Apa Strategi RedDoorz di Ranah Agregator Hotel Murah Tahun 2018?
Ikhtisar
- Ekspansi dan penambahan jumlah tim menjadi senjata utama dari strategi RedDoorz di Indonesia tahun 2018.
- Red Doorz merupakan layanan agregator hotel murah asal Singapura yang telah beroperasi di sembilan kota tanah air dengan kisaran harga Rp110.000 – Rp220.000
Dua tahun menjalankan bisnisnya di Indonesia, startup layanan agregator hotel murah asal Singapura, RedDoorz membeberkan strateginya di tahun 2018 untuk makin bersaing di ranah tersebut.
CEO dan Founder RedDoorz Amit Saberwal menilai Indonesia merupakan salah satu pasar yang potensial di Asia selain Filipina dan Singapura. Lalu apa saja yang akan mereka lakukan dalam dua belas bulan mendatang?
- Ekspansi layanan ke sembilan kota meliputi Solo, Palembang, Medan, Manado, Makassar, Lombok, Aceh dan Batam.
- Untuk proses ekspansi ini, RedDoorz mempersiapkan dana lebih dari US$10 juta atau sekitar Rp135 miliar.
- Dana tersebut akan mereka gunakan untuk memaksimalkan partner acquisition dari pihak pengelola hotel murah di berbagai daerah.
- RedDoorz juga berencana untuk menambah jumlah tim hingga dua kali lipat di kuartal ketiga tahun 2018.
“
Kami percaya dengan (keberadaan) tim yang tepat. Saat ini kami mempunyai 120 karyawan dan berencana untuk mengembangkan jumlah ini hingga dua kali lipat di kuartal ketiga tahun 2018
,”
Dengan rangkaian strategi tersebut, RedDoorz optimis pihaknya dapat menjadi pemain yang semakin diperhitungkan dalam ranah agregator hotel murah tanah air. Saat ini RedDoorz sendiri telah beroperasi di tujuh kota, meliputi Bali, Bandung, Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta dengan lebih dari 450 properti yang dapat dipilih konsumen di kisaran harga Rp125 ribu hingga Rp220 ribu.
Perilaku di media sosial yang mendorong pertumbuhan
Kepada Tech in Asia Indonesia, Saberwal membeberkan bahwa pertumbuhan RedDoorz di Indonesia terbantu oleh perilaku aktif para pengguna media sosial.
Dibandingkan negara lain, Indonesia merupakan pasar yang memungkinkan bagi kegiatan user acquisition lewat sosial media. Di negara lainnya, kami lebih melihat fungsinya sebagai branding excercise
Saberwal sendiri enggan menyebut berapa jumlah transaksi penggunanya di tahun 2017, namun ia mengklaim bahwa RedDoorz terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun bahkan hingga mencapai sebelas kali lipat sejak awal beroperasi. Jumlah ketersediaan kamar hotel di RedDoorz sendiri bahkan diklaim saat ini telah mencapai lebih dari tiga ribu ruangan.
Meskipun mengalami pertumbuhan yang positif, namun Saberwal mengungkapkan bahwa hingga saat ini RedDoorz masih menghadapi hambatan pasar yang cukup besar, terutama dalam urusan edukasi ke pasar. Sejumlah strategi yang mereka lakukan untuk menyiasati hal ini adalah akuisisi partner dan penetapan komisi yang dinamis terhadap mitra hotel.
Di ranah agregator hotel murah Indonesia, RedDoorz hingga saat ini masih bersaing ketat dengan beberapa kompetitor startup lain yang juga menghadirkan layanan serupa seperti Airy Rooms, ZenRooms, hingga Nida Rooms.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Apa Strategi RedDoorz di Ranah Agregator Hotel Murah Tahun 2018? appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi