skip to Main Content

SIAP – Program Edukasi untuk Tingkatkan Kualitas Founder Social Enterprise


Ikhtisar
  • Social Innovation Acceleration Program (SIAP) ini digagas oleh co-founder dari Impact Hub Jakarta William Hendradjaja serta co-founder Kolaborasi Adryan Hafizh.
  • Para founder startup sosial dapat mengikuti program ini untuk mempersiapkan diri mengembangkan perusahaan dan menerima pendanaan dari investor besar.
  • Gelombang kedua program ini akan dimulai pada 31 Maret 2018. Pihak yang tertarik menjadi peserta bisa mendaftar lewat tautan ini.

Pada Maret 2017 lalu, Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) telah memublikasikan sebuah laporan tentang perkembangan startup sosial (social enterprise) di tanah air. Dalam laporan tersebut, mereka menyatakan sekitar delapan puluh persen social enterprise di Indonesia masih berusia kurang dari lima tahun, dan biasanya didirikan oleh para founder yang mulai mengikuti tren startup pada tahun 2012.

Sayangnya, menurut ANGIN, para perusahaan tersebut hingga saat ini masih kesulitan dalam melakukan validasi bisnis dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Hal ini membuat mereka tidak siap menerima pendanaan besar dari investor. Ketiadaan kisah sukses dari para social enterprise tersebut mengecilkan minat perusahaan besar dan badan pemerintah untuk membantu mereka.

Fenomena ini ternyata juga dilihat oleh co-founder dari Impact Hub Jakarta William Hendradjaja, serta co-founder Kolaborasi Adryan Hafizh. Sejak tahun 2017, mereka memutuskan untuk membuat sebuah program pembinaan yang bernama Social Innovation Acceleration Program (SIAP), demi membantu para social enterprise tersebut.

Jika program seperti ini tidak ada, maka Indonesia tidak akan mempunyai social enterprise lagi di masa depan

Menurut William, saat ini memang sudah ada beberapa program akselerator dan perusahaan modal ventura (VC) yang fokus mengincar social enterprise. Namun mereka masih kesulitan untuk menemukan startup yang baik, karena minimnya program pendidikan bagi para founder pemula.

“Kami berharap lulusan program ini nantinya bisa menjadi founder yang kuat dan layak untuk mendapat pendanaan VC. Kami khawatir jika program seperti ini tidak ada, maka Indonesia tidak akan mempunyai social enterprise lagi di masa depan,” tutur William kepada Tech in Asia Indonesia.

Fokus pada startup pertanian, kesehatan, dan pendidikan

SIAP | Foto 1

SIAP merupakan program bootcamp yang terdiri atas beberapa pertemuan. Di setiap pertemuan tersebut para peserta bisa bertemu dengan para mentor dan menimba ilmu dari mereka.

Mereka telah mengadakan gelombang pertama pada tahun 2017 yang lalu. Saat ini, pendaftaran untuk gelombang kedua dari program tersebut telah dibuka.

Kali ini, kami fokus untuk membentuk startup di bidang pertanian, kesehatan, dan pendidikan.

Aghnia Banat,
Managing Partner SIAP

Bila nantinya ada startup yang potensial dari program bootcamp ini, mereka bisa mendapat pendidikan lanjutan di tahap Advance. Pada tahap tersebut, para founder startup bisa dipertemukan dengan calon klien, mendapat bantuan dalam pengembangan produk, hingga tampil di acara Demo Day.

Berbeda dengan inkubator startup lain, SIAP mengaku belum mengambil saham dari para startup yang mengikuti program mereka. “Untuk sekarang, kami hanya mengenakan sejumlah biaya bagi para peserta untuk mengikuti program ini,” ujar William.

Di Indonesia sendiri telah ada beberapa program pembinaan startup. Beberapa di antaranya adalah dari 1000 Startup, BEKUP, hingga program akselerator seperti GnB, Indigo, dan Plug and Play.

Pendaftaran: Social Innovation Acceleration Program Batch 2

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

This post SIAP – Program Edukasi untuk Tingkatkan Kualitas Founder Social Enterprise appeared first on Tech in Asia.

The post SIAP – Program Edukasi untuk Tingkatkan Kualitas Founder Social Enterprise appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top