skip to Main Content

Kikis Miskonsepsi di Tengah Masyarakat, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Resmi Didirikan

Pada tanggal 21 Maret 2018 ini, enam perusahaan blockchain yang beroperasi di tanah air mengumumkan pembentukan sebuah organisasi yang bernama Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). Keenam perusahaan tersebut adalah Blocktech Indonesia, Blockchain Zoo, INDODAX (sebelumnya bernama Bitcoin Indonesia), Indonesian Blockchain Network, Luno, dan Pundi X.

Menurut mereka, asosiasi tersebut sendiri secara resmi telah berdiri sejak tanggal 18 Januari 2018 yang lalu.

Asosiasi ini sendiri dibuat untuk:

  • Menjadi wadah yang menyatukan dan mendorong kolaborasi dari para pemain blockchain di tanah air.
  • Menjadi mitra pemerintah dan perusahaan swasta dalam pengembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency, serta membantu dalam pembuatan regulasi yang menyangkut teknologi tersebut.
  • Mengumpulkan data transaksi dan investasi yang diterima para pemain blockchain di tanah air agar bisa menjadi masukan bagi pemerintah.
  • Memberikan edukasi kepada masyarakat, agar tidak ada lagi kesalahpahaman terhadap teknologi blockchain dan cryptocurrency.
  • Membantu masyarakat dalam membedakan mana perusahaan blockchain yang kredibel dan tidak.
Asosiasi Blockchain Indonesia Oscar Darmawan

Oscar Darmawan, Ketua Umum Asosiasi Blockchain Indonesia

CEO INDODAX Oscar Darmawan didapuk menjadi Ketua Umum sementara dari Asosiasi Blockchain Indonesia ini, sedangkan Co-Founder Blocktech Indonesia Steven Suhadi ditetapkan sebagai Sekretaris. Selain itu ada juga nama Yos Adiguna Ginting, Direktur PT. HM Sampoerna, yang menjadi Ketua Dewan Pengawas asosiasi tersebut.

Saat ini, ABI telah resmi menjadi anggota dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Ke depannya, mereka juga berniat untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan berbagai kementerian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Selain ABI, para startup di bidang lain pun telah ramai-ramai membuat asosiasi. Hal ini pertama kali dilakukan oleh pemain e-commerce yang mendirikan Indonesian E-Commerce Association (idEA), yang kemudian juga diikuti oleh AFTECH. Selain itu ada juga asosiasi khusus untuk para startup hukum dan pemain fintech syariah.

Semua asosiasi tersebut mengaku ingin membantu perkembangan bisnis para anggotanya, terutama ketika mereka harus berhubungan dengan pihak pembuat aturan (regulator).

(Diedit oleh Septa Mellina)

This post Kikis Miskonsepsi di Tengah Masyarakat, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Resmi Didirikan appeared first on Tech in Asia.

The post Kikis Miskonsepsi di Tengah Masyarakat, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Resmi Didirikan appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top