skip to Main Content

Startup Pinjaman Online Akulaku Gaet 10 Juta Nasabah dalam 2 Tahun


Ikhtisar
  • Startup Pinjaman Online, Akulaku mengumumkan telah mendapat pendanaan Seri C dengan total hampir mencapai US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun).
  • Mereka mengaku kini mempunyai sekitar sepuluh juta nasabah di Indonesia dengan mayoritas berada di pulau Jawa.
  • Setelah bekerja sama dengan lebih dari tiga ribu merchant online dan beberapa e-commerce, Akulaku berencana menghadirkan pinjaman non komersial, seperti untuk kebutuhan kesehatan dan pendidikan.

Pada bulan Juni 2018, aplikasi pinjaman online Akulaku mengumumkan telah berhasil mendapat pendanaan Seri C dengan total hampir mencapai US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun). Pendanaan ini mereka terima dari beberapa investor termasuk Sequoia Capital Southeast Asia dan Finup.

Sebelumnya, mereka telah beberapa kali mendapat pendanaan dari beberapa investor, seperti DCM, IDG, Fidelity VC, dan Qiming Venture Capital. Berikut daftar pendanaan yang pernah Akulaku terima:

  • Pendanaan Seri A sebesar US$5 juta (sekitar Rp67,5 miliar) pada bulan Februari 2016.
  • Pendanaan sebesar US$15 juta (sekitar Rp200 miliar) pada bulan Februari 2017.
  • Pendanaan Seri B sebesar US$30 juta (sekitar Rp400 miliar) pada bulan Juli 2017.

Pada tanggal 23 Agustus 2018, Komisioner Akulaku, Martha Adlina menyatakan mereka kini mempunyai sekitar sepuluh juta nasabah di Indonesia dengan mayoritas berada di pulau Jawa. Karena itu, mereka berencana menggaet lebih banyak pengguna dari luar Pulau Jawa.

Dalam sebulan, total transaksi pengguna Akulaku mencapai 1,5 juta transaksi dengan nominal sebesar US$50 juta (sekitar Rp730 miliar). Sebagian besar transaksi tersebut digunakan untuk membeli gadget dan perangkat elektronik. Namun, Akulaku enggan menyebut angka kredit macet (NPL) mereka saat ini.

Akulaku | Screenshot

Akulaku sendiri merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna membeli barang dengan metode cicilan selama 3, 6, 9, hingga 12 bulan. Lewat aplikasi tersebut, kamu bisa membeli barang dari lebih dari tiga ribu merchant online.

Mereka juga telah bekerja sama dengan beberapa e-commerce besar, seperti BukalapakShopee, Blibli, dan JD.ID untuk menghadirkan layanan pembayaran Akulaku Pay. Kamu bisa membeli barang di berbagai e-commerce tersebut, dan memilih fitur pembayaran Akulaku Pay jika ingin membayar dengan metode cicilan.

Startup tersebut didirikan oleh William Li pada bulan Juni 2016 silam. Saat ini, mereka telah beroperasi di Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Di Indonesia, mereka telah berhasil mendapatkan lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hadirkan layanan Pay Offline

Pada bulan Agustus 2018, Akulaku meluncurkan fitur baru bernama Pay Offline. Dengan fitur tersebut, kamu bisa melakukan transaksi offline dengan cara melakukan scan barcode di merchant offline tempat kamu melakukan transaksi. Secara otomatis, Akulaku akan mengurangi saldo kredit di akun kamu.

Ke depannya, Akulaku berencana memberikan pinjaman non komersial, seperti untuk kebutuhan kesehatan (biaya rumah sakit) dan pendidikan.

Di Indonesia sendiri, Akulaku harus bersaing dengan startup kartu kredit virtual Kredivo, dan startup pinjaman online lain, seperti UangTeman dan Cicil. Ketiga startup tersebut telah mendapatkan pendanaan dalam jumlah tidak sedikit, yang bisa mereka gunakan untuk mengembangkan produk dan menggaet pengguna di tanah air.

(Diedit oleh Fairuz Rana Ulfah)

This post Startup Pinjaman Online Akulaku Gaet 10 Juta Nasabah dalam 2 Tahun appeared first on Tech in Asia.

The post Startup Pinjaman Online Akulaku Gaet 10 Juta Nasabah dalam 2 Tahun appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top