skip to Main Content

Inilah Profil Wirausaha Para Pemenang KMI Award 2017

DSC_1772Pontianak – Belmawa. Ajang kewirausahaan tahunan Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) VIII Tahun 2017 telah usai. Tak hanya menampilkan pameran produk, salah satu kegiatan utama dalam ajang tersebut adalah KMI Award, yaitu kompetisi menentukan wirausaha dan stand terbaik. Sejumlah pemenang telah diumumkan Jumat lalu (24/11). Antusias para peserta hingga dosen pendamping dan dewan juri memeriahkan malam pengumuman tersebut.

DSC_1767Tahun ini, Universitas Gadjah Mada berhasil merebut Juara I KMI Award kategori stand terbaik, menggantikan Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang tahun ini hanya berhasil menduduki Juara II. Jika dibandingkan dengan KMI Award 2016, kedua perguruan tinggi tersebut bertukar posisi dalam memperebutkan juara stand terbaik. Sedangkan Institut Pertanian Bogor yang tahun lalu hanya memperoleh Juara Harapan tahun ini berhasil menduduki Juara III, dan juara harapan tahun ini diduduki oleh Politeknik Negeri Pontianak.

Bentuk inovasi dan kreativitas mahasiswa dalam ajang kewirausahaan tersebut tak hanya tampak dari tatanan stand pameran saja, namun juga dari industri yang mereka unggulkan untuk penilaian KMI Award kategori wirausaha.

Untuk KMI Award kategori wirausaha, terdapat lima kategori industri yang dinilai, yaitu industri makanan dan minuman yang diikuti oleh 79 peserta, industri jasa dan perdagangan yang diikuti oleh 34 peserta, industri teknologi yang diikuti oleh 18 peserta, industri kreatif yang diikuti oleh 60 peserta, dan industri produksi/budidaya yang diikuti oleh 22 peserta. Untuk mengetahui seperti apa sajakah bisnis yang menjadi pemenang tahun ini, berikut profilnya.

Kategori Industri Makanan dan Minuman

DSC_1750

Juara 1: “Gedhang Nugget”, Universitas Ma Chung
Produk tersebut dipilih menjadi Juara I karena dalam kurun waktu beberapa bulan dengan modal yang minim, bisnisnya mampu berkembang pesat. Selain itu, bisnis tersebut memanfaatkan produk lokal dengan nilai tambah tersendiri yang mampu meyakinkan diri bahwa mereka mampu menghadapi persaingan bisnis serupa.

Juara 2: “Mowpea”, Politeknik Negeri Bali
Produk tersebut terpilih menjadi Juara II karena keunikan produknya sangat matang, serta diversifikasi produknya menarik.

Juara 3: “Moomykara Foods”, Universitas Negeri Medan
Pemilihan produk tersebut sebagai pemenang didasari pada bentuk inovasi produknya dari panganan ringan yang sudah umum ditemukan namun diberi sentuhan baru menjadi unik dan berkesan. Selain itu, ada faktor diferensiasi produk yang mudah diterima dan potensial untuk dikembangkan di sudut-sudut kota. Selain itu, pemilik usaha mampu bangkit dan berjuang untuk bertahan dalam keadaan krisis.

Juara Harapan: “Supaku”, Institut Pertanian Bogor
Produk panganan ringan tersebut memiliki cita rasa yang unik dan enak. Jamur yang biasanya hanya diolah menjadi jamur crispy, di tangan para pemiliknya mampu diubah menjadi keripik dengan kemasan yang sudah matang yang membuat daya tahan dan nilai jual sangat potensial untuk dikomersilkan.

Kategori Industri Jasa dan Perdagangan

DSC_1719

Juara 1: “We Stay”, STMIK Amikom
Bisnis tersebut terpilih menjadi Juara I karena kepiawaian melihat peluang di kota pelajar dan juga trend jasa on-demand membulatkan tekad para pemilik usahanya untuk membuat usaha sejenis namun dengan nilai kearifan lokal.

Juara 2: “Mukenah In Rok”, Universitas Pendidikan Indonesia
Keresahan para pemilik usaha dalam melihat permasalahan yang sering dijumpai setiap hari, khususnya bagi kaum hawa dalam menunaikan ibadah menjadi inspirasi lahirnya ide bisnis tersebut.

Juara 3: “Cantigi Tour & Travel”, Universitas Andalas
Bisnis tersebut berhasil menduduki Juara III karena pertimbangan karakter yang kuat dan positif yang terus menyertai kesuksesannya. Selain itu pemiliknya optimis bahwa menghadapi pesaing bukanlah permasalahan, melainkan sebuah kesempatan untuk bekerjasama dan menjadi lebih baik.

Juara Harapan: “Layanan Jasa Syari”, Universitas Islam Sultan Agung
Memilih blue ocean strategy tidak lantas menjadikan bisnis tersebut akan selalu didatangi banyak kostumer, namun para pemilik bisnis tersebut percaya bahwa target customer-nya akan mencintai brand yang sedang mereka kembangkan tersebut.

