skip to Main Content

Ruangguru dan Kemenperin Sepakati Kerja Sama Konten Video untuk Pelatihan IKM


Ikhtisar

  • Beberapa materi video yang akan dihadirkan adalah cara melakukan pemasaran, pembukuan, sampai cara mendapatkan kredit.
  • CEO Ruangguru Adamas Belva belum memastikan apakah konten video untuk IKM ini akan berbayar atau gratis.
  • Selain IKM, Ruangguru juga berencana untuk masuk ke ranah Vokasi.

Pada tanggal 28 Desember 2017 kemarin, Kementerian Perindustrian menandatangani nota kesepahaman dengan startup edukasi, Ruangguru, terkait penyaluran konten video yang berkenaan dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di sektor industri.

Menurut CEO & Co-Founder Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, kerja sama ini bertujuan memberikan akses yang lebih mudah bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk mendapatkan pengetahuan maupun pelatihan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan usahanya.

Beberapa jenis video yang akan ada di antaranya:

  • Bagaimana cara melakukan pemasaran
  • Mengurus pembukuan
  • Hak cipta
  • Menentukan harga
  • Cara mendapatkan kredit.

CEO & co-founder Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara

“Itu hal-hal dasar tapi penting agar bisnisnya jalan. Kami bersama Kementerian Perindustrian memperluasnya lagi dengan cara online. Karena sebenarnya belajar seperti itu tidak perlu secara offline.” jelas Belva.

Mengenai waktu belajarnya sendiri, Belva mengatakan kemungkinan akan dilakukan secara self paced. Namun mereka mengusahakan agar pelaku IKM yang mengikuti materi pembelajaran melalui Ruangguru juga bisa mendapatkan sertifikat layaknya mengikuti workshop secara offline.

Materinya sama, tapi secara online. Jauh lebih murah karena tidak perlu datang ke kota tempat workshop berlangsung, enggak perlu menginap, tapi bisa dapat materi yang sama.

Belva menambahkan, materi video untuk IKM yang terdapat di Ruangguru nantinya akan mendapat sejumlah penyesuaian lagi seperti penambahan animasi agar terlihat lebih menarik. Namun dirinya belum bisa memastikan apakah konten video untuk IKM yang terdapat di Ruangguru tersedia secara gratis atau berbayar karena belum ada perjanjian kerja samanya. Begitu juga dengan berapa jumlah pengajar untuk IKM dalam platform Ruangguru, pihaknya masih menggodoknya untuk teknis penentuannya.

“Harapan kami, industri yang tak tersentuh workshop-workshop kementerian bisa belajar sendiri melalui aplikasi online. Di mana pun industri itu berada, tetap bisa belajar bagaimana cara pemasaran yang benar, copywriting, penentuan harga. Itu hal-hal yang harusnya bisa dipelajari oleh semua orang,” ucapnya.

Rencana masuk ke dunia Vokasi

Ruangguru

Selain bekerja sama terkait persiapan konten video pelatihan bagi pelaku industri, Ruangguru saat ini juga tengah berencana menyediakan program Vokasi agar sumber daya manusia yang berkecimpung langsung di industri tersebut bisa lebih mengembangkan skill yang mereka miliki.

“Bicara vokasi, yang utama adalah revitalisasi. Itu yang sedang kami pelajari, jurusan vokasi mana yang permintaannya banyak dan bisa digitalisasi. Karena tidak semua vokasi bisa kami konversi ke digital,” kata Belva.

Belva mencontohkan, pengerjaan las atau konstruksi bangunan masih tidak mungkin diubah menjadi digital. Menurutnya jurusan seperti ini memang mengharuskan praktik. Namun untuk jurusan lain seperti teknik informatika komputer, pelajaran asuransi, perbankan, maupun akuntansi, bisa melakukan digitalisasi pada program vokasinya.

Adapun Ruangguru bukan satu-satunya startup yang sudah menjalin kerja sama dengan lembaga maupun badan usaha milik pemerintah. Sebelumnya, ada GO-JEK yang menggandeng PLN dan BPJS terkait layanan pembayaran tagihan maupun iuran. Ada juga Tiket.com yang melakukan kemitraan co-branding dengan Kementerian Pariwisata terkait penggunaan brand Wonderful Indonesia.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

This post Ruangguru dan Kemenperin Sepakati Kerja Sama Konten Video untuk Pelatihan IKM appeared first on Tech in Asia.

The post Ruangguru dan Kemenperin Sepakati Kerja Sama Konten Video untuk Pelatihan IKM appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top