Pitch Deck yang Lebih Efektif untuk Menarik Minat Calon Investor
Saya melihat ratusan pitch deck untuk keperluan penggalangan dana setiap tahun. Setelah menjadi Partner dalam perusahaan modal ventura selama delapan tahun, saya melihat ada suatu tren terkait struktur yang umum ada di dalam pitch deck.
Ada sejumlah tren muncul dalam beberapa tahun belakangan yang tampaknya telah menjadi standar industri. Masalahnya, saya pikir tren tersebut kurang efektif dan perlu peninjauan ulang. Sejumlah investor lain mungkin belum tentu sependapat, tapi saya tahu apa yang mampu menarik perhatian saya.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diubah dari tren struktur pitch deck saat ini, serta usulan yang saya rekomendasikan. Struktur pitch deck ini ditujukan terutama bagi para founder startup pada tahap awal atau Seri A yang setidaknya telah memiliki indikasi awal product-market fit.
Tampilkan tim di depan
Praktik ini pernah menjadi standar pitch deck, tapi kini telah berubah. Saya pikir salah satu alasannya adalah karena pengaruh struktur pitch deck yang sering dipakai pada gelaran demo day. Pada acara-acara tersebut, tampilan anggota tim biasanya ditaruh di bagian akhir.
Saat saya menyaksikan presentasi dalam acara demo day, para founder biasanya menjalin cerita tentang suatu masalah dan kondisi pasar, serta menutupnya dengan kata-kata, “Kami adalah tim yang tepat untuk memecahkan masalah ini.” Tapi bila kamu ingin melakukan percakapan yang nyata dengan orang lain, kamu selalu memulainya dengan memperkenalkan diri sendiri.
Percayalah, hampir semua investor yang saya kenal selalu membalik halaman pitch deck ke tampilan tim terlebih dahulu ketika mereka membacanya atau mendengar presentasi tersebut lewat telepon. Jangan membuat orang-orang repot mencari halaman yang menampilkan tim, taruhlah di depan.
Jelaskan traksi di depan juga
Tidak masuk akal menempatkannya di bagian akhir, apalagi bila traksinya tinggi. Halaman yang menampilkan hal terkait uang pada hampir semua startup tahap awal biasanya merangkum informasi tentang pertumbuhan penghasilan dan sejumlah metrik engagement. Setelah struktur tim, ini adalah informasi yang akan dicari oleh para investor.
Hal ini akan berbeda bila kamu merupakan startup yang benar-benar baru (belum punya produk). Tapi makin ke sini, sejumlah startup tahap awal dan Seri A muncul dari perusahaan-perusahaan yang telah memiliki produk di pasar, meski belum punya penghasilan signifikan. Semua narasi yang kamu ceritakan pada akhirnya akan dilihat dari sudut pandang traksi.
Jika kamu tidak punya traksi tinggi, kamu perlu sejumlah bukti kredibel untuk menunjukkan bahwa perusahaanmu akan menjadi terbaik di dunia dalam bidang apa pun yang kamu geluti. Bukti ini bisa datang dari struktur tim, distribusi, atau sejumlah aset-aset unik yang membuat kamu unggul sangat jauh.
Sederhanakan gambaran besarnya
Saya tidak memerlukan sebuah halaman yang menampilkan seorang pahlawan berkata, “XYZ punya masalah.” Klaim semacam ini sudah kerap menjadi bahasan sehingga akhirnya semua terdengar sama saja.
Lebih baik kamu menjelaskan apa yang produk kamu bisa berikan dalam waktu tiga menit setelah memperkenalkan tim. Tidak jarang saya mendengarkan suatu pitch dan, setelah sepuluh menit berselang, saya masih berpikir, “Apa sih yang dilakukan perusahaan ini?”
Struktur yang direkomendasikan
Berdasarkan hal-hal yang saya uraikan di atas, berikut adalah struktur pitch deck yang saya rekomendasikan:
- Halaman 1: Siapa kamu?
- Halaman 2: Apa yang kamu lakukan?
- Halaman 3: Apakah usaha kamu efektif?
- Halaman 4-5: Mengapa usaha kamu penting? (Terkait pasar)
- Halaman 6-8: Mampukah kamu menjadi yang terbaik di dunia? (Metrik terkait produk, pertumbuhan, dan finansial)
- Halaman 9: Ke mana kamu ingin berkembang?
- Halaman 10: Apa yang kamu inginkan?
Format ini cukup ringkas, padat, dan sangat fleksibel untuk berbagai jenis audiens serta situasi. Secara umum, saya menyukai pitch deck yang bisa disampaikan dalam maksimal sepuluh halaman, sambil melampirkan apendiks yang menjelaskan hal-hal secara detail bila dibutuhkan.
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Iqbal Kurniawan sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia. Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
This post Pitch Deck yang Lebih Efektif untuk Menarik Minat Calon Investor appeared first on Tech in Asia.
The post Pitch Deck yang Lebih Efektif untuk Menarik Minat Calon Investor appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi