8 Tip Jitu Membuat Pitch Deck yang Memukau
Kamu pasti pernah berada dalam satu segmen presentasi yang membosankan. Si pembicara hanya membaca barisan teks yang berukuran sangat kecil dari puluhan slide PowerPoint yang juga tidak didesain dengan baik. Sebaliknya, mungkin kamu juga pernah melakukan hal yang sama saat melakukan presentasi.
Kesalahan tersebut bisa berdampak fatal bila presentasi tersebut diajukan kepada calon investor (pitch deck). Berbeda dengan presentasi pada umumnya, pitch deck merupakan presentasi singkat berbentuk slide yang memberikan audiens informasi umum tentang bisnis yang akan atau sedang kamu jalani.
Menggantungkan keberuntungan pada desain belum tentu bisa membawa pitch deck kamu pada sekantung dana segar dari investor. Subtansi dari sebuah pitch deck tetap yang utama karena ialah yang membantumu mengomunikasikan konsep, memperjelas detail, dan inti penting dari bisnismu.
Sekilas pitch deck memang serupa alat untuk memancing ketertarikan dan perhatian investor, namun tanpa ide dan eksekusi yang baik ia tidak akan menghasilkan apa-apa. Untuk membantumu membuat pitch deck yang memukau, simak delapan tip jitunya berikut ini:
Bangun narasi yang kuat
Informasi yang dikemas dalam bentuk poin-poin cenderung monoton dan kurang menggugah investor. Jual visi perusahaan dan kelebihan produkmu melalui narasi yang melibatkan pikiran dan imajinasi mereka. Ketika mereka mulai percaya padamu dan visi perusahaanmu, nilai jual perusahaanmu di mata investor akan melesat naik.
Narasi yang kamu bangun ini bergantung pada stage startup milikimu. Bila kamu masih berada di early stage, pitch kamu akan lebih banyak bercerita tentang keuntungan yang bisa mereka dapatkan. Sebaliknya, jika startup milikimu sudah berkembang pitch kamu akan lebih bercerita tentang traksi dan rencanamu ke depan.
Gunakan visualisasi
Ekosistem startup sendiri tengah naik daun. Dalam perang pencarian dana ini, kamu tidak sendirian. Ada ratusan bahkan ribuan startup lain yang berebut perhatian investor. Kamu harus mampu bersaing dan keluar sebagai pemenang. Salah satu caranya adalah visualisasikan pitch kamu sebaik mungkin. Gunakan diagram, ilustrasi, dan gambar yang menarik perhatian. Setidaknya gunakan satu gambar per slide yang memvisualisasikan informasi dalam slide tersebut dengan baik.
Adakan demo singkat
Perusahaan modal ventura berbasis di Singapura, Rebright Partners menekankan kepada pengusaha untuk melakukan demo singkat terlebih dahulu untuk meyakinkan investor, sebelum mulai bercerita tentang pendiri dan aspek bisnis lainnya. Demo singkat ini membantu investor untuk mengetahui apakah produkmu bakal menguntungkan di masa depan.
Di sisi lain demo singkat saat pitching juga menunjukkan bahwa kamu sudah melakukan sesuatu untuk bisnismu, bukan hanya sekadar gagasan belaka. Jika kamu belum memiliki produk atau prototipe, fokuslah pada minimum viable product (MVP).
Batasi pitch deck maksimal 10-15 slide
Jika kamu melihat contoh pitch deck dari berbagai startup terkenal, kamu pasti menemukan satu kesamaan. Meskipun produk dan layanan yang ditawarkan berbeda, semuanya dikemas secara ringkas dalam slide yang jumlahnya tidak lebih dari 15 slide.
Sebagai alternatif, kami menyarankan untuk membuat pitch deck dengan kisaran antara 10 – 15 slide. Jadi, jangan biarkan calon investor potensialmu jenuh dengan puluhan slide, ya!
Pelajari pitch deck perusahaan yang terlebih dulu sukses
Bila kamu masih kebingungan dalam membuat pitch deck, kamu bisa memulainya dengan mempelajari pitch deck dari perusahaan yang lebih dulu sukses. Selain menjadikan kesuksesan startup sebagai acuan, sebaliknya kamu juga perlu belajar dari kesalahan pendahulu sebelum kamu, karena seperti yang dikatakan orang bijak, “belajarlah dari kesalahan dan keberhasilan orang lain”.
Tidak perlu menjual janji yang terlalu tinggi
Investor sangat menyukai kesempatan dan kemungkinan yang ada, tapi bukan berarti mereka bisa ditipu dengan janji-janji manis akan keuntungan besar di masa depan tanpa adanya dukungan dari data yang valid.
Pembicaraan yang manis memang dapat membawa obrolan lebih mengalir. Namun pastikan kamu mengungkapkan informasi sesuai fakta yang ada. Seperti yang dikatakan oleh Global Founders Capital, investor terlatih secara profesional mendengarkan dan memperhatikan nada dan gaya komunikasi. Mereka bisa mendeteksi kata-kata yang dilapisi omong kosong bahkan dari slide pertama!
Hindari penggunaan data dan statistik yang tidak up to date
Investor mengharapkan kamu mengetahui tren dan perkembangan terbaru terkait industri yang kamu rintis. Bagi mereka, hal tersebut mencerminkan kemajuanmu dan bisnismu sendiri. Jangan sampai ada angka dan stastistik lama yang tidak relevan muncul dalam salah satu slide, ya!
Jangan menampilkan slide yang hanya memuat teks
Bayangkan kamu duduk manis dalam satu sesi presentasi yang keseluruhan slide hanya berisi teks. Tidak menyenangkan, bukan? Bila kamu melakukannya pada pitch deck milikmu, sebaiknya kamu tidak berharap terlalu jauh.
Pastikan setiap slide memiliki satu fokus pesan saja. Tulis dalam bentuk headline dan jelaskan secara detail selama presentasi. Kamu bisa menggunakan aturan 10/20/30 dari Guy Kawasaki: 10 slide dalam waktu kurang dari 20 menit dengan ukuran font minimum 30 poin.
Jadwalkan pertemuanmu dengan investor, segera!
Ingin menguji coba pitch deck terbarumu? Ada kesempatan terbaik untukmu di tahun ini. Tech in Asia Jakarta 2017 hadir di tahun keenam pada tanggal 1 dan 2 November 2017 bersama segmen acara populer, Investor Speed Dating. Ini kesempatanmu bertemu langsung dengan lima puluh investor dan melakukan pitching dengan salah satu dari mereka. Segera daftarkan startup kamu sebelum 19 Oktober 2017 melalui tautan di bawah ini.
Produkmu belum siap? Tech in Asia Jakarta menawarkan tujuh Content Stage, sesi networking, serta berbagai kesempatan lainnya untuk meningkatkan keterampilanmu. Segera pesan tiketmu dan dapatkan diskon 10 persen dengan kode ‘tiajkt10’. Promo ini akan berakhir tanggal 13 Oktober 2017 pukul 23:59 WIB, jadi jangan sampai terlewat ya!
(Diedit oleh Septa Mellina)
The post 8 Tip Jitu Membuat Pitch Deck yang Memukau appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi