Cara Membuat Proyeksi Jumlah Pendanaan Startup dari Awal hingga Exit
Bagaimana cara kamu menjawab pertanyaan dari investor?
- Kamu akan menjual perusahaan dengan harga berapa?
- Mengapa kamu mengumpulkan pendanaan senilai X dolar?
- Berapa banyak dana yang ingin kamu kumpulkan di putaran selanjutnya? kapan hal itu akan terjadi?
Semuanya dimulai dengan mengetahui apa yang kamu inginkan. Jika kamu tahu apa yang kamu mau, kamu dapat membuat rencana bagaimana cara mencapai keinginan tersebut.
Pikirkan tentang hasil yang kamu inginkan: melakukan IPO. Kemudian, atur langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk mencapainya, yang akan membantu kamu mendapatkan gambaran lebih baik tentang peta menuju tujuanmu.
(Kebanyakan orang sekarang membangun startup dengan mengandalkan investasi dari VC. Jadi, artikel ini akan fokus pada kasus seperti ini.)
Tentukan tahap-tahap penggalangan dana
Kamu perlu mengubah sudut pandang jika membangun startup dengan pendanaan investor. Karena ini bukan hanya tentang melakukan IPO, tapi juga cara mencapai tahap pendanaan selanjutnya.
Tentu ada alasan mengapa kamu tidak berhasil mendapatkan pendanaan US$300 juta (sekitar Rp4,2 triliun) ketika kamu mulai membangun perusahaanmu—mungkin karena kamu belum cukup membuktikannya.
Jadi, apa yang harus kamu buktikan pada setiap tahap pendanaan:
- Angel: Buktikan bahwa kamu dapat membangun produk dan mendapatkan pengguna.
- Pendanaan awal: Melakukan validasi tentang asumsi utama: Apakah memang ada pasar yang cukup besar? Apakah pemasaran yang kamu lakukan telah berjalan baik? Apakah kamu dapat merekrut karyawan? Dan lainnya.
- Seri A: Kamu harus bisa menunjukkan dapat memperluas jangkauan bisnis, menerapkan proses dan sistem, dan merekrut karyawan unggulan.
- Seri B: Putaran ini adalah tentang menunjukkan bahwa kamu dapat mengukur apa yang sudah kamu lakukan. Tentu masih ada yang harus dibenahi, tapi kamu sudah mendapat gambaran jelas tentang unit ekonomi startup (CAC, LTV, dan waktu balik modal).
- Seri C+: Kamu menunjukkan bahwa kamu bisa masuk ke pasar utama dan membuat bisnismu berkibar di sana.
Alasan mengapa tahapan-tahapan tersebut penting adalah karena para investor tidak berdiam di satu tahapan saja. Investor yang fokus pada tahap pertumbuhan biasanya tidak akan terjun ke seri A, kebanyakan investor yang masuk ke tahap pendanaan seri A tidak memberikan pendanaan tahap awal, dan lainnya.
Dalam jangka pendek, para VC hanya peduli tentang satu hal: agar pendanaan awal yang mereka berikan terus mendapat investasi lanjutan. Jadi, pembelajaran utama di sini adalah untuk berpikir tentang tahap pendanaan lanjutan.
Mulai dengan mengetahui tujuan akhir kamu
Tahap pertama adalah mengetahui kamu ingin menjual perusahaan dengan harga berapa? US$1 miliar (sekitar Rp14,1 triliun)? Baik.
Masukkan angka tersebut dalam konteks dengan latihan sederhana berikut. Periksa angka kelipatannya di industri kamu. Jika perusahaan serupa telah terjual atau masuk ke bursa saham dengan harga sepuluh kali lipat dari jumlah pendapatannya, maka kamu jadi mengetahui angka kelipatan bagimu.
Bagikan angka US$1 miliar (sekitar Rp14,1 triliun) dengan 10, dan kamu mendapatkan angka sebesar US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun) (pendapatan ini sekarang menjadi tujuan kamu, bukan US$1 miliar).
