skip to Main Content

Indonesia Syariah Economic 2018

Jakarta (10/12) – Sulit dibantah bahwa Universitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam ukuran mikro, daerah-daerah yang memiliki universitas selalu mempunyai kehidupan ekonomi yang baik. Namun,  manfaat kehadiran universitas bukan sekadar perubahan lanskap ekonomi mikro daerah. Jauh lebih besar lagi, kampus merupakan entitas yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi. Bertajuk “Peluang Bisnis Syari’ah di Tahun Politik 2019” Universitas Al Azhar Indonesia bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES) dan Medcom.id mengadakan seminar “Indonesia Syariah Economic Outlook” yang membahas bagaimana perkembangan ekonomi islam di masa kini dan gambarannya di masa depan. Mengundang Ust. Yusuf Mansyur (Paytren) sebagai salah satu narasumber acara, seminar ini juga turut mengundang Riyanto Sofyan (KEMENPAR). Acara yang juga dibuka langsung oleh Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof. Dr. Ir Asep Saefuddin M.Sc., ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari beragam fakultas dan program studi.

“Syariah dan halal ini jarang dilakukan risetnya. Padahal, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia sudah barang tentu kita harusnya menjadi rujukan untuk syariah ataupun halal,” Ujar Rektor UAI dalam kesempatanya memberikan sambutan. Kalimat ini seperti pembuka yang menegaskan kembali bagaimana eksistensi ekonomi syariah dalam lingkup bisnis masyarakat Indonesia. Dengan potensi masyarakat yang mumpuni dan mayoritasnya beragama muslim, Indonesia seharusnya mampu menjadi salah satu acuan berkembangnya ekonomi syariah dalam sebuah negara demokrasi.

“Syariah dan halal center di negeri jiran yang saya tahu itu juga ada di negara asing seperti di Tiongkok, Korea, dan Jepang. Itu (semua) dikuasai oleh mereka (Malaysia). Padahal penduduknya tidak seperti kita dalam arti jumlah penduduk. Di sini, kita kurang memanfaatkan itu,” tegas Rektor Universitas Al Azhar Indonesia. Beliau menilai kondisi itu terjadi lantaran masyarakat Indonesia memiliki karakteristik instant society. Padahal, syariah memiliki efek berkeadilan bagi masyarakat. Bahkan, syariah dari segi ilmu pengetahuan sangat luar biasa dan berpeluang memberi efek positif bagi masyarakat. Sedangkan di Indonesia sendiri walaupun ada tapi belum begitu terkenal. Maka, perlu ada upaya bersama termasuk mengedepankan riset-riset dari sisi akademisi untuk mengembangkan syariah dan halal di Tanah Air. Jelasnya ketika berbicara mengenai problematika bisnis ekonomi syariah di Indonesia.

Dari sekian banyak aspek yang dapat menunjang perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, Program penguatan perguruan tinggi, termasuk memberikan mandat untuk menyokong industri strategis juga dapat menjembatani kesenjangan antara universitas dan dunia usaha. Pola penguatan ini dapat disesuaikan dengan jenis perguruan tinggi, yakni universitas riset, pengajaran, vokasi, atau politeknik. Menurut beliau dengan bermodalkan pola seperti itu, barulah perguruan tinggi bisa mempunyai efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ditutup dengan sesi tanya jawab, seminar yang kembali membuka pikiran mahasiswa akan dunia bisnis syariah ini berlangsung sangat menarik dengan banyak hal bermanfaat yang dapat diambil didalamnya tentunya. Dengan adanya seminar ini diharapkan dapat membuka pikiran kita dan mata kita untuk mengoptimalkan isu syariah dan halal termasuk konsep-konsep keilmuan sehingga riset-riset di dalam bidang ekonomi khususnya syariah bisa terus dikembangkan.




Source: Berita Kampus

Back To Top