Bank DKI Gaet GO-JEK untuk Integrasikan E-wallet ke GO-PAY
Ikhtisar
- Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi uang nontunai di tengah masyarakat.
- Nantinya produk JakOne Mobile milik Bank DKI dapat ditaruh di GO-JEK sehingga (harapannya) bisa digunakan sebagai bagian dari pembayaran dan juga isi ulang GO-PAY.
- Kerja sama ini juga mencakup perluasan kanal pembayaran pajak dan retribusi lewat interkoneksi ekosistem pembayaran.
Pada tanggal 7 November 2017, GO-JEK telah menandatangani nota kesepakatan dengan pihak Bank DKI untuk bersama-sama meningkatkan inklusi uang nontunai di tengah-tengah masyarakat, khususnya di wilayah ibukota Jakarta.
Proses penandatanganan kerja sama ini disebut-sebut sebagai langkah pembuka bagi Bank DKI untuk mengintegrasikan layanan e-money mereka, JakOne Mobile ke dalam layanan perusahaan transportasi on-demand tersebut.
“Dengan penandatanganan MOU ini, nantinya produk JakOne Mobile dapat ditaruh di GO-JEK sehingga (harapannya) bisa digunakan sebagai bagian dari pembayaran dan juga isi ulang GO-PAY,” ungkap Antonius Widodo selaku Direktur Bisnis DKI Jakarta.
Penandatanganan nota kesepahaman ini juga disambut positif oleh Chief Marketing Officer GO-JEK, Piotr Jakubowski. Menurutnya, proses kerja sama ini sejalan dengan upaya GO-JEK untuk mempromosikan cashless society lewat kolaborasi yang intens dengan berbagai pihak.
Di samping integrasi JakOne Mobile ke dalam layanan GO-JEK, kerja sama kedua belah pihak ini juga mencakup perluasan kanal pembayaran pajak dan retribusi lewat interkoneksi ekosistem pembayaran. Belum ada penjelasan lebih rinci mengenai hal ini.
Langkah Bank DKI untuk terus memasarkan JakOne Mobile
Sejak diluncurkan di bulan Agustus 2017, layanan mobile e-wallet JakOne Mobile telah digunakan untuk memenuhi beragam jenis transaksi mulai dari pembayaran transaksi e-commerce, tagihan, serta pembayaran retail melalui alat pemindai kode QR. Antonius sendiri mengklaim bahwa saat ini JakOne Mobile telah digunakan hampir enam belas ribu pengguna, baik dari kalangan nasabah bank DKI maupun yang bukan.
Untuk semakin memperluas adopsi e-wallet milik Bank pemerintah daerah DKI Jakarta tersebut, Antonius mengakui pihaknya aktif menghadirkan program promosi dan mendorong penerapan JakOne Mobile di sejumlah merchant dan UKM yang berafiliasi dengan mereka.
“Dengan melihat potensi GO-JEK dalam berbagai usaha dan bisnis, kita juga memiliki potensi untuk menyalurkan penjual ke mereka dengan menjembatani pelaku bisnis dan UKM yang menjadi nasabah kami,” ujar Antonius.
Nilai adopsi e-money di Indonesia sedang bertumbuh dengan baik. Dari hanya Rp5 miliar di tahun 2007, lalu Rp30 triliun di tahun 2013, dan dipastikan bakal terus naik pada akhir 2017. Melihat potensi yang dimilikinya, wajar apabila kerja sama di bidang elaborasi ekosistem pengguna e-wallet bisa menjadi cara yang efektif untuk semakin memperluas adopsi nontunai di Indonesia.
(Diedit oleh Septa Mellina)
The post Bank DKI Gaet GO-JEK untuk Integrasikan E-wallet ke GO-PAY appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi