skip to Main Content

GO-JEK Bermitra dengan BNI untuk Penyaluran KUR, Bagaimana dengan Grab?


Ikhtisar
  • Melalui kerja sama ini, BNI membidik penyaluran kredit KUR ke berbagai merchant yang sudah terdaftar di GO-FOOD.
  • Data transaksi merchant GO-FOOD yang tercatat di sistem GO-PAY akan mempermudah BNI ketika melakukan mitigasi risiko sebelum menyalurkan kredit pada merchant yang menjadi calon penerima KUR.
  • Serupa dengan GO-JEK, Grab pun menggaet perusahaan pembiayaan asal Jepang, Credit Saison, dengan menawarkan layanan pembiayaan mikro bernama Grab Financial Services Asia.
  • Grab Financial Services Asia membidik mitra pengemudi Grab, UKM, serta pengusaha mikro yang tersebar di negara-negara berkembang Asia Tenggara.

Pada tanggal 13 Maret 2018 kemarin, GO-JEK mengumumkan kerja samanya dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Melalui kerja sama ini, BNI membidik penyaluran kredit KUR ke berbagai merchant yang sudah terdaftar di GO-FOOD.

Menurut Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo, pihaknya memiliki anggaran KUR sebesar Rp13, 5 triliun. Mereka menargetkan lima puluh persennya tersalurkan ke sektor produksi, termasuk bidang kuliner.

BNI memilih GO-JEK karena penyedia layanan on demand itu memiliki data transaksi merchant GO-FOOD yang tercatat di sistem GO-PAY. Hal ini, kata Bambang, mempermudah pihaknya ketika melakukan mitigasi risiko sebelum menyalurkan kredit pada merchant yang menjadi calon penerima KUR.

Untuk KUR ini, BNI akan menyalurkan dana pinjaman maksimal sebesar Rp25 juta dengan bunga tujuh persen per tahun bagi setiap merchant yang memenuhi syarat.

Kiri ke kanan: CEO GO-PAY Aldi Haryopratomo; SEVP IT BNI, Dadang Setiabudi; Chief Commercial Expansion GO-JEK, Catherine Hindra Sutjahyo.

“Kalau membiayai pasti ada risiko macet. Tapi kami memiliki mekanisme supaya itu tidak terjadi. Dengan kerja sama ini mitigasi risiko lebih bagus karena ada profiling dari teman-teman GO-FOOD dan merekomendasikan profil dari berbagai merchant yang bagus. Harapannya KUR yang kami berikan tidak macet, tapi bertumbuh. Salah satu kesuksesan KUR adalah mereka tidak menjadi penerima KUR selamanya. Tapi bagaimana pembiayaan ini lancar dan menaikkan kelas,” ujar Bambang.

Di tempat yang sama, Aldi Haryopratomo selaku CEO GO-PAY menjelaskan pihaknya akan membuat klasifikasi terkait kriteria merchant GO-FOOD yang pantas direkomendasikan menerima KUR.

Sebagai contoh, pihaknya tak akan merekomendasikan merchant GO-FOOD yang penjualan produknya belum terlalu laku karena dinilai masih sulit untuk mengembangkan usahanya. Aldi juga menegaskan pihaknya membantu merekomendasikan merchant dengan tujuan agar merchant tersebut bisa mengembangkan bisnisnya dan naik kelas dari level UKM.

“Kami akan membuat tingkatan. Setelah ada tingkatan, kami tanya dulu siapa yang mau. Karena tak semua mau mengembangkan usahanya. Kalau mau dan dianggap mampu, kami rekomendasikan ke BNI. Di BNI ada lagi syarat untuk mendapatkan KUR. Bagi kami, manfaat dari kerja sama ini akan membantu merchant GO-FOOD agar bisa berkembang dan penjualannya meningkat sehingga semakin loyal dengan kami,” jelas Aldi.

Grab gandeng perusahaan pembiayaan Credit Saison

Logo Grab | Photo

Platform penyedia layanan on demand lainnya seperti Grab juga mulai bergerak dalam hal penyaluran pembiayaan. Pada cara Money 20/20 Asia yang berlangsung di Singapura, Grab menawarkan layanan pembiayaan mikro bernama Grab Financial Services Asia yang bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan asal Jepang, Credit Saison.

Target pasar dari layanan pembiayaan ini antara lain:

  • mitra pengemudi Grab
  • UKM
  • pengusaha mikro yang tersebar di negara-negara berkembang Asia Tenggara

Hampir sama seperti GO-JEK, Grab mengumpulkan data riwayat perjalanan dan pembayaran yang tercatat dalam aplikasi mereka.

Data ini bisa digunakan untuk menilai kredit dan risiko sebelum pembiayaan disalurkan. Hal ini cukup membantu bagi penyedia layanan pembiayaan ketika hendak memasuki pasar yang mayoritas populasinya masih tergolong unbanked.

Grab Financial Services akan fokus menyediakan layanan pembiayaan untuk mitra pengemudi Grab, agen online to offline, dan merchant GrabPay. Layanan ini bisa digunakan untuk pembelian kredit smartphone, laptop, dan durable goods. GrabPay Head, Jason Thompson, mengatakan langkah Grab masuk ke bisnis pembiayaan merupakan hal yang masuk akal untuk dilakukan.

Selain menyediakan layanan pembiayaan untuk pembelian kredit, Grab juga berencana menawarkan layanan credit scoring kepada bank dan institusi keuangan lainnya di masa mendatang.

Tech in Asia Indonesia sudah menghubungi pihak Grab Indonesia terkait rencana penerapan layanan tersebut, namun mereka menyatakan belum bisa memberikan informasi lebih lanjut.

(Diedit oleh Septa Mellina; Sumber gambar: BNI)

This post GO-JEK Bermitra dengan BNI untuk Penyaluran KUR, Bagaimana dengan Grab? appeared first on Tech in Asia.

The post GO-JEK Bermitra dengan BNI untuk Penyaluran KUR, Bagaimana dengan Grab? appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top