Silaturahmi Belmawa dengan Permadani Diksi Nasional
Jakarta – Belmawa. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan bersama Direktur Kemahasiswaan melakukan silaturahmi dan pembinaan terhadap organisasi mahasiswa dan alumni penerima beasiswa Bidikmisi Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (Permadani Diksi Nasional) bertempat di Gedung D Dikti Lt.2 Senayana (30/05/2017).
Permadani Diksi Nasional merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa dan alumni yang menerima beasiswa Bidikmisi, diseluruh Indonesia. Pada kesempatan tersebut Andre sebagai Ketua Pengurus Pusat memperkenalkan anggota beserta jabatan masing-masing yang akan bertugas untuk 2 tahun kedepan.
Pada kesempatannya Direktur Kemahasiswaan menerima dengan baik dan mengucapkan selamat kepada pengurus yang akan bertugas 2 tahun kedepan. Didin berpesan
menjadi pengurus organisasi adalah amanah, “menjadi pengurus bukan diurus”. Didin melanjutkan belajarlah didalam organisasi, tetapi program yang dibuat bukan program- programan, jadikan sebagai media pembelajaran. Direktur Kemahasiswaan yang merupakan Alumni ilmu pendidikan kimia IKIP bandung ini menceritakan tentang pengalaman berorganisasinya dan bagaimana mendapat manfaat yang sangat penting, salah satunya adalah selalu mendapat informasi lebih cepat daripada yang lain,membangun karakter, hingga membangun jaringan dan masih banyak lagi manfaatnya. Ketika ada kesempatan belajar, kesempatan berprestasi tidak pernah saya siasiakan pesan Didin kepada Peserta yang hadir. “berorganisasi bukan sekedar ngumpul kemudian balik lagi ketempat semula tidak mendapat hasil apa-apa, jangan menganggap eksklusif tetapi harus memberi mamfaat bagi masyarakat”, tegas Didin kepada peserta yang hadir
kepada peserta yang hadir Didin berpesan saya ingin berorganisasi harus mempunyai tujuan unite, compete, collaborate berjuang bersama-sama membangun bangsa kearah yga lebih baik.
Pada kesempatannya Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Intan Ahmad memulai sambutannya mengucapkan apresiasi kepada acara ini, dan menyampaikan bahwa Bidikmisi merupakan program intelektual yang luar biasa oleh perintah yang dimulai dari tanun 2010, dimana tujuannya ingin memutus rantai kemiskinan. Saat ini ekspektasi pemerintah dari jumlah peserta bidikmisi sebanyak 350.000 lebih sekarang ini, adalah tidak hanya pandai secara akademik tetapi juga memahami persoalan Indonesia. Begitu anda lulus tidak cukup hanya “saya bekerja”, “keluarga saya bahagia”, tetapi harapan kami adalah dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia, tegas Intan kepada peserta yang hadir.
Saat ini Indonesia, kita punya masalah korupsi , narkoba, radikalisme. Dalam perjuangan kemerdekaan tidak ada mayoritas dan minoritas. semua mempunyai peran dan kontribusi masing-masing.
“Jangan buat organisasi yg eksklusif tetapi harus inklusif”. Intan berpesan jangan hanya mengikuti organisasi bidikmisi (Permadani Diksi Nasional) saja, ikutilah organisasi yang beragam jangan tergantung kepada organisasi yang terdiri dari satu golongan saja, harus beragam!, tegas Intan Ahmad.
Intan menambahkan : “Anda generasi muda pilihan harus mampu membedakan yg baik dan yg tidak, a good education adalah seseorang yg mampu memberikan good analysis“.
tunjukan anda yg luarbiasa, bentuklah organisasi yg modern. yang penting apa yangg dilakukannya, bukan diklaim tetapi diacknowledge oleh org lain.
Sewaktu Intan Ahmad menjabat sebagai pembantu Dekan di ITB selalu mengatakan kepada mahasiswanya: mudah-mudahan setelah anda lulus anda akan memberikan beasiswa. Orang-orang hebat selalu memberikan rejekinya untuk dibagi.
Intan Ahmad mengingatkan kepada Permadani Diksi Nasional : don’t blame the circumstances. Jangan organisasi yangg eksklusif menjadi pressure group, yang memaksakan kehendak sendiri. Sebelum anda menuntut apa untuk negara, tunjukkan dahulu apa yang anda lakukan untuk negara. Mengaharapkan generasi muda ini lebih mewarnai kedepan tutup Intan Ahmad disambut tepuk tangan oleh peserta yang hadir. (WAS/editor:HKLI).
Source: Belmawa Ristek