skip to Main Content

Karakteristik Convertible Note sebagai Salah Satu Instrumen Pendanaan Startup


Ikhtisar
  • Convertible note merupakan surat utang yang bisa diterbitkan startup untuk memperoleh investasi. Pada saat jatuh tempo, utang tersebut memiliki opsi untuk ditukar dengan ekuitas perusahaan.
  • Pendanaan dengan convertible note cenderung fleksibel dan relatif mudah untuk dicairkan. Namun, founder startup harus memahami aspek-aspek penting dalam sebuah convertible note, antara lain:
    • Maturity date: tanggal jatuh tempo.
    • Conversion price: harga khusus yang dipakai investor saat hendak mengonversi utang jadi ekuitas.
    • Redemption cost: biaya yang harus perusahaan tanggung saat konversi terjadi.

Ada banyak penyebab kegagalan yang umum menimpa sebuah startup, mulai dari kesalahan menilai kebutuhan pasar, manajemen internal yang buruk, kurangnya motivasi, hingga kekeliruan dalam pengambilan keputusan. Di lingkup investasi, kekeliruan dalam mengambil keputusan memiliki konsekuensi yang begitu besar, apalagi jika kontrak yang ditandatangani sang founder startup justru menempatkan dirinya ke dalam posisi sulit.

“Oleh karena itu sangatlah penting bagi seorang founder untuk memahami persetujuan dari kategori convertible note atau (bila beruntung) menandatangani perjanjian berjenis SAFE,” ungkap Donald Wiharja selaku Managing Partner dari Convergence Ventures.

Agreement | Stockphotos

Apa itu convertible note?

“Pada dasarnya ada dua cara untuk memperoleh uang dari investor, cara pertama adalah lewat ekuitas, dan kedua adalah utang. Di antara keduanya, kamu juga akan dihadapkan dengan pilihan bernama convertible note,” ungkap Donald.

Convertible note atau obligasi konversi adalah surat utang yang dapat diterbitkan startup untuk dibeli oleh investor. Pada saat jatuh tempo, investor memiliki opsi untuk mengonversi piutang miliknya menjadi ekuitas pada startup yang menjadi penerbit surat utang (emiten). Biasanya ekuitas diberikan dalam bentuk saham, seperti saham biasa ataupun saham preferen.

Convertible note pada intinya adalah utang, jadi kamu berutang pada seseorang dan berjanji akan membayarnya kembali di kemudian hari. Begitu kamu menandatanganinya, kamu akan terus berutang pada investor tersebut sampai lunas di kemudian hari atau ditukar dengan ekuitas.

Donald Wiharja,
Convergence Ventures Partner

Di samping convertible note, Donald juga menerangkan varian lain dari instrumen investasi semacam ini yaitu Simple Agreement for Future Equity (SAFE). SAFE adalah surat utang mirip convertible note dengan struktur yang lebih sederhana, bahkan memiliki template bakunya sendiri.

SAFE banyak digunakan oleh para founder startup di Silicon Valley, Amerika Serikat, untuk menggalang dana pada fase awal perkembangannya. Lembar persetujuan yang berjumlah tidak lebih dari enam halaman pada SAFE menjadikannya lebih ramah digunakan, baik untuk investor atau startup. Namun karena tiap negara memiliki regulasi masing-masing, implementasi SAFE tidak bisa dilakukan secara mentah-mentah di Indonesia ataupun Asia.

Paper work | Photo

Hal yang perlu dipertimbangkan

Donald menjelaskan bahwa pemahaman kedua instrumen ini sangatlah krusial agar founder bisa mengetahui opsi terbaik untuk mereka, terutama dalam hal pelaksanaan debt to equity swap. Debt to equity swap adalah kegiatan penukaran utang dengan saham, atau mengubah utang menjadi penyertaan modal.

Untuk convertible note sendiri, Donald mengungkapkan bahwa para founder perlu memperhatikan beberapa detail penting yang tercantum di awal perjanjian. Beberapa indikator tersebut antara lain:

  • Maturity date: masa jatuh tempo di mana perusahaanmu harus mencapai titik konversi utang menjadi ekuitas yang dijanjikan sejak awal.
  • Conversion price: harga per saham yang tertera dalam perjanjian, di mana investor dapat menukar piutang miliknya dengan sejumlah saham sesuai harga yang tercantum dalam convertible note.
  • Redemption cost: Biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai emiten obligasi saat convertible note mencapai jatuh tempo, atau ketika investor hendak mengonversi piutang miliknya.

Donald juga berpesan agar para founder mampu mengantisipasi apabila sewaktu-waktu investor berubah pikiran dan hendak mencairkan obligasi miliknya. Perjanjian utang yang ideal sebaiknya dilengkapi dengan langkah-langkah yang bisa ditempuh jika investor melakukan hal tersebut, atau bila perusahaan gagal memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo.

Donald Wihardja | Photo

Cocok untuk founder yang menginginkan fleksibilitas

Meski terlihat mengikat, namun convertible note mempunyai kelebihan tersendiri hingga membuatnya dilirik baik oleh investor ataupun startup yang memerlukan pendanaan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:

  • Pendanaan dapat lebih cepat dicairkan, bahkan dalam hitungan hari atau bulan (selama persyaratan yang diminta terpenuhi mulai dari notaris, izin Penanaman Modal Asing, dan lain-lain).
  • Fleksibel, dalam artian dapat membantu perencanaan valuasi yang lebih terencana di masa depan (sangat membantu bagi startup yang memiliki perencanaan scaling begitu cepat).

“Ada baiknya kamu tetap mempertimbangkan keberadaan pengacara sebagai pihak penimbang keputusanmu, karena model penandatanganan investasi apa pun bisa diibaratkan seperti bermain dengan pistol. Kedua pihak bisa saja sama-sama akan dirugikan,” ujar Donald.

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

The post Karakteristik Convertible Note sebagai Salah Satu Instrumen Pendanaan Startup appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top