skip to Main Content

Perlunya Pengembangan Kurikulum Di Bidang Informasi Teknologi

 

DSC_4326Jakarta – Belmawa. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempersiapkan diri dalam melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Belmawa dengan Singapura. Nota kesepahaman tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu akademis dalam pengembangan kurikulum di bidang informasi teknologi pada perguruan tinggi negeri dan politeknik di Indonesia, yang rencananya akan diprakarsai oleh Direktorat Pembelajaran Ditjen Belmawa.

Dalam kesepakatan dua negara tersebut, perguruan tinggi yang dipilih diantaranya adalah National University of Singapore (NUS) dan Singapore Polytechnic (SP). Penandatanganan yang rencananya akan dilaksanakan di Singapura tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan efek positif terutama bagi pendidikan di Indonesia di bidang informasi teknologi.

“Melalui persetujuan ini kami mengharapkan kedepannya Indonesia bisa mengembangkan dan mempelajari dari Singapura untuk memajukan mutu akademis melalui pengembangan kurikulum di bidang teknologi informasi,” ujar Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani pada rapat pembahasan MoU Selasa lalu (29/8) di Jakarta.

Dengan adanya nota kesepahaman tersebut, diharapkan juga mampu mengembangkan beberapa taman digital di Indonesia, seperti Nongsa Digital Park di Batam, Bandung Digital Valley, dan sebagainya.

Di era modern ini, mulai bermunculan digital park sebagai tempat berkumpulnya para pegiat startup ekonomi digital untuk berkreasi, berinovasi, serta melakukan riset di bidang ekonomi digital. Nongsa Digital Park yang berlokasi di Batam digadang-gadang menjadi salah satu digital park yang paling diunggulkan di Indonesia. Pasalnya, dalam Nongsa Digital Park (NDP), tersemat studio besar sekelas Hollywood untuk pembuatan film dan animasi 3D.

Dalam kunjungannya ke NDP Senin lalu (28/8), Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir juga menyampaikan antusiasmenya. “Dengan ada kawasan seperti ini tentu akan mendukung industri kreatif Indonesia. Disini bisa menjadi tempat yang sempurna para pegiat ekonomi digital mengembangkan bisnis dan mencari investor untuk teknologi yang dikembangkan,” tuturnya.

Melalui perjanjian tersebut, diharapkan tidak hanya kurikulum pendidikan di bidang teoretis saja yang akan berkembang, namun juga di bidang praktis seperti pengembangan dan pemanfaatan digital park yang ada di Indonesia sebagai wadah bagi pegiat ekonomi digital. Dari kolaborasi tersebut diharapkan pula dapat meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia di lingkungan pendidikan tinggi, yang nantinya akan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (HS-DRT/Editor/HKLI)

Source: Belmawa Ristek

Back To Top