017 : Pendidikan Indonesia Semakin Baik

hardiknas

Upacara Hardiknas : 2 Mei 2017, Stadiun ITS

Kita harus menghargai bagaimana pendidikan di Indonesia ini semakin hari semakin baik. Dulu ada Ki Hajar Dewantara yang telah menetapkan dasar-dasar pendidikan, bagaimana pendidikan untuk membangun bangsa.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Intan Ahmad saat menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017, di lapangan stadion Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Selasa, 2 Mei 2017.

Lebih lanjut Intan mengatakan dengan menetapkan dasar-dasar pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi membuat bangsa menjadi lebih sejahtera.

“Bangsa yang sejahtera dimulai dari pendidikan yang baik, demikian yang terjadi di berbagai negara maju,” ujarnya.

Kemenristekdikti terus berupaya untuk meningkatkan daya saing bangsa. Salah satunya melalui Direktorat Jenderal Belmawa yang memberikan bantuan beasiswa bidikmisi kepada calon mahasiswa yang kurang mampu, namun memiliki nilai akademik yang baik. Setiap tahunnya jumlah penerima beasiswa bidikmisi mengalami peningkatan. Tahun ini penerima beasiswa bidikmisi meningkat menjadi 80.000, yang sebelumnya di Tahun 2016 berrjumlah 70.000.

“Saya berharap pendidikan di Indonesia semakin hari semakin baik, karena ada namanya bonus demografi. Nah jika kita tidak mengisinya dengan lebih baik malah bisa menjadi beban. Namun jika kita bisa mengisinya dengan lebih baik maka kontribusi pendidikan tinggi terhadap tingkat daya saing bangsa semakin meningkat,” harap Intan yang pada saat itu menggunakan jas hitam.

Saat menjadi inspektur upacara Menristekdikti Mohamad Nasir menyerukan  agar perguruan tinggi dapat meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan pertumbuhan ekonomi. Menteri meminta agar jajarannya dapat melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan lebih  memperhatikan  aktivitasnya terhadap pengembangan ekonomi, terutama ekonomi di daerahnya. Dengan kata lain, perguruan tinggi lebih dapat memerankan dirinya sebagai agent of economic development, disamping agent of education dan agent of research and development.

peluncuran program

Peluncuran Program Unggulan Kemenristekdikti SPMI

Usai pelaksanaan upacara peringatan Hardiknas 2017, Menristekdikti Mohamad Nasir meluncurkan 7 program unggulan Kemenristekdikti yang diawali dengan meresmikan Gedung Pusat Riset ITS. Salah satu program unggulan tersebut adalah Klinik Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Mobile. Klinik SPMI Mobile merupakan layanan untuk masyarakat (khususnya entitas perguruan tinggi) agar lebih memahami Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-Dikti), dalam  upaya membangun budaya mutu. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi kegiatan di Direktorat Penjaminan Mutu Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, baik berupa pertanyaan dan jawaban  secara interaktif tentang bagaimana membangun budaya mutu, konsultasi tentang SPMI dan audit internal di Perguruan Tinggi, melalui Android dan Iphone Operating System’s (IOS). Sebanyak 300 Fasilitator pusat dan wilayah siap  memberikan layanan Klinik SPMI Mobile sebaik mungkin.

Dengan adanya program SPMI Dirjen Belmawa, Intan Ahmad berharap dapat meningkatkan mutu  pendidikan agar dapat mencetak lulusan yang kompetitif.  “Harapannya di Indonesia akan ada 4400 Universitas, mutunya sangat bervariasi, banyak sekali mutu yg harus ditingkatkan dengan sistem SPMI mobile ini, secara pelan-pelan kami yakin dapat meningkatkan mutu, karena kesadaran banyak pihak tidak hanya dosen, rektor dan mahasiwa juga merasa harus meningkatkan mutunya supaya lulus bisa lebih kompetitif” ujar Intan usai mendampingi Menteri Nasir saat peluncuran klinik SPMI yang ditandai dengan menekan layar.

Sementara itu Mahasiswa ITS, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Imelda Gita mengungkapkan untuk menjalani hidup dan mengembangkan suatu negara itu dibangun melalui ilmu yang didapatkan dari pendidikan. Pemerintah saat ini juga sudah maksimal untuk membantu pendidikan di Indonesia khususnya melalui pemberian beasiswa bidikmisi.

“Saya juga berharap pendidikan di Indonesia semakin berkembang, karena saat ini masih banyak yang belum memperjuangkan pendidikannya. Sehingga dengan pendidikan yang baik, kedepan tidak ada lagi kasus korupsi di Indonesia,” harap Gita mahasiswa yang saat ini menginjak semester 4 dan mendapatkan beasiswa bidikmisi.(firly/hkli)

Source: Belmawa Ristek

Back To Top