skip to Main Content

Startup P2P Lending Akseleran Raih Investasi Pra Seri A Sebesar Puluhan Miliar


Ikhtisar

  • Investasi startup P2P lending Akseleran berasal dari induk usaha dari PT. Bintraco Dharma Tbk, sebuah perusahaan keluarga yang berbasis di New York, dan sejumlah angel investor.
  • Akseleran sendiri membidik pasar UKM menengah ke atas dengan kisaran penghasilan lebih dari Rp1 miliar per bulan.

Pada tanggal 6 Juli 2018 startup peer to peer (P2P) lending tanah air Akseleran mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan Pra Seri A sebesar US$1,85 juta (sekitar Rp26 miliar). Investasi tersebut mereka terima dari beberapa investor, seperti induk usaha dari PT. Bintraco Dharma Tbk, sebuah perusahaan keluarga yang berbasis di New York, dan beberapa angel investor.

Dana segar ini rencananya akan mereka manfaatkan untuk beberapa hal:

  • Investasi teknologi, khususnya di bidang UI/UX demi meningkatkan kenyamanan pengguna
  • Melakukan metode promosi baru, seperti dengan pembuatan kode referral dan pemasangan iklan di billboard
  • Merekrut karyawan untuk menjadi perwakilan Akseleran di beberapa daerah di Pulau Jawa, seperti Jogja, Solo, Surabaya, dan Semarang. Tim di daerah tersebut bertugas untuk mencari pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower) baru.

CEO Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan mengatakan bila pihaknya menarima tawaran dari beberapa VC lainnya yang belum bisa mereka terima sekarang dan angka pendanaannya sendiri juga naik dalam jumlah yang signifikan.

Target awal kami untuk pendanaan ini sebenarnya hanya US$1,5 juta (sekitar Rp21,5 miliar). Namun karena tingginya permintaan, angka tersebut naik menjadi yang kami terima sekarang. Saat ini sebenarnya ada beberapa VC lain yang berminat, namun mungkin baru bisa kami terima di putaran pendanaan selanjutnya,

Akseleran sendiri berdiri pada bulan Maret 2017 yang lalu dengan Ivan yang sebelumnya bekerja di firma hukum Allen & Overy. Ia mendirikannya bersama sang kakak yang bernama Mikhail Tambunan, serta konsultan di AJCapital yang bernama Christopher Gultom.

Awalnya mereka menjalankan model bisnis equity crowdfunding, yang memungkinkan kamu untuk membeli saham dari Usahak Kecil dan Menengah (UKM) yang tengah mencari modal. Namun untuk menyesuaikan diri dengan aturan Otoritas jasa Keuangan (OJK) Akseleran pun mengubah model bisnis mereka menjadi P2P lending.

Akseleran | Screenshot 1

Hingga akhir Juni 2018 kemarin, mereka telah memfasilitasi pinjaman sebesar Rp68 miliar. Mereka menargetkan untuk menaikkan nominal tersebut ke angka Rp200 miliar sebelum akhir tahun ini.

Berikut ini adalah beberapa hal yang akan mereka lakukan untuk mencapai target tersebut:

  • Berkolaborasi dengan perusahaan pemberi pinjaman (multi finance) konvensional, dan menghubungkan mereka dengan para peminjam. Saat ini, Akseleran telah menjalin kerja sama dengan Andalan Finance yang merupakan anak perusahaan investor baru mereka PT. Bintraco Dharma, Indosurya Finance, dan Global Indo Finance.
  • Meningkatkan kenyamanan pengguna. Oleh karena itu pada bulan ini mereka akan meluncurkan tampilan baru di situs mereka, serta meluncurkan aplikasi mobile untuk Android dan iOS.
  • Memperbanyak perwakilan di berbagai kota, demi meningkatkan pemasaran lewat metode offline.

Selain itu, Akseleran mengaku telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin resmi ke OJK sebelum hari raya Idulfitri kemarin, dan saat ini masih menunggu respon dari OJK. Mereka sendiri telah terdaftar di regulator yang berwenang dalam bisnis P2P lending tersebut sejak pertengahan bulan Juni 2017 yang lalu.

Saat ini rata-rata pinjaman di platform mereka bernilai Rp500 juta, dengan mayoritas peminjam berasal dari Jabodetabek, Jawa Barat, dan Balikpapan. Hingga sekarang Akseleran mengaku telah mempunyai lebih dari enam belas ribu pemberi pinjaman (lender) retail, dan masih bisa mempertahankan tingkat kredit macet (NPL) mereka di angka nol.

Namun kami berusaha realistis, kredit macet itu bisa saja terjadi. Namun apabila ada, kami akan berusaha menjaga angkanya tetap di bawah satu persen hingga akhir tahun 2018 ini.

Mereka kini telah mempunyai 26 orang karyawan, yang mayoritas merupakan tim developer dan marketing. Hingga akhir tahun, mereka berniat untuk menambah jumlah karyawan mereka menjadi sekitar lima puluh orang.

Pasar P2P Lending tanah air yang masih seksi?

P2P lending

Di Indonesia sendiri, sebenarnya telah ada banyak layanan P2P lending yang beroperasi, seperti Modalku, Investree, Koinworks, Crowdo, dan Amartha. Lalu mengapa para investor masih tertarik untuk memberi pendanaan kepada layanan P2P lending yang relatif baru seperti Akseleran?

Menurut Ivan, hal tersebut lebih karena setiap layanan P2P lending memiliki target pasar yang berbeda-beda. Karena itu, masing-masing pemain masih mempunyai kemungkinan untuk meraih kesuksesan.

Untuk Akseleran sendiri, kami menargetkan peminjam yang merupakan UKM tingkat menengah ke atas, dengan penghasilan di atas Rp1 miliar per bulan. Contohnya adalah kontraktor, supplier, konsultan, atau pekerja industri kreatif.

Untuk menjaga keamanan dari setiap pinjaman, Akseleran pun meminta jaminan (agunan) kepada para peminjam mereka. Sekitar delapan puluh persen agunan yang mereka terima adalah tagihan atau invoice, yang mereka perkuat dengan pembuatan perjanjian fidusia. Dengan perjanjian tersebut, maka Akseleran mendapat prioritas pengembalian uang apabila perusahaan yang meminjam uang tersebut bangkrut, dan mereka pun tidak boleh menggunakan uang pinjaman untuk keperluan lain.

Di sisi lain, celah (gap) investasi di Indonesia sendiri masih sangat besar. “Menurut OJK, masyarakat Indonesia kekurangan dana pinjaman sebesar Rp1000 triliun. Sedangkan menurut data Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), para startup pinjaman online di tanah air baru bisa memfasilitasi sekitar tiga hingga empat triliun,” tutur Ivan.

Namun Ivan tidak menutup kemungkinan akan adanya konsolidasi alias merger dan akuisisi yang terjadi terhadap para pemain P2P lending di Indonesia.

Ia sendiri mengaku masih menghadapi tantangan dalam hal mengedukasi masyarakat tanah air tentang layanan P2P lending yang relatif masih baru, serta dalam menjaga tingkat kredit macet (NPL) mereka agar tetap rendah.

Chief Marketing Officer Akseleran Andri C. Madian mengatakan pihaknya mengapresiasi bermunculannya startup fintech di tanah air. 

Kami merasa cukup terbantu dengan hadirnya banyak startup fintech di tanah air. Hal tersebut membuat masyarakat di tanah air menjadi tertarik untuk mencoba berbagai layanan, termasuk layanan Akseleran.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

This post Startup P2P Lending Akseleran Raih Investasi Pra Seri A Sebesar Puluhan Miliar appeared first on Tech in Asia.

The post Startup P2P Lending Akseleran Raih Investasi Pra Seri A Sebesar Puluhan Miliar appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top