Mahasiswa dan alumni Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) berhasil meraih juara 3 dalam Kompetisi Film Pendek dalam Festival Film Pemuda 2017
Pembukaan dan Penyerahan Apresiasi Kompetisi Film Pendek Festival Film Pemuda 2017 dengan tema “Youth Micro-Screen Silk Road Situation”
Pada tanggal 1 April 2017, Pusat bahasa Mandarin Universitas Al Azhar Indonesia (阿拉扎大学孔子学院) (PBM UAI) bekerjasama dengan Program Studi Sastra China UAI menggelar acara Pembukaan dan Penyerahan Apresiasi Kompetisi Film Pendek Festival Film Pemuda 2017 dengan tema “Youth Micro-screen Silk Road Situation”. Acara ini juga didukung oleh Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Bagian Budaya (中国驻印尼大使馆文化处). Kompetisi ini diikuti oleh 17 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dan 2 tim dari mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Tiongkok, seperti tim dari Fujian Normal University (FNU), dan Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) , serta masyarakat umum dengan usia tidak lebih dari 35 tahun.
Juri dalam kompetisi ini adalah Sutradara ternama Guntur Soeharjanto serta pengajar FFTV IKJ dan penikmat film Ashari, M.Sn. Juara 1 dalam kompetisi ini adalah tim dari mahasiswa UMN (Universitas Media Nusantara) jurusan Sinematografi yang diketuai oleh Rahardwiyan, sedangkan untuk juara kedua dimenangkan oleh UKM perfilman mahasiswa PKN-STAN (Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) yang diketuai oleh Shobinur, dan juara ketiga adalah tim mahasiswa dan alumni UAI dengan judul film pendeknya “Indahnya Perbedaan”, tim terdiri dari Barra Balada Farizi alumni jurusan akuntansi sebagai ketua tim, M. Fachry Samudera mahasiswa Biotek angkatan 2013, Bayu Bramasto, Riyana Istiqoma, dan Aditya Fachry yang merupakan mahasiswa sastra China UAI serta Xu Yiping yang merupakan mahasiswa dari Tiongkok. Selain memperoleh juara 3, tim dari UAI juga meraih juara film terkreatif dalam kompetisi ini. Tim dari GDUFS yang diketuai oleh Alhadi mahasiswa Sastra China UAI yang sedang menempuh pendidikan di GDUFS China juga meraih penghargaan sebagai film terkreatif.
Awal mula terbentuknya ide film “Indahnya Perbedaan” ini, berawal dari hobi yang sama yaitu fotografi, menonton film serta membahas hal hal yang berkaitan dengan film sehingga membuat hasil karya bersama. Tema dari film pendek ini tentang indahnya perbedaan budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Cerita ini menuturkan tentang perbedaan budaya antara Indonesia dan Tiongkok yang dialami oleh kelima sahabat tersebut ketika berinteraksi dengan Xu Yiping. Semoga hasil karya mereka tidak berhenti sampai disini dan maju terus untuk seluruh mahasiswa/i UAI.
Source: Berita Kampus