Strategi Memimpin Perusahaan yang Berkembang Cepat ala Bos Midtrans
Di era yang serba cepat seperti saat ini, berbagai tantangan dihadapi oleh para pemimpin perusahaan. Mereka perlu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, sekaligus mengarahkan timnya untuk melakukan hal dengan benar tanpa mengorbankan kualitas dalam pengembangan produk.
“Dalam waktu lima tahun, jumlah karyawan Midtrans bertambah dari 10 menjadi 180 orang. Perkembangan terjadi begitu cepat, dan banyak juga hal yang perlu kami perhatikan untuk menjaga kualitas perusahaan,” ujar Ryu Suliawan, Presiden Direktur Midtrans saat menjadi pembicara pada salah satu sesi di Scrum Day Bandung 2017 yang diadakan pada hari Selasa, 28 Februari 2017.
Pada kesempatan tersebut, Ryu menceritakan bagaimana ia sebagai pemimpin sebuah perusahaan menangani perubahan yang cepat tersebut, dan seperti apa nilai-nilai yang harus dimiliki pemimpin saat berinteraksi dengan timnya. Dalam topik bahasan bertema Building Quality First and Professionalism as Corporate Culture, Ryu membagikan DNA Midtrans yang menjadi landasannya dalam membangun hubungan dengan tim.
Saling memahami
Latar belakang Ryu bukanlah dari bidang teknis. Ia bukan developer, akan tetapi ia mencoba mempelajari pemrograman. Dengan begitu, setidaknya Ryu memahami seperti apa pekerjaan seorang developer, apa saja tugasnya, hingga syarat apa saja yang perlu dipenuhi oleh developer yang akan direkrutnya.
Menurut Ryu, dengan memahami pekerjaan timnya, seorang pemimpin dapat lebih menghargai mereka. Ia juga dapat memperkirakan apakah target yang diberikan pada timnya cukup masuk akal untuk dikerjakan dalam waktu yang ditentukan.
Kalau kamu tidak tahu bagaimana tim kamu bekerja, kamu tidak akan tahu bagaimana cara mengapresiasi pekerjaan mereka.
Diperlukan pengertian antara pemimpin dengan tim, sehingga proses bekerja dapat berlangsung dengan kondusif dan lebih mudah untuk saling berkomunikasi dalam menyelesaikan suatu masalah.
Sadar batasan
Apabila sebagian perusahaan cenderung oportunis dan mengambil segala kesempatan yang ada, Midtrans justru sebaliknya. Mereka memiliki batasan terhadap hal-hal yang akan mereka kerjakan.
Indonesia memiliki begitu banyak peluang. Kalau semuanya diambil, kamu hanya akan menjadi “cukup baik”, tapi tidak bisa jadi “luar biasa”.
Tentukan batasan untuk tim dan perusahaan kamu. Misalnya, bidang apa yang ingin ditekuni dan di mana perusahaan ingin fokus. Dengan memiliki batasan dan fokus yang jelas, akan lebih mudah untuk mengarahkan tim dan perusahaan. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui seberapa jauh perusahaan dan tim bisa melangkah.
Rencana
Jangan jadikan Agile sebagai alasan untuk tidak membuat perencanaan. Hal tersebut ditekankan oleh Ryu dalam pemaparannya. Karena, masih ada orang yang salah kaprah dalam mengartikan penggunaan Agile dalam perusahaan.
Framework Agile, termasuk juga Scrum yang digunakan untuk melakukan proses pengembangan produk dengan lebih cepat, sering disalahartikan sebagai metode untuk membangun produk secara instan tanpa perlu perencanaan.
Padahal, Scrum dan Agile erat kaitannya dengan merancang rencana. Tidak hanya perencanaan untuk mengerjakan apa saja sampai dua minggu ke depan, tapi sampai tahun berikutnya. Hanya saja, porsi pengerjaannya dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dalam rentang waktu tertentu.
Lebih dari membuat perencanaan matang, sesuai dengan namanya, “agile” yang berarti “lincah”, pemimpin harus bisa membawa timnya agar dapat beradaptasi dengan cekatan terhadap perubahan yang cepat. Baik dalam konteks perubahan rencana, atau perubahan apa pun dalam perusahaan.
Ciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi
Saat perusahaan bergerak dengan sangat cepat, peluang membuat kesalahan pun tidak terhindarkan. Ada dua cara pemimpin menangani kesalahan tersebut. Pertama, mereka menyalahkan timnya, atau mereka mengizinkan tim berbuat kesalahan.
Ryu bercerita saat suatu hari ia sedang berada di Jepang karena istrinya baru saja melahirkan. Ia mendapat kabar kalau terjadi kesalahan dalam sistem Midtrans dan menimbulkan masalah yang cukup serius, hingga ia memutuskan untuk segera kembali ke Jakarta.
Hal pertama yang ia lakukan adalah berterima kasih pada para developer yang rela mengorbankan waktu mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Kenapa saya tidak memarahi mereka? Karena hal tersebut akan membuat mereka merasa tidak nyaman. Itu dapat menjatuhkan mental mereka dan kehilangan semangat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pada akhirnya, masalah tersebut tidak akan selesai, bukan?” cerita Ryu.
Kesalahan itu diperbolehkan, tapi janganlah membuat kesalahan yang sama dua kali.
Terkadang kesalahan bisa berarti baik. Dengan melakukan kesalahan, berarti kamu melakukan sesuatu. Paling tidak, kamu mengetahui efek dari sebuah tindakan dan di masa depan kamu dapat menghindarinya.
Pertanyakan alasannya, bukan kesimpulannya
“Misalnya, sebagai pemimpin kamu menentukan target. Lalu tim kamu tidak menyanggupi target tersebut. Apa yang kamu lakukan?” tanya Ryu kepada peserta acara. “Jangan langsung menganggap mereka tidak mau atau tidak mampu.
“Tanyakan mereka apa alasannya, kenapa target tersebut tidak bisa mereka capai. Lalu bantu mereka untuk mencari solusinya. Misalnya, apakah tenggat waktu target perlu diperpanjang, atau lingkup proyeknya perlu diperkecil,” lanjutnya.
Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa saling memahami antar tim dan pemimpin itu penting. Para pemimpin perlu mengetahui seberapa banyak pekerjaan yang sedang dilakukan oleh timnya dan berapa banyak waktu yang mereka perlukan sebelum melanjutkan proses selanjutnya.
Dengan begitu, mereka tetap dapat menyelesaikan sebuah proyek dengan baik tanpa perlu mengorbankan kualitas.
Ciptakan pengalaman, bukan produk
Pada dasarnya, produk itu sangat spesifik dan fokus pada beberapa aspek. Terkadang dalam menciptakan produk, bisa jadi developer terlalu fokus kepada fungsi tapi justru melupakan user experience.
Ryu mencoba mengubah pola pikir tesebut. Ia mendorong stafnya untuk membuat pengguna nyaman dan mendapatkan pengalaman yang baik saat menggunakan produk mereka. Sebuah proses dalam menciptakan inovasi tidak akan berjalan baik apabila tidak fokus ke experience untuk pengguna.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
The post Strategi Memimpin Perusahaan yang Berkembang Cepat ala Bos Midtrans appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: TechinAsia