Jadi pertanyaan besarnya kini adalah:
- Bagaimana cara kamu mendapatkan US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun) bagi perusahaan?
- Berapa lama kamu akan mendapatkannya?
- Berapa banyak putaran dan berapa jumlah uang yang kamu butuhkan untuk setiap putaran?
Lakukan perhitungan pada tiap putaran
Apa yang harus kamu lakukan adalah memisahkan kebutuhan pada tiap putaran.
Jadi, pertanyaan selanjutnya adalah berapa banyak putaran yang perlu kamu lakukan untuk mendapatkan US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun)? Pada contoh ini, saya menganjurkan kamu melakukan delapan putaran.
Selanjutnya, kamu harus melakukan sejumlah riset dan melihat berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun perusahaan serupa.
Kamu dapat mengecek informasi tersebut di Crunchbase. Apakah pembangunan tersebut membutuhkan US$150 juta (sekitar Rp2,1 triliun)? Bagaimana kamu mengalokasikan dana tersebut di seluruh putaran? (Petunjuk: yang terakhir akan menjadi yang terbesar).
Mulailah dari target akhir, gambarkan panah dari seri E menuju IPO. Dari putaran tersebut, seberapa besar perkembangan yang perusahaan kamu butuhkan untuk melakukan IPO? Mungkin kamu merasa perlu menghasilkan pertumbuhan pendapatan sekitar 60 persen. Tidak masalah. Ini berarti pada seri E, kamu perlu mencetak pendapatan senilai US$62 juta (sekitar Rp875 miliar).
Kembali ke topik semula, jika kamu punya waktu operasional perusahaan selama 18 bulan, seberapa besar kamu ingin tumbuh untuk mendapatkan US$62 juta (sekitar Rp875 miliar) pada seri E? Jika kamu melipatgandakan pendapatan, kamu harus mendapatkan US$31 juta pada seri D. Terus lakukan ini, hingga tiba pada tahapan kamu sekarang.
Menurut tingkat pertunbuhan pada setiap putaran, kamu dapat melihat seberapa banyak yang kamu butuhkan pada tahapan putaran pendanaan angel (atau tahap pendanaan awal apapun).
Jika proyeksi angka yang kamu buat terlalu rendah atau tinggi, kamu harus mengulanginya agar angka tersebut terdengar masuk akal.
Mengapa kamu mengumpulkan pendanaan sejumlah x dolar?
Yang sudah kita lakukan adalah memetakan setiap tahap pendanaan, sekaligus target pendapatan dan pertumbuhan yang kamu perlu capai tiap tahapan dan lanjutannya.
Jika seorang investor bertanya,”Mengapa kamu membutuhkan US$500.000 (setara Rp7 miliar)?” kamu kini memiliki amunisi untuk menjawabnya.
Para investor, tentu saja, peduli tentang bagaimana kamu akan menghabiskan uang tersebut. Jadi kita akan membahas perihal itu nanti.
Saya tahu kamu terobsesi dengan pendanaan, namun proses ini juga menuju suatu akhir. Tak lama setelah kamu menyelesaikan suatu putaran pendanaan, kamu mesti segera kembali bekerja dan menerapkan investasi yang sudah diterima untuk pertumbuhan perusahaan.
Jadi, selamat! Kamu telah menerima pendanaan seri A. Tujuan kamu selanjutnya adalah seri B. Apa yang harus kamu capai untuk mendapatkannya?
(Jika uraian di atas terasa membingungkan, saya telah menyusun tool di Excel untuk mempermudah kamu memahaminya. Kamu dapat mengecek informasi detailnya di blog ini.)
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Fairuz Rana Ulfah sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia. Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post Cara Membuat Proyeksi Jumlah Pendanaan Startup dari Awal hingga Exit appeared first on Tech in Asia.
The post Cara Membuat Proyeksi Jumlah Pendanaan Startup dari Awal hingga Exit appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi