skip to Main Content

Foodgasm Sediakan Solusi Pemesanan Makanan untuk Pekerja Kantoran


Founder: Marshall Jahja
Industri: marketplace kuliner
Status pendanaanseed funding

  • Foodgasm merupakan layanan untuk memesan aneka kuliner dari berbagai merchant. Pengguna bisa langsung membayar ke merchant yang bersangkutan. Semua dilakukan melalui aplikasi Foodgasm.
  • Pengguna tinggal mengambil sendiri makanan pesanannya atau meminta pihak lain (misalnya office boy atau mitra pengemudi ojek online) untuk mengambilkannya.
  • Foodgasm menyediakan opsi pembayaran menggunakan: DOKU Wallet, Mandiri e-cash termasuk LINE Pay, dan kartu kredit.
  • Foodgasm menyediakan dasbor analitik sehingga merchant bisa melihat hasil penjualan dan statistik penjualan tiap makanan.
  • Foodgasm tak menarik komisi dari merchant mitra. Mereka juga tak menarik biaya bagi merchant yang akan bergabung menjadi mitra.

button ulasan startup


Di kota-kota besar seperti Jakarta, waktu makan siang pegawai kantoran sangat terbatas. Untuk memesan makanan di dekat area perkantoran saja, kamu perlu waktu yang tak sedikit untuk mengantri, memesan makanan, hingga membayar.

Melihat fenomena tersebut, Marshall Jahja kemudian mulai mengoperasikan startup bernama Foodgasm pada Februari 2017. Melalui Foodgasm, pengguna bisa memesan aneka kuliner dari berbagai merchant melalui aplikasi. Lewat aplikasi tersebut, pengguna juga bisa langsung membayar ke merchant yang bersangkutan.

Nantinya, pengguna tinggal mengambil sendiri makanan pesanannya atau meminta pihak lain seperti office boy maupun mitra pengemudi ojek online untuk mengambilkannya. Untuk pengantaran makanan menggunakan ojek online memang sudah berjalan, namun masih dalam tahap beta.

Selain layanan pemesanan makanan take away, Foodgasm juga menyediakan opsi untuk pemesanan makan di tempat. Namun untuk pemesanan makan di tempat ini, tergantung dari kebijakan tiap merchant apakah ingin mengaktifkan fitur tersebut atau tidak.

Tampilan aplikasi Foodgasm | Photo

Solusi kami bisa digunakan di gedung-gedung dan restoran. Tapi kami sedang konsentrasi di gedung-gedung. Keuntungan bagi pengguna tentunya lebih menghemat waktu karena lebih cepat. Karena kami langsung menghubungkan si pemesan ke restorannya, tidak pakai pihak ketiga lagi, termasuk dalam hal pembayarannya.

Marshall Jahja,
Founder Foodgasm

Saat ini, Foodgasm telah memiliki 1.200 merchant mitra di wilayah Jabodetabek, Bali, dan Bandung dengan jumlah transaksi sekitar enam puluh ribu per bulan. Untuk metode pembayarannya, Foodgasm menyediakan opsi pembayaran menggunakan:

  • DOKU Wallet
  • Mandiri e-cash termasuk LINE Pay
  • Kartu kredit

Sementara pembayaran via TCASH, Uangku, dan GO-PAY masih dalam tahap integrasi.

Sediakan dashboard analisis penjualan

Dari sisi pengguna, Foodgasm memberi nilai tambah dengan memberikan solusi pemesanan makanan yang lebih cepat. Sedangkan dari sisi merchant, Foodgasm membantu mitra bisnis mereka melakukan analisis penjualan.

“Sebenarnya keunggulan kami dari sisi merchant. Kami menyediakan dashboard analitik di tiap merchant sehingga mereka punya CRM sendiri,” jelas Marshall.

Melalui dasbor tersebut, merchant bisa melihat hasil penjualannya untuk mengetahui mana produk yang paling banyak dibeli hingga statistik penjualan setiap jenis makanan.

“Kami mampu memberikan informasi itu. Misalnya, makanan ini peminatnya laki-laki atau perempuan, berapa rentang usianya. Kalau sate, yang paling laku bumbu kacang atau kecap. Itu kami tawarkan secara gratis kepada merchant,” ucapnya.

Selain menawarkan dashboard analitik secara gratis, Foodgasm juga tak menarik komisi dari merchant mitra. Mereka juga tak menarik biaya bagi merchant yang akan bergabung menjadi mitra.

Lalu, bagaimana cara Foodgasm melakukan monetisasi? Mengenai hal ini, Marshall enggan menjelaskannya lebih lanjut. Ia hanya mengatakan pihaknya memiliki kerja sama khusus dengan restoran.

Tantangan mengedukasi merchant

Sejak mulai beroperasi hingga kini, Marshall menilai tantangan terbesar yang dihadapi Foodgasm adalah mengedukasi merchant yang belum terbiasa dengan teknologi.

“Karena selama ini merchant dimanjakan dengan pemesanan lewat pihak ketiga atau perantara. Baik itu office boy atau ojek online. Sedangkan kami, pemesanan dan pembayaran langsung diterima merchant tanpa pihak ketiga,” tuturnya.

Dari 1.200 merchant yang sudah bergabung, ada beragam merchant dari berbagai tingkatan, mulai dari restoran berbintang hingga industri rumah tangga. Untuk mempermudah merchant, Marshall membekali aplikasi Foodgasm dengan kemampuan layaknya software point of sale (POS). Dengan kemampuan tersebut, merchant bisa menerima pesanan hanya lewat aplikasi.

“Tapi untuk merchant di foodcourt yang ingin lebih advance, kami sediakan printer dan POS. Tergantung kasusnya. Untuk penyediaan POS, kami bermitra dengan pihak ketiga,” ujarnya.

Adapun saat ini ada beberapa platform yang juga menyediakan layanan pemesanan makanan sekaligus membantu merchant memperluas pasarnya namun dengan konsep yang sedikit berbeda. Seperti Wakuliner, platform yang bisa digunakan untuk memesan makanan dan menjual makanan melalui dua aplikasi berbeda. Untuk memesan makanan, pengguna bisa menggunakan aplikasi Wakuliner Culinary Marketplace dan untuk menjual makanan menggunakan Wakuliner for Merchant.

Selain Wakuliner, ada juga GO-JEK yang beberapa waktu lalu meluncurkan GO-RESTO dengan tujuan memudahkan mitra pengemudi dalam memenuhi pesanan GO-FOOD. Bagi merchant yang menggunakan GO-RESTO, mitra pengemudi nantinya bisa secara otomatis membayar pesanan makanan yang ditagihkan merchant melalui saldo GO-PAY. Saldo ini akan dikembalikan setelah pesanan diantarkan ke pengguna dan mereka membayarnya.

(Diedit oleh Septa Mellina; Sumber gambar: Pexels)

This post Foodgasm Sediakan Solusi Pemesanan Makanan untuk Pekerja Kantoran appeared first on Tech in Asia.

The post Foodgasm Sediakan Solusi Pemesanan Makanan untuk Pekerja Kantoran appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top