skip to Main Content

CEO Baru Uber: Kita Akan Masuk Bursa Saham dalam Tiga Tahun


Ikhtisar
  • Dara Khosrowshahi, mantan CEO Expedia, resmi terpilih menjadi CEO Uber menggantikan Travis Kalanick yang dicopot dari jabatannya pada Juni 2017 lalu.
  • Khosrowshahi berjanji untuk melakukan perubahan dan “lompatan terbesar” setelah perusahaan transportasi on-demand tersebut dilanda beragam kemelut sepanjang 2017.

Setelah pada 28 Agustus 2017 lalu ditunjuk menjadi CEO dari layanan transportasi on-demand Uber, Dara Khosrowshahi mengeluarkan pernyataan ambisius soal target bisnis Uber di masa depan. Menurut Reuters, pria yang sebelumnya menjabat sebagai CEO perusahaan travel online Expedia ini berjanji akan membawa Uber melakukan IPO dalam kurun waktu 18 hingga 36 bulan ke depan.

Pernyataan tersebut diucapkan Khosrowshahi di sela-sela kegiatan pertemuan internal karyawan Uber yang dihadiri pula oleh mantan CEO Uber, Travis Kalanick. Kalanick juga mendukung pemilihan Dara Khosrowshahi sebagai orang yang akan mengisi kekosongan posisinya di Uber.

Uber | Photo

“Perusahaan ini harus berubah. Apa yang membuat kita berada di sini bukanlah apa yang akan membawa kita ke tingkat berikutnya,” ungkap Khosrowshahi.

Pria kelahiran Teheran, Iran, ini menambahkan bahwa perusahaan ini perlu menstabilkan dirinya dengan mengambil keputusan yang dia sebut sebagai “lompatan terbesar” bagi Uber. “Saya tidak akan omong kosong kepada Anda … Saya adalah seorang petarung. Saya akan bertarung dengan setiap tulang di tubuh saya,” ujar Khosrowshahi, sebagaimana dikutip dari Twitter jurnalis RecodeKara Swisher.

Bisakah kejar ketertinggalan Uber di Asia?

Terpilihnya Dara Khosrowshahi sebagai CEO diharapkan bisa menjadi akhir dari rentetan berita buruk tentang Uber, mulai dari kasus pelecehan seksual yang menimpa mantan karyawan mereka, citra kultur perusahaan yang buruk, hingga perseteruan paten dengan pembuat teknologi mobil tanpa awak Waymo.

Kemelut internal yang terjadi di Uber sejak Juni 2017 kemarin tak dipungkiri telah menghambat progres raksasa layanan transportasi on-demand ini, hingga membuatnya sedikit tertinggal dibanding para kompetitornya, terutama di kawasan Asia.

uber - featured image

Di saat Uber sibuk menghadapi masalah kepemimpinan dan kasus peradilan, para pesaingnya di Asia seperti Didi Chuxing, Grab, dan Ola telah berlomba-lomba meningkatkan pengaruh mereka, baik lewat putaran pendanaan, investasi strategis, dan perang harga yang kompetitif di sejumlah negara.

Sekadar rencana untuk masuk ke bursa saham jelas tidak menjadi “jalan pintas” bagi Uber untuk memenangkan pasar layanan transportasi on-demand di luar Amerika Serikat. Khosrowshahi harus memiliki strategi ampuh untuk membuat Uber sebagai pemain yang diperhitungkan di “luar kandang”.

(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi dalam artikel telah diterjemahkan dan dimodifikasi sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia. Diedit Iqbal Kurniawan)

The post CEO Baru Uber: Kita Akan Masuk Bursa Saham dalam Tiga Tahun appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top