Managing Director WeWork Bicara Tentang Akuisisi Spacemob dan Ekspansi ke Indonesia
Ikhtisar
- Untuk masuk ke pasar yang baru, Turochas Fuad (alias T) mengaku butuh pertimbangan yang cukup matang. Pasca mengakusisi Spacemob, T butuh waktu sekitar setahun untuk bisa hadir di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia.
- Demi beradaptasi dengan budaya lokal, T mengaku telah merekrut beberapa staf komunitas di negara-negara yang mereka kunjungi. Beberapa staf bahkan sampai dikirim ke lokasi WeWork di negara lain untuk mempelajari bagaimana cara kerja mereka.
Selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, Turochas Fuad (biasa dikenal dengan nama T) telah malang melintang di industri teknologi Asia Tenggara. Begitu lama ia meniti karier di luar negeri hingga membuat kemampuan Bahasa Indonesianya menjadi terbatas.
Sejak tahun 2005, ia telah bergabung dengan Yahoo dengan jabatan terakhir sebagai Head of Mobile di Asia Tenggara. Pada tahun 2009, pria asal Medan tersebut hijrah ke Skype untuk menjadi Managing Director di wilayah Asia Pasifik.
Pada tahun 2012, ia mengambil keputusan besar dengan keluar dari Skype untuk mendirikan startup travel bernama Travelmob. Keputusan itu terbukti tepat, karena setahun kemudian startup tersebut akhirnya diakuisisi oleh startup asal Amerika Serikat yang bernama HomeAway.
Pada tahun 2016, T kembali mendirikan startup baru yang bernama Spacemob. Kali ini, ia mencoba peruntungan di bisnis co-working space. Dan seperti startup sebelumnya, Spacemob pun diakuisisi oleh WeWork hanya satu tahun setelah didirikan.
Saat ini, T menempati posisi sebagai Managing Director WeWork di Asia Tenggara. T adalah sosok yang berperan dalam ekspansi WeWork ke Indonesia, yang baru saja diumumkan beberapa waktu lalu.
Bagaimana pengalaman panjang T bisa membantu dia dalam mengembangkan WeWork? Dan bagaimana strategi T untuk bersaing dengan pemain co-working space lain yang telah hadir di tanah air?
Pengalaman yang membantu
Ketika masuk ke pasar baru, WeWork memang beberapa kali melakukan akuisisi terhadap kompetitor mereka. Selain Spacemob, baru-baru ini mereka juga mengakuisisi Naked Hub, kompetitor mereka di Cina.
Namun menurut T, pada awalnya WeWork sebenarnya tidak berniat mengakuisisi Spacemob.
“Saya kebetulan mengenal salah seorang petinggi di WeWork. Kami kemudian berbincang tentang bisnis di Asia Tenggara, dan menemukan bahwa kami mempunyai misi yang sama. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk mengakuisisi Spacemob,” jelas T kepada Tech in Asia Indonesia.
Terkait apakah WeWork akan melakukan akuisisi lain di Asia Tenggara, T mengaku tidak yakin dengan hal tersebut. Menurutnya, WeWork saat ini masih fokus dengan tim yang saat ini dipimpin oleh T, untuk melakukan ekspansi di Asia Tenggara.
Pada kuartal ketiga tahun 2018 ini, WeWork akan segera meluncurkan dua co-working space di Jakarta, yaitu di Sinarmas MSIG Tower dan Revenue Tower SCBD. Di waktu yang hampir bersamaan, mereka juga akan meluncurkan co-working space pertama mereka di Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Spacemob sendiri telah memiliki sebuah lokasi co-working space di Gama Tower. Setelah diakuisisi oleh WeWork, para anggota dari Spacemob pun jadi punya kesempatan untuk menggunakan co-working space milik WeWork di seluruh dunia. Namun T mengakui bahwa Spacemob masih merupakan produk yang berbeda dari WeWork.
“Karena itu saat ini kami belum berniat mengganti nama Spacemob menjadi WeWork. Saat ini kami masih fokus pada peluncuran co-working space WeWork di Jakarta. Setelah itu baru kami akan memikirkan bagaimana kelanjutan dari Spacemob,” tutur T.
Butuh waktu lama untuk merancang produk yang tepat
Ketika mengumumkan secara resmi kehadiran mereka di tanah air minggu lalu, T berkali-kali menekankan pengalaman WeWork yang telah delapan tahun menjalankan bisnis co-working space. Dan dari pengalaman tersebut, ia mengaku butuh pertimbangan yang cukup matang ketika masuk ke sebuah pasar baru.
Itulah alasan mengapa mereka tetap membutuhkan waktu sekitar setahun untuk bisa hadir di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia, setelah resmi mengakuisisi Spacemob.
“Seperti perusahaan-perusahaan besar lain, kami harus mempelajari secara mendalam apa yang dibutuhkan orang Indonesia? Apa yang dibutuhkan orang asing ketika datang ke Indonesia? Selain itu kami juga perlu memikirkan bagaimana desain yang akan dibuat?” terang T.
Dalam menjalankan proses tersebut, T mengaku terbantu dengan latar belakang dirinya yang sempat bekerja di Yahoo, Skype, dan Travelmob. Di setiap perusahaan tersebut, ia telah mempelajari bagaimana cara yang baik dalam mengembangkan bisnis berbasis komunitas seperti yang dijalankan WeWork.
“Meski ada kesamaan, namun banyak juga tantangan baru yang muncul. Oleh karena itu saya tetap harus menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kondisi di setiap negara,” jelas T.
Demi beradaptasi dengan budaya lokal, ia pun telah merekrut beberapa staf komunitas di negara-negara yang mereka kunjungi. Beberapa staf bahkan sampai dikirim ke lokasi WeWork di negara lain untuk mempelajari bagaimana cara kerja mereka.
Yakin bisa sukses di bisnis co-working space yang semakin ramai
Di Indonesia sendiri, telah ada beberapa pemain co-working space yang muncul, mulai dari EV Hive, ReWork yang baru saja melakukan merger dengan GoWork, Kolega, UnionSpace (sebelumnya bernama Cre8), hingga Freeware Spaces. Beberapa dari mereka bahkan telah mempunyai lokasi di luar Jakarta.
Namun menurut T, tidak akan ada satu pemain yang akan menguasai keseluruhan pasar co-working space tersebut. Mereka sendiri berusaha tampil berbeda dengan aplikasi mobile yang bisa menghubungkan kamu dengan para pengguna lain di seluruh dunia, serta berbagai kegiatan yang bisa mendorong interaksi antara kamu dengan pengguna lain di lokasi co-working space yang sama.
“Hal ini telah kami buktikan di beberapa pasar yang kami masuki. Meski telah ada beberapa pemain lokal yang hadir, kami tetap bisa masuk ke bisnis tersebut,” pungkas T.
(Diedit oleh Septa Mellina)
This post Managing Director WeWork Bicara Tentang Akuisisi Spacemob dan Ekspansi ke Indonesia appeared first on Tech in Asia.
The post Managing Director WeWork Bicara Tentang Akuisisi Spacemob dan Ekspansi ke Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi