skip to Main Content

Uber Catat Kerugian Rp39 Triliun di Sembilan Bulan Pertama Tahun 2017


Ikhtisar
  • Tahun ini Uber rugi dengan nominal angka terbesar sepanjang sejarah mereka.
  • Kerugian mereka mencapai US$2,9 miliar (sekitar Rp39,1 triliun).
  • Meski demikian, Uber mencatat kenaikan dari seluruh perjalanan yang mereka layani.
  • Hingga September 2017, Uber telah menerima uang dari pengguna di seluruh dunia sebesar US$25,9 miliar (sekitar Rp350 triliun). Angka ini lebih besar daripada total nilai booking tahun lalu.

Pada tanggal 28 November 2017 kemarin, layanan transportasi Uber menunjukkan data finansial mereka kepada SoftBank dan beberapa investor, yang memang tertarik untuk berinvestasi kepada mereka. Dari data tersebut diketahui bahwa tahun ini Uber rugi dengan nominal angka terbesar sepanjang sejarah mereka.

Dari bulan Januari 2017 hingga September 2017, mereka mengalami kerugian sebesar US$2,9 miliar (sekitar Rp39,1 triliun). Padahal, pada tahun 2016 kemarin mereka “hanya” menelan kerugian US$2,8 miliar (sekitar Rp37,8 triliun).

Meski begitu, hal ini juga diikuti oleh kenaikan nilai transaksi dari seluruh perjalanan yang mereka layani, seperti yang dikutip dari laporan Bloomberg berikut:

  • Hingga September 2017, Uber telah menerima uang dari pengguna di seluruh dunia sebesar US$25,9 miliar (sekitar Rp350 triliun).
  • Angka ini lebih besar dari total nilai booking yang mereka terima pada 2016, yaitu sebesar US$20 miliar (sekitar Rp270 triliun).

Uber Rugi 2017

SoftBank memang telah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di Uber. Meski telah berinvestasi di layanan transportasi online lain, seperti Grab, Didi Chuxing, dan Ola, namun konglomerat asal Jepang tersebut tetap tertarik untuk menginvestasikan dana hingga US$10 miliar (Rp135 triliun) kepada Uber. Hal ini mereka lakukan agar siapa pun yang menjadi pemimpin bisnis transportasi online di kemudian hari, mereka akan tetap meraih keuntungan.

Namun untuk memberikan investasi tersebut, SoftBank mempunyai beberapa syarat, misalnya:

  • Mendapat kepemilikan saham sebesar empat belas persen.
  • Adanya perubahan susunan kepemimpinan di Uber yang kemudian disetujui.

Baru-baru ini, SoftBank bahkan dikabarkan hendak memberi pendanaan dengan diskon sebesar tiga puluh persen. Apabila hal tersebut disetujui, maka valuasi Uber yang sebelumnya mencapai angka US$69 miliar (Rp932 triliun) pun akan jatuh ke angka US$48 miliar (Rp648 triliun).

Menarik untuk ditunggu perkembangan negosiasi antara Uber dengan SoftBank dan beberapa investor lain ini.

(Diedit oleh Septa Mellina)

The post Uber Catat Kerugian Rp39 Triliun di Sembilan Bulan Pertama Tahun 2017 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top