3 Pesan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat Terkait Ekosistem Startup Indonesia
Pada tanggal 31 Agustus 2017, program akselerator startup Plug and Play (PnP) Indonesia datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Mereka pun membawa beberapa startup peserta program mereka, yaitu Bustiket, Karta, Otospector, serta SayurBox.
“Saat ini, pemerintah sudah memberikan dukungan yang luar biasa untuk perkembangan startup. Lewat pertemuan ini, kami berharap para startup bisa bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta, agar bisa memberi kontribusi pada masyarakat,” tutur Presiden Direktur PnP Indonesia, Wesley Harjono,
Dalam kesempatan tersebut, Djarot pun menyampaikan beberapa pesan, baik untuk pemerintah maupun para startup tanah air.
Pemerintah harus fokus pada penyederhanaan prosedur
Salah satu hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu perkembangan startup tanah air adalah dengan memudahkan proses pemberian izin dan investasi. Itulah mengapa pihak pemerintah DKI Jakarta saat ini tengah berusaha untuk membuat sebuah tempat di mana para pengusaha bisa langsung mengurus semua izin di tempat tersebut.
Untuk itu saya berharap para Kepala Dinas untuk bisa membuat ‘saluran’, seperti dengan menghadirkan fasilitas dan kebijakan khusus bagi mereka. Contohnya bisa dengan pemberian kantor secara gratis selama beberapa bulan. Bila mereka gagal berkembang maka mereka harus keluar, agar tidak jadi manja.
“Hal ini pun sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang mengharapkan peringkat Indonesia dalam hal kemudahan membangun bisnis (Ease of Doing Business), bisa naik dari peringkat 93 menjadi 40,” tutur Djarot.
Pemerintah punya kewajiban untuk menjadi “saluran”
Djarot pun sadar bahwa startup tidak bisa berdiri sendiri. Mereka butuh kemitraan dengan pihak lain, termasuk dengan pemerintah, agar bisa memaksimalkan potensi mereka.
“Untuk itu saya berharap para Kepala Dinas untuk bisa membuat “saluran”, seperti dengan menghadirkan fasilitas dan kebijakan khusus bagi mereka. Contohnya bisa dengan pemberian kantor secara gratis selama beberapa bulan. Bila mereka gagal berkembang maka mereka harus keluar, agar tidak jadi manja,” jelas Djarot.
Saat ini pun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, seperti dengan EV Hive yang kini mengelola bangunan milik pemerintah di daerah Kuningan, dan dijadikan co-working space bernama JSC Hive. Pemprov DKI Jakarta sebenarnya mempunyai sebuah bangunan lagi yang bisa digunakan untuk co-working space, yaitu Jakarta Creative Hub di daerah Tanah Abang.
“Itu pun sedang kami pikirkan bagaimana kemitraan yang pas dengan pihak swasta,” tutur Djarot.
Startup jangan sampai menghabisi usaha padat karya
Sedangkan untuk para founder startup, Djarot berpesan agar bisnis yang mereka bangun jangan sampai menghabisi bisnis padat karya, yang menyediakan banyak lapangan pekerjaan. Contohnya adalah bisnis keagenan tiket bus, atau bisnis para pedagang di pasar tradisional.
Djarot justru menyarankan para startup untuk membantu bisnis-bisnis seperti itu agar bisa berjalan dengan lebih efisien. Hal ini bisa berupa pemberian platform pemesanan online untuk agen penjual tiket bus, agar para agen tersebut bisa tetap bekerja dengan cara yang lebih baik. Atau alih-alih memungkinkan pengguna membeli sayuran langsung kepada petani, startup lebih baik membantu distribusi bahan pangan dari petani agar langsung bisa sampai di pedagang pasar, agar mereka juga bisa tetap berjualan.
“Triknya begini, kalian buat dulu percontohan dengan pemain-pemain besar. Nanti ketika hasilnya bagus, yang lain juga akan ikut,” tutur Djarot.
Ia pun mencontohkan apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan angkutan Metro Mini. Secara bertahap mereka meleburkan angkutan tersebut ke dalam Transjakarta, yang diiringi dengan peremajaan armada dan perubahan sistem pemberian gaji kepada pengemudi. Hasilnya, banyak pemilik armada Metro Mini yang saat ini turut bergabung.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post 3 Pesan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat Terkait Ekosistem Startup Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi