7 Tipe Investor dan Bagaimana Cara Mendapatkan Perhatian Mereka
Catatan: Artikel ini adalah ringkasan dan tidak bermaksud menyajikan pandangan mendalam tentang keseluruhan investor yang ada.
Ketika ada beberapa pengusaha beruntung yang bisa memulai bisnis dengan sedikit atau bahkan tanpa modal dari pihak luar, kebanyakan pengusaha tetap membutuhkan bantuan investor ketika bisnis telah berjalan.
Kamu akan menemukan berbagai tipe investor untuk startup. Berikut adalah beberapa jenis investor yang tepat untuk kamu, yang sebaiknya kamu hindari, dan bagaimana cara membuat mereka berinvestasi padamu.
Investor nonteknis
Investor jenis ini mungkin tidak memahami secara utuh tentang teknologi di balik ide yang kamu tawarkan, tapi mereka biasanya punya banyak saran tentang produk, pasar, dan bisnis model. Mereka berpendapat dan berasumsi berdasarkan pengalaman masing-masing, yang kamu bisa setujui atau tidak.
Coba arahkan pembicaraan menjauh dari asumsi-asumsi tersebut. Sebagai gantinya, bicaralah tentang fakta dan pastikan nilai tambah yang kamu tawarkan tersampaikan dengan jelas.
Biasanya disediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan di bagian akhir presentasi, tapi cobalah untuk memancing pertanyaan mereka selama menyampaikan presentasi. Dengan demikian, para investor nonteknis tidak merasa kebingungan di awal dan kamu bisa menjelaskan apa yang tidak mereka pahami agar bisa mengikuti sisa sesi presentasi.
Selain itu, cobalah mempertimbangkan berbagai cara dalam mengomunikasikan ide kamu. Bagi sebagian investor, apa yang kamu katakan memiliki pengaruh tertinggi, sementara yang lain mungkin lebih memahami presentasi dalam bentuk visual dan grafik. Prototipe dalam bentuk fisik bisa jadi cara sangat efektif untuk menampilkan ide kamu.
Investor bokek
Mungkin investor jenis ini telah kehilangan banyak uang karena startup yang mereka beri investasi tidak berjalan dengan baik, atau mereka telah memberikan investasi besar bagi startup yang berpotensi menjadi “bintang”.
Tidak semua investor sebenarnya punya dana di tangan.
Namun bagaimana pun, mereka ingin melihat kemungkinan-kemungkinan yang muncul di dunia yang cepat berubah ini. Bahkan mungkin mereka hanya ingin terlihat aktif di depan rekan-rekan investor lain.
Pertahankan para investor jenis ini, serta cobalah melakukan pitching dengan mereka sebagai bentuk latihan. Ingat, sebagian investor berhubungan dengan investor lain, jadi informasi tersebut bisa saja menyebar.
Tapi kamu harus sadar bahwa mereka tidak punya keinginan untuk berinvestasi di perusahaan kamu saat ini. Jadi hindari menghabiskan waktu terlalu banyak dengan mereka.
Investor yang detail
Investor tipe ini ingin tahu semua hal secara mendetail tentang bisnis kamu, bahkan tentang rencana bisnis kamu selama lima tahun ke depan. Tentu saja, para investor mau melihat perkiraan bisnis kamu dalam lima tahun, dan mereka berharap rencana tersebut realistis.
Tapi kamu tidak bisa melihat masa depan dan punya semua informasi detail, jadi cobalah jelaskan bagaimana kamu bisa mencapai hal tersebut tapi hindari penjelasan yang terlalu detail. Kamu tentu saja tidak bisa memastikan bagaimana bisnis kamu selama lima tahun, karena sebagai startup kamu akan mengadapi banyak tantangan dan titik balik.
Dengan memperlihatkan pemahaman akan hal ini, para investor semestinya terbantu yakin bahwa kamu menyadari apa yang akan dihadapi dan kamu mau beradaptasi demi mencapai kesuksesan.
Investor pengikut
Kamu sebaiknya mempertahankan hubungan baik dengan investor tipe ini. Mereka bisa memberikan kamu kritik dan saran menarik yang bisa membantu kamu membangun startup. Masalah utama dari investor jenis ini adalah sebelum mereka memutuskan berinvestasi di startup kamu, mereka terlebih dahulu ingin ada investor lain yang menanam modal.
Akan lebih baik jika kamu mencari tahu hal apa yang membuat mereka ragu dan apakah kamu bisa mengatasi keraguan tersebut. Kamu juga bisa memulai dengan mencari investor lain sambil tetap memelihara hubungan baik, karena mereka bisa jadi berguna saat startup kamu telah memiliki angel investor.
Investor yang gemar membantu
Jika kamu bertemu dengan investor jenis ini, kamu benar-benar beruntung! Mereka ingin kamu sukses dan, karena alasan tersebut, mereka akan dengan senang hati membantu kamu.
Tapi, sebelum berinvestasi, mereka biasanya ingin melihat lebih banyak traksi dari bisnis kamu, yang berarti hal baik. Jika seseorang yang telah berpengalaman bisa menemukan sedikit kesalahan dalam bisnis pada tahap awal, kamu bisa segera melakukan perbaikan. Hal ini dapat mencegah kamu melakukan pemborosan dengan meluncurkan “produk cacat”.
Jaga hubungan baik dan dengarkan saran mereka agar membantu perkembangan startup kamu.
Investor tamak
Tidak semua investor setuju dengan nilai valuasi pertama yang kamu sebutkan, dan mereka bisa saja meminta lebih banyak ekuitas daripada yang kamu tawarkan. Tidak ada yang salah dengan negosiasi, tapi luangkan waktu kamu sebelum menandatangani kesepakatan.
Minta mereka menjelaskan bagaimana mencapai nilai valuasi versinya. Baru kemudian kamu bisa meluruskan pemahaman atau mengidentifikasi kekhawatiran mereka terhadap rencana bisnismu.
Cek lagi nilai yang kamu tawarkan, dan lihat apa ada yang bisa kamu ubah untuk menaikkan angka valuasi perusahaan sebelum melakukan penggalangan dana. Sebaiknya kamu juga mencari saran dari luar untuk membantu kamu menyiapkan dan mempertahankan penawaran ketika berhadapan dengan investor jenis ini.
Jangan langsung menerima penawaran investor pertama, tetap buka peluang bagi pihak lain. Kamu juga bisa mengatur pertemuan-pertemuan dengan investor lain, dan lihat penawaran apa yang mereka berikan.
Investor yang meragukan founder
Tipe investor ini mungkin menunjukkan ketertarikannya terhadap bisnis kamu, tapi mereka meragukan kamu sebagai founder, yang bisa jadi bersifat personal. Daripada merasa marah, lebih baik kamu bangkit dan menunjukkan kemampuan kamu. Cari tahu apakah kekhawatiran yang mereka rasakan wajar, dan cobalah melakukan beberapa perubahan untuk mengatasi masalah tersebut.
Jika kekhawatiran mereka tidak beralasan, jangan merasa tersinggung. Anggap saja kamu beruntung tidak menjalankan bisnis bersama mereka. Teruslah mencari alternatif berupa investor yang lebih cocok.
Para investor bertemu dengan banyak startup, namun hanya berinvestasi pada beberapa saja. Jadi jangan merasa kecewa jika mereka menolak kamu.
Hal terpenting yang bisa kamu dapatkan dari proses pitching ke berbagai investor adalah masukan dan saran mereka. Gunakan pengalaman ini untuk belajar cara memperkuat cerita dan presentasi kamu.
Makin sering kamu keluar dan bertemu dengan para investor, makin besar juga kesempatan kamu untuk berhasil menemukan investor yang sejalan dengan bisnis kamu.
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Fairuz Rana Ulfah sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia. Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post 7 Tipe Investor dan Bagaimana Cara Mendapatkan Perhatian Mereka appeared first on Tech in Asia.
The post 7 Tipe Investor dan Bagaimana Cara Mendapatkan Perhatian Mereka appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi