skip to Main Content

Jejak Pengabdian Mahasiswa KKN Kebangsaan di Bone Bolango, Gorontalo

Foto Bersama Sekretaris Direktorat Jenderal Belmawa, Rektor UNG, Bupati Bone Bolango dan mahasiswa peserta KKN Kebangsaan 2017Gorontalo – Belmawa. Tali persahabatan yang telah terjalin akan menjadi jejak sejarah. Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia saling bergotong royong dalam satu wadah pengabdian dharma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Agustus 2017 malam waktu Indonesia Tengah, Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Rina Indiastuti menandai penutupan rangkaian KKN Kebangsaan.

Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan menyadari pentingnya tali persaudaraan antar pemuda Indonesia, termasuk Mahasiswa sebagai agen pemersatu bangsa. Selain itu, Mahasiswa sebagai agen intelektual juga perlu mengintegrasikan kehidupan dengan masyarakat, tidak hidup eksklusif di dalam lingkungan kampus. Kemenristekdikti melalui Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan menyelenggarakan KKN Kebangsan sebagai ajang merealisasikan hal tersebut. Rangkaian kegiatan pemersatu bangsa ini dimulai sejak 19 Juli 2017 dalam acara pembukaan, pembekelan, lokakarya, dan akhirnya penutupan pada tanggal 22 Agustus 2017.

KKN Kebangsaan tahun 2017 merupakan pelaksanaan kegiatan tahun ke-5 yang berlangsung di Provinsi Gorontalo. Sebanyak 420 peserta terdiri dari 50 Perguruan Tinggi dalam negeri dan 1 perguruan tinggi luar negeri. Perguruan Tinggi dalam negeri yang terlibat terdiri dari PTN dan PTS, mulai dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh hingga Universitas Musamus Merauke. Satu perguruan tinggi asing yang berpartisipasi adalah Universitas Teknologi Malaysia. Dalam 1 kelompok KKN terdiri dari 7 orang Mahasiswa dan satu dosen pembimbing. Pelaksanaan KKN Kebangsaan lebih tepatnya berada di Kabupaten Bone Bolango, dengan pelaksanaan di 60 desa.

Universitas Negeri Gorontalo menjadi tuan rumah penyelenggara penutupan yang dihadiri oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd; Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Rina Indastuti; serta Tim Pokja KKN-K 2017. Penutupan ini berlangsung dengan keberhasilan yang tercapai berdasarkan indikator penilaian Tim Pokja KKN-K 2017 dari implementasi program kerja yang direncanakan. Selain itu, keberhasilan juga diraih disamping maraknya isu ujaran kebencian, intoleransi, dan perpecahan, KKN Kebangsaan menjadi contoh bukti pembibitan persatuan dan pemupukan rasa kebangsaan.

Besar harapan dari pelaksanaan program KKN Kebangsaan kepada masyarakat. Selain meningkatkan persaudaraan antar mahasiswa Indonesia, kegiatan ini juga mengharapkan dampak dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan, menumbuhkan motivasi masyarakat desa, mengembangkan sifat kepemiminan mahasiswa, serta mengembangkan watak, karakter, dan soft skill melalui penanaman jiwa dan nilai-nilai kebersamaan, kemandirian, etos kerja, dan tanggung jawab. Sehingga, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan-tantangan global. Indonesia JAYA!! (HLMY/Editor/HKLI)

Source: Belmawa Ristek

Back To Top