5 Startup Asal Taiwan Jajaki Potensi Bisnis di Indonesia
Pada tanggal 15 September 2017, lima startup asal Taiwan hadir ke Indonesia untuk mempresentasikan diri secara bergantian di hadapan tamu dewan juri terpilih yang diundang ke block71 Jakarta. Kegiatan pitching tersebut merupakan bagian dari rangkaian program “semi-akselerator” PurpleCow Startup Association yang terjalin atas kerja sama dengan Angel Investment Network (ANGIN) dan block71.
WeiWei Chiang selaku Chairwoman PurpleCow Startup Association memperkenalkan bahwa pihaknya merupakan sebuah organisasi nirlaba yang menghubungkan startup Taiwan dengan ekosistem startup luar negeri, melalui kegiatan kompetisi bernama PurpleCow Star.
“Kami senang dapat datang untuk menghubungkan anggota startup kami dengan sejumlah pihak yang ada di Indonesia. Kami mendengar bahwa negara ini memiliki potensi industri digital (dan internet) yang cukup potensial di kawasan Asia Tenggara, karena itu kami membawa kelima startup ini untuk melihat-lihat peluang di Indonesia,” ungkap Chiang kepada Tech in Asia Indonesia.
Dengan keunikan model bisnis yang dimiliki masing-masing, kelima startup yang terpilih melalui proses seleksi di Taiwan tersebut kemudian mempresentasikan diri dengan harapan bisa menarik minat investor Indonesia untuk kesempatan memperoleh pre-seed funding. Selain menarik perhatian investor, mereka juga berharap bisa bekerja sama dengan pemain lokal di Indonesia.
Adapun kelima startup Taiwan yang diajak PurpleCow Startup untuk berkunjung ke Indonesia antara lain.
UChange2
UChange2 merupakan startup fintech yang fokus pada penukaran mata uang kembalian asing, terutama di bandar udara Internasional, untuk diubah menjadi e-wallet dari layanan fintech lainnya seperti AliPay, LINE Pay, dan lain-lain.
StyleUp
StyleUp adalah startup media online yang sekaligus memberikan layanan reservasi dan Point of Sales untuk layanan produk kecantikan di Singapura dan juga Taiwan.
FruitPay
Fruitpay hadirkan layanan berlangganan buah yang dikirim setiap minggu kepada para pelanggan mereka. Layanan ini diklaim melibatkan tiga ratus petani dari kawasan rural Taiwan, dengan pilihan buah-buahan meliputi anggur, jeruk, nanas, dan lain-lain.
Liors
Liors merupakan startup teknologi kesehatan yang fokus kepada pengembangan software untuk penderita gangguan Aphasia, yaitu keadaan di mana seseorang kehilangan kemampuan berbahasa yang telah dipelajari sebelumnya akibat kerusakan otak. Lewat aplikasi bernama Rephasia, Liors berupaya membantu penderita Aphasia agar bisa berlatih bicara kembali tanpa melibatkan terapis.
Fundpark
Fundpark adalah startup marketplace yang memberikan pinjaman untuk pembiayaan terhadap piutang dan faktur milik UKM asal Taiwan. Sekilas startup ini memiliki kemiripan dengan Validus yang bulan Juli kemarin dikabarkan akan berekspansi di Indonesia.
Kehadiran lima startup PurpleCrow Startup Association di Indonesia sendiri terjalin atas kerja sama ANGIN dan koneksi jaringan investor yang mereka punya dari Cina dan Taiwan. Valencia Dea selaku Investment Associate di ANGIN menjelaskan bahwa selain di Indonesia, PurpleCrow Startup Association sebelumnya juga mengunjungi Singapura dan Silicon Valley untuk menjalin koneksi dengan sejumlah entitas investor, modal ventura, dan startup yang terdapat di sana.
Indonesia sendiri sebelumnya juga pernah menjadi negara rujukan pasar bagi pelaku startup negara lain. Pada April 2017 lalu, startup penyedia platform edukasi digital asal Jakarta Yacademy juga menjembatani tiga startup asal Malaysia yaitu Recite Lab, Bantu.my, dan Mobiversa untuk lebih mengenali potensi pasar di Indonesia.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
The post 5 Startup Asal Taiwan Jajaki Potensi Bisnis di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi