Minimalisir kesalahan Uji Kompetensi Melalui Sosialisasi
Batam, 25 Oktober 2017 – Kegiatan sosialisasi dan workshop sistem pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) hari ini dimulai pukul 10.00 WIB di Hotel Ailum Batam. Kegiatan yang dihadiri oleh 45 Perguruan Tinggi(PT) ini bertujuan untuk memberikan arahan khususnya kepada para administrator uji kompetensi PT serta untuk mendapat informasi yang jelas tentang penggunaan dan pengelolaan sistem uji kompetensi PT masing-masing.
Dalam paparannya, Rahayu Retno Sunarni menjelaskan tentang visi dan misi Presiden melalui Nawa Cita dapat meningkatan mutu pendidikan dan pelatihan, serta melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional. Selain itu, tujuan dari UKMPPD adalah meningkatkan mutu sistem pendidikan kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dalam memberikan pelayanan.
Retno menambahkan bahwa dalam memperbaiki kualitas sistem, diperlukan keterlibatan semua stakeholder yg berperan, baik dokter maupun tenaga kesehatan lain. “Oleh karena itu kami memandang penting kiranya sebuah hasil uji kompetensi” ungkap Retno.
Dalam pelaksanannya UKMPPD saat ini mempunyai trend kelulusan yang relatif lebih baik, ada korelasi akreditasi program studi dengan hasil uji kompetensi yang diperoleh Perguruan Tinggi. Hasil uji kompetensi kedokteran relatif lebih baik dibandingkan dengan hasil uji kompetensi tenaga kesehatan lainnya. Sementara itu presentasi profesi tenaga kesehatan lain yang mendapatkan sertifikat secara nasional jauh sekali mengalami penurunan. Salah satu faktor penting yaitu terkait validasi data peserta, oleh karena itu diharapkan dengan mengikuti workshop dan sosialisasi ini, kedepannya input data akan menjadi lebih baik lagi, demikian disampaikan Retno menutup sesi pertama workshop.
Pada sesi berikutnya hadir wakil ketua panitia UKMPPD Felicia yang menyampaikan bahwa
pada awal pelaksanaannya, uji kompetensi dilaksanakan setelah mahasiswa telah menyelesaikan masa studinya, setelah mengalami berbagai perbaikan, saat ini uji kompetensi berubah menjadi syarat atau standar untuk kelulusan dokter, ataupun tenaga kesehatan lainnya
Pemateri selanjutnya Cholis Abrori menyampaikan, bahwa banyak hal yang ditemui selama pelaksanaan uji komptetensi antara lain adanya upaya kecurangan dalam melaksanakan ujian, dan kendala teknis lainya, sehingga diharapkan dalam sosialisasi dan workshop ini, pelaksanaan UKMPPD menjadi lebih baik lagi. Cholis juga menyampaikan tentang prosedur penggunaan data dari Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kemenristekdikti, alur dan proses pendaftaran, juga tentang beberapa permasalahan yang sering dihadapi di perguruan tinggi seperti kesalahan input data dan sebagainya.
Sosialisasi dan Workshop selama sehari ini diakhiri dengan diskusi terkait masalah teknis yang sering dihadapi oleh perguruan tinggi, pada sesi diskusi yang dilakukan peserta dan panitia adalah cara menyelesaikan permasalahan teknis yang sering dihadapi. Sangat diharapkan dengan sosialisasi ke tim teknis pengelola UKMPPD Perguruan Tinggi, dapat membantu mengurangi permasalahan dalam pelaksanaan yang sering terjadi. Panitia berharap jika ada perguruan tinggi yang menemui masalah dalam input dan pengolahan data agar sesegera mungkin menginformasikan kepada panitia, sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan secepatnya. (WAS/Editor : NH)
Source: Belmawa Ristek