skip to Main Content

Lika-Liku Perjalanan Rieke Caroline Bangun KontrakHukum Hingga Raih Pendanaan dari Kaskus

Pada tanggal 14 November 2018 ini, forum online Kaskus mengumumkan telah memberikan investasi strategis kepada startup hukum bernama KontrakHukum. Ke depannya, KontrakHukum diharapkan bisa membantu komunitas pelaku usaha dan pembuat konten di Kaskus dalam urusan hukum.

“Kekuatan komunitas KASKUS di 58 regional Indonesia akan sangat strategis dalam membantu kami menjangkau masyarakat di daerah untuk melek hukum dan mulai melibatkan aspek hukum dalam menjalankan bisnis atau mengamankan karya mereka,” ujar Rieke Caroline, founder KontrakHukum.

Bagaimana sebenarnya perjalanan KontrakHukum yang telah berdiri sejak tahun 2016, hingga berhasil meraih pendanaan dari Kaskus ini?

Berawal dari “dendam” terhadap mitra bisnis sang ayah

Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Rieke Caroline telah berhadapan dengan kerasnya dunia hukum tanah air. Sang ayah, yang memang awam dengan dunia hukum, harus mengalami masalah saat menjalin kerja sama bisnis dengan seorang mitra.

Cerita bermula ketika ayah dari mantan pembawa berita Metro TV tersebut harus menandatangani kontrak bisnis. Karena tidak mempunyai akses konsultasi ke pengacara dengan biaya terjangkau, ia pun hanya membaca kontrak tersebut sendiri, kemudian menandatanganinya. Ia tak sadar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa sang mitra bisnis dapat membatalkan perjanjian sewaktu-waktu tanpa syarat apa pun.

Dua hari setelah kontrak ditandatangani, kontrak tersebut langsung dibatalkan dan sang ayah harus menanggung kerugian yang tidak sedikit karena sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk penjualan barang.

“Saat itu saya bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah kalimat yang tercetak di sebuah kertas bisa membuat hidup ayah saya begitu sulit. Dari situ saya pun berniat untuk membalas dendam kepada mitra bisnis ayah saya tersebut.”

Rieke pun bertekad untuk belajar keras serta mempelajari hukum. Hingga akhirnya, ia berhasil menjadi pengacara. Sayangnya, saat ia telah mengerti hukum dan ingin mengusut kasus ayahnya tersebut, kasus itu sudah kedaluwarsa sehingga tidak bisa lagi diproses.

Sejak saat itu, Rieke membulatkan tekadnya untuk membantu orang lain yang awam tentang masalah hukum, agar tidak mengalami kesulitan seperti ayahnya. Itulah mengapa sejak bulan Februari 2016, ia membuat platform bernama BuatKontrak, yang kini telah berganti nama menjadi KontrakHukum.

Memulai bisnis dan berpisah dengan Billy Boen

KontrakHukum | Screenshot

Rieke mulai membangun BuatKontrak bersama rekannya yang juga merupakan founder dari Young on Top, Billy Boen. Saat itu, mereka menghadirkan layanan pembuatan kontrak bagi para founder startup dan pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang mungkin tidak mempunyai banyak uang untuk membayar pengacara.

Sebelum membangun startup tersebut, Rieke sendiri sempat bekerja di bawah naungan Lippo Group. Dari pengalaman tersebut, ia jadi memahami banyak hal terkait dunia bisnis.

“Saya akhirnya sadar bahwa di luar sana banyak orang yang awam terhadap hukum seperti ayah saya, dan mereka perlu saya bantu. Saya sebenarnya sudah punya lisensi untuk membuat kantor notaris sendiri, tapi saya tidak melakukannya karena ingin fokus di startup ini.”

Namun sekitar akhir tahun 2016, startup lain dari Billy Boen berhasil mendapat pendanaan. Investasi tersebut datang dengan satu syarat, yaitu Billy harus menjadi CEO dari startup tersebut.

“Pada bulan Maret 2017, ia akhirnya mundur dari BuatKontrak untuk fokus ke startup lain. Saya akhirnya membayar persentase saham yang ia miliki di BuatKontrak,” tutur Rieke.

Sekitar bulan Oktober 2017, Rieke mengubah nama BuatKontrak menjadi KontrakHukum, sekaligus meluncurkan platform baru. Apabila kamu mengakses BuatKontrak saat ini, kamu akan langsung dialihkan ke situs KontrakHukum.

Fokus pada praktisi hukum yang berkualitas

HukumOnline | Ilustrasi

Saat ini, KontrakHukum telah menghadirkan beberapa layanan selain pembuatan kontrak, mulai dari bantuan pembuatan badan usaha, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, perizinan usaha, jasa notaris, hingga pengurusan investasi asing. Mereka juga memungkinkan kamu untuk berkonsultasi langsung dengan para praktisi hukum yang telah bergabung di platform mereka.

“Setelah melayani lebih dari seratus startup dan UKM, kami sadar bahwa kebutuhan mereka tidak hanya sekadar pembuatan kontrak saja. Akhirnya kami memutuskan untuk menghadirkan beberapa layanan lain. Pada intinya, kami ingin menghubungkan masyarakat dengan para praktisi hukum yang bisa membantu dengan biaya terjangkau.”

Di Indonesia sendiri, sebenarnya telah ada startup hukum lain seperi LegalGo, PopLegal, hingga Justika milik hukumonline.com. Menanggapi hal tersebut, Rieke mengaku pihaknya mempunyai keunggulan dalam hal kualitas praktisi hukum yang bergabung di platform mereka.

“Saat ini kami telah mempunyai delapan puluh praktisi hukum profesional, yang semuanya saya kurasi dan wawancara satu per satu,” jelas Rieke.

KontrakHukum sendiri kini memiliki sekitar sepuluh orang anggota tim. Mereka kini telah melayani beberapa perusahaan besar dan lembaga pemerintah, seperti BCA, BEKRAF, Bank Indonesia, Telkom Indonesia, Mandiri Capital Indonesia, Investree, Pinjam.co.id, Sribulancer,  hingga Ideosource.


Menurut Rieke, tantangan terbesar startup hukum di tanah air yaitu kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemahaman tentang hukum. Masih banyak orang yang tidak mengerti pentingnya mengetahui hukum, terutama dalam menjalankan bisnis.

Ia percaya bahwa kehadiran teknologi bisa membantu para profesional hukum untuk mengambil keputusan atau memberikan saran hukum yang tepat kepada klien. Dengan begitu, banyak aktivitas-aktivitas tidak efisien bisa dikurangi.

Di KontrakHukum sendiri, Rieke mengaku masih menjalankan beberapa proses secara manual. Ia mempunyai keterbatasan, karena hanya mempunyai satu orang CTO yang mengurus bidang teknis.

Sebelum pengumuman pendanaan dari Kaskus ini, Rieke pernah menyampaikan bahwa ia memang tengah menjajaki peluang untuk mendapatkan investor. Sebagian dari dana investasi tersebut rencananya akan ia gunakan untuk mengembangkan sisi teknologi serta melakukan pemasaran lewat iklan.

(Diedit oleh Fairuz Rana Ulfah)

This post Lika-Liku Perjalanan Rieke Caroline Bangun KontrakHukum Hingga Raih Pendanaan dari Kaskus appeared first on Tech in Asia.

The post Lika-Liku Perjalanan Rieke Caroline Bangun KontrakHukum Hingga Raih Pendanaan dari Kaskus appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top