Kesal Mengantre, Pengusaha dari Medan Ini Dirikan Layanan Cuci Kendaraan On Demand
Founder: Dedi Ananda Nasution
Industri: jasa pencucian kendaraan on demand
Status pendanaan: bootstrapping
- Doorjek memiliki dua lini bisnis, yaitu jasa pencucian kendaraan on demand serta pembuatan kendaraan khusus untuk bisnis cuci mobil.
- Mereka hendak berekspansi di luar Kota Medan, dan tengah mencari mitra yang bersedia untuk mengelola bisnis Doorjek di kota-kota lain.
Sebagai orang yang suka merawat kendaraan, menggunakan jasa pencucian mobil merupakan keharusan bagi seorang pengusaha asal Medan bernama Dedi Ananda Nasution. Sayangnya, ia justru sering dikecewakan saat tiba di lokasi jasa pencucian mobil karena antrean yang panjang.
“Terkadang saya malas, namun saya tetap ingin mobil saya bersih. Dari situlah saya terpikir untuk membuat layanan cuci kendaraan on demand,” jelas Dedi kepada Tech in Asia Indonesia.
Hal inilah yang kemudian mendorong lulusan Magister Manajemen dari Universitas Sumatera Utara tersebut untuk mendirikan sebuah startup yang bernama DoorJek. Untuk memudahkan pengguna ketika melakukan pemesanan, ia pun langsung menghadirkan sebuah aplikasi mobile pada 14 April 2017 lalu.
Miliki dua model bisnis yang berbeda
DoorJek merupakan aplikasi yang memungkinkan masyarakat di kota Medan untuk memesan jasa cuci mobil (Door Car) atau motor (Door Motor). Setelah memesan, armada DoorJek akan langsung datang ke lokasi pengguna. Mereka bakal melakukan aktivitas pencucian yang rata-rata menghabiskan waktu tiga puluh menit untuk Door Motor, dan satu jam untuk Door Car.
Doorjek telah melayani lebih dari lima ratus transaksi hingga September 2017, dengan pendapatan yang mencapai lebih dari Rp40 juta. Meski begitu, Dedi tidak langsung puas, ia berniat segera melebarkan bisnis DoorJek keluar Medan.
“Target utama DoorJek tentu adalah Jakarta, karena menurut saya di sanalah “pertempuran sebenarnya” terjadi,” kata Dedi. “Selain itu, kami juga menargetkan untuk bisa hadir di Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, Palembang, Batam, serta Padang. Itulah mengapa kami membuka kesempatan bagi para calon mitra yang ingin bekerja sama.”
DoorJek saat ini mempunyai dua model bisnis. Yang pertama adalah dengan menghadirkan layanan cuci kendaraan secara on demand. Yang kedua adalah bisnis pembuatan kendaraan khusus untuk melakukan pencucian.
Siap bersaing dengan GO-AUTO
Di Indonesia sendiri telah ada beberapa startup yang menghadirkan layanan serupa, seperti Montir.id dan Valo Car Care. GO-JEK pun telah membuat layanan cuci kendaraan on demand lewat layanan GO-AUTO.
“Berbeda dengan layanan lain yang biasanya menggunakan cairan khusus, kami lebih memilih menggunakan air bersih untuk melakukan pencucian. Itulah mengapa kami harus mendesain armada kami sedemikian rupa, agar mampu membawa air dan seluruh peralatan,” tutur Dedi.
Dedi mengaku masih kesulitan mendapat koneksi ke para investor. Hal ini dikarenakan banyak orang yang masih sulit memahami tentang produk yang ditawarkan oleh startup. Sejauh ini, Dedi masih menanggung sendiri seluruh biaya operasional untuk DoorJek (bootstrap).
“Itulah mengapa saya kini sering mengikuti kompetisi dan terus melakukan pitching di berbagai kesempatan,” pungkas Dedi.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
The post Kesal Mengantre, Pengusaha dari Medan Ini Dirikan Layanan Cuci Kendaraan On Demand appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi