Apa Alasan di Balik Perubahan Tampilan Aplikasi Mobile Traveloka?
Ikhtisar
- Pada tampilan aplikasi terbaru ini, kamu bisa mengatur halaman utama agar hanya menampilkan beberapa layanan favorit, seperti yang kini bisa kamu lakukan dengan aplikasi terbaru dari GO-JEK.
- Kamu juga bisa menemukan konten tulisan, foto, hingga video. Bahkan, ada pula konten ringan yang berhubungan dengan hal yang tengah ramai dibicarakan, seperti mudik lebaran atau Piala Dunia 2018.
Pada awal bulan April 2018 yang lalu, startup travel online Traveloka telah melakukan perubahan yang cukup signifikan terhadap tampilan aplikasi mobile mereka di perangkat Android dan iOS. Langkah ini diyakini bisa mengakomodasi jumlah layanan mereka yang kian banyak, serta menampilkan konten inspirasi liburan yang lebih menarik bagi pengguna mereka.
Apa sebenarnya latar belakang dari perubahan ini? Dan bagaimana dampak perubahan ini terhadap operasional mereka di enam negara Asia Tenggara?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kami pun langsung berbincang dengan Taufiq Adhie Wibowo (Bowo), Senior Brand and Design Manager dari Traveloka.
Atasi gap antara pembuatan konten inspirasi wisata dan aktivitas pemesanan
Sepanjang tahun 2018 ini, Traveloka memang telah menghadirkan berbagai layanan baru, seperti layanan penjualan tiket bus, fitur pencarian tempat makan, serta penyewaan mobil. Berbagai layanan baru tersebut diharapkan bisa melengkapi layanan utama mereka yang telah ada sebelumnya, yaitu pemesanan tiket pesawat dan hotel.
Untuk memudahkan pengguna dalam mengakses semua layanan tersebut, Traveloka pun merasa harus mengganti halaman utama dari aplikasi mereka. Kini kamu bisa mengatur halaman utama tersebut agar hanya menampilkan beberapa layanan favorit, seperti yang kini bisa kamu lakukan dengan aplikasi terbaru dari GO-JEK.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang mulus ketika menggunakan aplikasi Traveloka, yang mendukung aktivitas berwisata kamu dari awal hingga akhir,” ujar Bowo, yang telah bergabung dengan Traveloka sejak awal berdirinya startup tersebut.
Hal lain yang berusaha diakomodasi oleh Traveloka dengan aplikasi baru tersebut adalah bagaimana mereka bisa menampilkan berbagai konten inspirasi liburan.
Itulah mengapa di aplikasi baru ini mereka juga menampilkan konten berupa tulisan, foto, hingga video, yang tidak bisa mereka tampilkan di aplikasi sebelumnya. Mereka juga bisa menampilkan konten ringan yang berhubungan dengan hal yang tengah ramai dibicarakan, seperti mudik lebaran atau Piala Dunia 2018.
Sebelumnya, Traveloka memang telah menghadirkan berbagai konten inspirasi liburan lewat blog resmi mereka. Namun hal tersebut dirasa belum cukup.
“Kami melihat masih ada gap antara konten inspirasi liburan yang kami hadirkan dengan aktivitas pemesanan yang dilakukan oleh pengguna. Itulah mengapa kami berusaha menyatukan dua hal tersebut dalam satu aplikasi,” ujar Bowo.
Untuk saat ini, mereka memang baru melakukan perubahan terhadap aplikasi mobile mereka, karena banyaknya pengguna yang mengakses lewat aplikasi tersebut. Namun mereka tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perubahan juga terhadap tampilan situs mereka di perangkat desktop dan mobile.
Sejauh ini mereka juga masih merasa mampu menjaga efisiensi dari ukuran aplikasi mereka, sehingga belum perlu memisahkan beberapa layanan mereka seperti yang dilakukan GO-JEK terhadap aplikasi GO-LIFE.
Telah miliki dua ribu karyawan di enam negara
Selain di Indonesia, perubahan tampilan aplikasi mobile Traveloka pun juga akan berpengaruh pada para pengguna mereka di luar negeri. Oleh karena itu, Traveloka pun harus membuat perubahan tersebut bisa diterima oleh masyarakat di semua negara.
“Arti wisata di tiap negara pasti berbeda-beda, karena itu (dalam perubahan tampilan ini) kami hanya menampilkan sesuatu yang sifatnya mendasar, dan bisa diterima di mana saja,” ujar Bowo.
Dan untuk mengetahui kebiasaan masyarakat di berbagai negara dalam berwisata, Bowo mengaku bahwa pihaknya selalu merekrut orang lokal yang mengetahui budaya setempat.
“Hal yang cukup krusial dan berbeda-beda di tiap negara adalah pembayaran. Di Indonesia mayoritas orang melakukan pembayaran menggunakan transfer bank, namun di Thailand banyak orang justru lebih memilih membayar di 7-Eleven. Sedangkan di Filipina, mereka justru lebih suka melakukan pembayaran di pegadaian,” jelas Bowo.
Saat ini, Traveloka telah memiliki dua ribu karyawan, sepertiga di antaranya merupakan developer. Mayoritas mereka merupakan orang Indonesia dan berdomisili di Jakarta.
Baru mempunyai 10 juta unduhan pada akhir 2016, Traveloka mengaku berhasil mendapat 30 juta unduhan di tahun 2017 yang lalu. Saat ini, aplikasi mereka telah diunduh lebih dari 40 juta kali oleh pengguna di seluruh Asia Tenggara.
Sayangnya, mereka masih belum mau mengungkap jumlah pengguna aktif mereka.
(Diedit oleh Septa Mellina)
This post Apa Alasan di Balik Perubahan Tampilan Aplikasi Mobile Traveloka? appeared first on Tech in Asia.
The post Apa Alasan di Balik Perubahan Tampilan Aplikasi Mobile Traveloka? appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi