[Flash] Uber Raih Laba Rp35 Triliun Setelah Lepas Bisnis di Asia Tenggara dan Rusia
Inti Berita
- Usai menyerahkan operasional layanan transportasi on-demand di Asia Tenggara kepada Grab pada Maret 2018 kemarin, Uber dilaporkan meraup pendapatan US$2,6 miliar (sekitar Rp37 triliun) dan, untuk pertama kalinya, memperoleh laba sebesar US$2,5 miliar (Rp35 triliun).
- Seluruh keuntungan ini dialami setelah mereka memperoleh US$2,9 miliar (sekitar Rp41 triliun) dari merger bisnis dengan Grab di kawasan Asia Tenggara dan dengan Yandex di Rusia.
- Dikutip dari Recode, laporan keuangan kuartal pertama Uber di tahun 2018 ini memperlihatkan pertumbuhan dari kuartal terakhir 2017, di mana mereka mengantongi pendapatan sebesar US$2,4 miliar (sekitar Rp32 triliun).
Fakta Lainnya
- Laba perdana Uber pada kuartal pertama 2018 merupakan imbas dari nilai bisnis yang mereka terima dari penyerahan operasional di Asia Tenggara dan Rusia. Operasional bisnis utama mereka masih tetap merugi hingga kini.
- Sebelum merger dengan Yandex dan Grab, Uber sempat harus kehilangan sekitar US$800 juta (sekitar Rp11 triliun) pada kuartal pertama 2017 akibat pemberian subsidi kepada pelanggan dan program pemberian bonus insentif bagi mitra pengemudi yang bergabung.
Sumber: Recode
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post [Flash] Uber Raih Laba Rp35 Triliun Setelah Lepas Bisnis di Asia Tenggara dan Rusia appeared first on Tech in Asia.
The post [Flash] Uber Raih Laba Rp35 Triliun Setelah Lepas Bisnis di Asia Tenggara dan Rusia appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi