skip to Main Content

Marketplace Co-Working Space Coworker Raih Pendanaan Baru Senilai Rp6,7 Miliar


Ikhtisar
  • Dengan pendanaan terbaru ini, valuasi Coworker telah mencapai angka US$4,5 juta (sekitar Rp60,9 miliar).
  • Coworker, yang belum memonetisasi layanannya, berencana untuk membuat fitur yang memungkinkan co-working space untuk mempromosikan tempat mereka. Untuk menggunakan fitur tersebut, sang pemilik harus membayar sejumlah uang.

Pada tanggal 23 Oktober 2017 ini, marketplace co-working space Coworker mengumumkan bahwa mereka telah mendapat pendanaan sebesar US$500 ribu (sekitar Rp6,7 miliar) dari beberapa angel investor. Hal ini membuat valuasi mereka setelah pendanaan ini mencapai angka US$4,5 juta (sekitar Rp60,9 miliar).

Di tahun 2016 yang lalu, Coworker juga telah mendapat investasi dengan jumlah yang sama dari para angel investor. Dengan begitu, hingga kini mereka telah berhasil mengumpulkan pendanaan senilai US$1 juta (Rp13,5 miliar)

Coworker sendiri merupakan platform yang memungkinkan kamu untuk mencari, memesan, dan menulis ulasan tentang sebuah co-working space. Startup ini didirikan oleh Leanne Beesley dua tahun yang lalu, ketika ia mengalami kesulitan mencari co-working space di Hong Kong.

Industri co-working space sendiri kini tengah begitu menarik, terutama dengan kemunculan pemain besar seperti WeWork yang berasal dari Amerika Serikat dan UrWork yang berasal dari Cina. Kedua startup tersebut pun telah masuk ke tanah air dengan cara mengakuisisi dan berinvestasi pada co-working space yang telah beroperasi di Indonesia.

“Coworker bisa membuat co-working space independen bisa bersaing seimbang dengan para raksasa seperti WeWork dan UrWork,” tutur Beesley.

Belum meraih pendapatan sama sekali

Coworker | Screenshot

Saat ini, Coworker mengaku telah bekerja sama dengan lebih dari lima ribu lokasi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Ruangan milik beberapa co-working space tanah air seperti Rework, Spacemob, EV Hive, dan Conclave, telah bisa kamu pesan lewat platform tersebut.

Meski begitu, hingga saat ini Coworker belum melakukan monetisasi. Mereka enggan mengikuti jejak kompetitor mereka yang juga telah hadir di Indonesia, Flyspaces, yang mengenakan komisi untuk setiap pemesanan.

“Kami tidak percaya dengan model bisnis seperti itu, karena menurut kami margin keuntungan dari co-working space sendiri sudah sangat kecil,” tutur Beesley.

Beesley pun berencana untuk membuat fitur yang memungkinkan co-working space untuk mempromosikan tempat mereka. Dan untuk menggunakan fitur tersebut, sang pemilik harus membayar sejumlah uang.

Menarik untuk ditunggu bagaimana strategi Coworker untuk bersaing dengan berbagai layanan serupa di tanah air, mulai dari Flyspaces hingga XWork.

(Diedit oleh Septa Mellina)

The post Marketplace Co-Working Space Coworker Raih Pendanaan Baru Senilai Rp6,7 Miliar appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top