Kategori Industri Teknologi

DSC_1694

Juara 1: “Indobot Educational Robotic”, Universitas Negeri Yogyakarta
Bisnis tersebut berhasil menyabet Juara I karena bisnis tersebut merupakan usaha kreativitas teknologi dari mahasiswa yang menciptakan robot untuk mainan edukasi, telah bersertifikasi, layak untuk investasi, dan telah dipasarkan ke seluruh indonesia baik online atau offline.

Juara 2: “Be-On (Bengkel Online)”, Universitas Indonesia
Usaha kreativitas teknologi dari mahasiswa tersebut menyediakan aplikasi online untuk masyarakat yang membutuhkan layanan bengkel kendaraan bermotor, yang saat ini telah tersedia di Jabodetabek.

Juara 3: “Atfire Automatic Fish Attractor”, Universitas Brawijaya Malang
Usaha kreativitas teknologi dari mahasiswa yang menciptakan alat bantu penerangan penangkapan ikan, untuk meningkatkan produktivitas nelayan sehingga bisa memberikan dampak positif 30% peningkatan hasil tangkapan ikan, dengan harga jual yang lebih baik.

Juara Harapan: “Antre”, Politeknik Negeri Bandung
Usaha kreativitas teknologi dari mahasiawa yang menyediakan aplikasi online untuk memudahkan masyarakat antri di pelayanan publik.

Kategori Industri Kreatif

DSC_1735

Juara 1: “DIDOL”, Universitas Negeri Malang
Bisnis industri kreatif tersebut bergerak di bidang alat tulis. Desain yang unik dan bisa dibuat sesuai keinginan customer dengan model kekinian membuat bisnis tersebut berhasil meraih Juara I.

Juara 2: “Kisara”, Universitas Lampung
Bisnis industri kreatif tersebut terpilih menjadi Juara II karena berbasis kebutuhan pasar yang tinggi terhadap fashion muslimah, dan berbasis kebudayaan lokal kain tapis.

Juara 3: “Kama Strap & Bag”, Institut Teknologi Sepuluh November
Bisnis fashion adalah industri yang marketable. Kebutuhan semua produk fashion tidak ada matinya, salah satunya adalah aksesoris tas. Pertimbangan tersebut yang membuat bisnis ini menjadi Juara III.

Juara Harapan: “Colorful Smart Book”, Politeknik Al-Islam Bandung
Anak adalah buah hati. Dengan pertimbangan terbaik untuk buah hati, bisnis tersebut berhasil menjadi Juara Harapan dengan menawarkan buku belajar pintar penuh warna untuk anak-anak.

Kategori Industri Produksi/Budidaya

DSC_1706

Juara 1: “Budidaya Ulat Tepung”, Institut Pertanian Bogor
Bisnis tersebut berhasil menyabet Juara I karena bisnis tersebut merupakan usaha kreativitas mahasiswa dalam pembudidayaan ulat hongkong untuk menghasilkan produk pakan yang segar dan kering dengan harga jual dibawah harga pasar dan kualitas baik, memiliki kelayakan usaha yang sangat baik dari segi rasio R/C, ROI, dan BEP. Selain itu, hasil produksi sampai dengan limbah semua termanfaatkan.

Juara 2: “REKAMIN.ID”, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya
Usaha kreativitas mahasiswa untuk melakukan aerial mapping dan video drone dengan teknologi terbaru, tersertifikasi, dan jasanya telah digunakan oleh perusahaan swasta dan BUMN serta sudah go international.

Juara 3: “Patchoulli Essential Oil and Bath Salt”, Universitas Syiah Kuala
Usaha kreativitas mahasiswa  jurusan kimia dengan bidang ilmu yang dimiliki membuat suatu produk terbaru dari bahan baku sumber daya alam yang ada di desa, memiliki sertifikasi berbadan hukum, financial projection yang baik, serta kelayakan usaha untuk investasi.

Juara Harapan: “Kandang Oewang”, IKIP PGRI Madiun
Usaha kreativitas mahasiswa dalam budidaya ternak kambing yang telah bekerjasama dengan lembaga resmi, memiliki kreativitas dalam pemasaran, serta transparasi kontrol keuangan dan sistem pembayaran online. Uniknya kambing dijual dalam bentuk kilogram bukan dalam bentuk ekor, menyediakan jasa pemotongan ternak halal, cepat, aman, dan gratis.

Bisnis-bisnis tersebut menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan berbagai industri sebagai bentuk wirausaha. Hal tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diciptakan, terutama dalam menghadapi bonus demografi di Indonesia. Diharapkan ajang kewirausahaan ini dapat memotivasi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dalam menciptakan lapangan pekerjaan. (DRT/Editor/HKLI)

Source: Belmawa Ristek

Back To Top