Jabatan Ketum PA GMNI Dinilai Cukup Strategis untuk Pilpres 2024: Bisa Jadi Alat Bargaining Politik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) akan dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, pada 21-23 Juni 2021. Beberapa nama yang diisukan bakal menjadi calon ketua umum PA GMNI telah beredar di publik.
Terkait hal itu, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin menilai jabatan ketua umum PA GMNI terbilang cukup strategis untuk Pilpres 2024. Sebab dapat menjadi alat bargaining politik.
“Cukup strategis (jabatan ketua umum PA GMNI), karena bisa jadi alat bargaining politik dan dukungan,” ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (10/6/2021).
Menurutnya jabatan ketua umum PA GMNI ini tetap akan ramai untuk diperebutkan. Biasanya yang memperebutkannya, kata Ujang, adalah alumni GMNI yang sudah menjadi pejabat.
Karenanya, bagi kontestan Pilpres 2024 mendatang, GMNI sendiri salah satu yang patut diperhitungkan dukungannya.
“Paling tidak kan bagi kontestan Pilpres yang didukung oleh PA GMNI seolah-olah mendapatkan legitimasi dan didukung oleh seluruh alumni GMNI. Padahal di lapangan alumni GMNI memilih dengan pilihannya masing-masing, dan biasanya juga bermain di banyak kubu,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) akan dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, pada 21-23 Juni 2021.
Berdasarkan perbincangan Tribunnews dengan sumber internal di Alumni GMNI, ada empat nama yang diisukan bakal menjadi calon Ketua Umum PA GMNI.
“Ada dua kandidat yang dianggap layak kalau dari DPR RI dari politisi PDIP Bambang Pacul dan Arif Wibowo,” kata sumber tersebut kepada Tribunnews, Selasa (8/6/2021).
Sementara, dua nama lainnya berasal dari kalangan intelektual, yakni Prof Arief Hidayat yang juga merupakan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dan Guru Besar ITB Prof Nanang Tyas Puspito.
“Kalau dari luar ada dua sosok, sosok intelektual guru besar ITB Prof Nanang Tyas dan hakim MK Arief Hidayat. Jadi dua profesor ini layak lah, itu menunjukkan alumni GMNI bukan abal-abal,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kongres IV PA GMNI di Bandung mengambil tema “Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman”.
Adapun kongres akan dilaksanakan dengan sistem hybrid dan akan diikuti oleh 34 pengurus DPD dan ratusan pengurus PDC PA GMNI serta unsur pimpinan nasional PA GMNI yang akan hadir secara offline dan online.
Sumber
The post Jabatan Ketum PA GMNI Dinilai Cukup Strategis untuk Pilpres 2024: Bisa Jadi Alat Bargaining Politik appeared first on Universitas Al Azhar Indonesia.
Source: Berita Kampus