skip to Main Content

Kreativitas Mahasiswa Berprestasi dan Mahasiswa Timor Mengundang Decak Kagum

DSC_7526Bekasi – Belmawa. Menghadapi tantangan-tantangan global yang mengancam Indonesia, empat pilar kebangsaan harus selalu ditegakkan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski sedikit meredup, masih banyak upaya yang dapat dilakukan untuk kembali memperkuat jiwa nasionalisme, yang salah satunya adalah melalui generasi muda. Hal itulah yang ingin diwujudkan melalui Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) 2017 dan Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa).

Kedua ajang tersebut mulanya digelar sebagai rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, yang bertujuan untuk mengobarkan kembali semangat Pancasila di kalangan generasi muda. Oleh karena itulah tema yang diusung adalah “Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”. Serangkaian tahapan seleksi telah dilakukan oleh seluruh peserta, dan malam tadi (27/9) saat yang mendebarkan akhirnya tiba, yaitu pengumuman pemenang dalam Malam Anugerah FFMI 2017 dan KPKM.

Dalam sambutannya, Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin menyatakan bahya kedua ajang tersebut merupakan salah satu bentuk upaya Ditjen Belmawa dalam mewujudkan pembelajaran yang berlandaskan pengamalan nilai-nilai Pancasila, dengan merumuskan metode dan strategi untuk mengamalkan Pancasila yang bukan hanya berupa kata-kata.

DSC_8115“Dimensi yang kita bidik melalui FFMI 2017 dan KPKM adalah kerinduan kita akan Pancasila dan pengamalannya dalam bentuk konkrit, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Dan ternyata ketika digali mahasiswa ternyata memiliki banyak hal yang membanggakan,” ujar Didin.

Didin juga menyampaikan kebanggaannya yang mendalam kepada para mahasiswa yang ikut serta unjuk kreativitas dalam mengungkapkan kecintaan mereka terhadap Pancasila. Didin juga berharap bahwa kemenangan tersebut dalam memotivasi mahasiswa-mahasiswa lain untuk semakin kreatif dan semakin nasionalis, terlebih pemenang terbaik pertama FFMI 2017 berasal dari daerah jauh di Timor, dan pemenang terbaik pertama KPKM pernah mengikuti kegiatan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi. Perwakilan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) yang turut hadir pada malam tersebut juga menyampaikan apresiasinya yang luar biasa terhadap kedua kegiatan kompetisi mahasiswa bertemakan Pancasila tersebut.

“Kepada para sahabat muda, Selamat! Indonesia semakin besar karena Anda semua. Yakinlah, bahwa Ibu Pertiwi bangga dengan Anda semua, dan semoga mulai hari ini kita terus bertekad untuk terus menerus mengembangkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa,” tutup Didin.

Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM)

Dalam rangka pengembangan inovasi, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan menulis artikel ilmiah, Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa melaksanakan KPKM untuk memberikan ruang ekspresi kepada mahasiswa dalam meluapkan jiwa kebangsaannya dalam bentuk karya tulis. Hingga ditutup pada 7 Agustus 2017 lalu, tercatat sebanyak 335 artikel dari 134 perguruan tinggi terdaftar sebagai peserta. Setiap artikel disusun oleh tim yang terdiri dari 2-3 orang. Setelah diseleksi oleh Tim Penilai Pusat yang terdiri dari dosen-dosen bidang bahasa dan sastra serta dosen bidang Pancasila pada 1-12 September lalu, sebanyak 20 artikel dinyatakan lolos Seleksi KPKM Tahap I.

Seleksi Tahap II adalah proses yang menentukan, dimana seluruh finalis harus mempresentasikan artikel mereka dan mengikuti proses tanya jawab. Meskipun seluruhnya merupakan artikel yang sangat menarik, dewan juri harus memilih 3 artikel terbaik dan 3 artikel harapan, yaitu sebagai berikut.

DSC_8159

Terbaik I : Universitas Negeri Yogyakarta
“Game Kapas (Game Edukatif Scrabble Karakter Pancasila) Bagi Siswa Sekolah Dasar Sebagai Upaya Dini Internalisasi Sikap Positif Pancasila Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045”

Terbaik II: Universitas Muhammadiyah Purworejo
“Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembelajaran Matematika”

Terbaik III: Universitas President
“Pengamalan Nilai Pancasila Melalui Penegakan Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2015-2019”

Harapan I : Universitas Pendidikan Indonesia
“Optimalisasi Bahasa Daerah Melalui Aplikasi Dunya Nyunda Sebagai Perwujudan Nilai Persatuan Indonesia”

Harapan II : Universitas Jember
“Adit Sopo Jarwo Peduli Anak Berkebutuhan Khusus: Serial Animasi Tanggap Fenomena Bullying Untuk Wujudkan Generasi Pancasilais”

Harapan III : Universitas Narotama Surabaya
“Skema 4G Berbasis Nilai-Nilai Pancasila: Upaya Optimalisasi Perekonomian Jawa Timur di Sektor Pariwisata”

Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) 2017

Dalam rangka mengembangkan kreativitas, minat, dan bakat mahasiswa dalam bidang seni, khususnya di seni perfilman, Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa bekerjasama dengan Universitas Mercu Buana menyelenggarakan FFMI 2017 yang secara khusus didedikasikan bagi kesatuan dan persatuan bangsa yang diaktualisasikan dalam tema besar yang telah ditentukan, untuk membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang positif dan lebih mencintai bangsanya.

Tercatat sebanyak 71 judul Film Pendek dari 55 perguruan tinggi tercatat sebagai peserta. Setelah diseleksi oleh Tim Juri yang terdiri dari dosen bidang perfilman Institut Kesenian Jakarta, Institut Seni Indonesia, dan Universitas Mercu Buana serta dosen bidang Pancasila darii Universitas Terbuka, sebanyak 16 finalis dinyatakan lolos Seleksi Tahap I dan kemudian pada seleksi selanjutnya dewan juri harus memilih 3 film terbaik dan 3 film harapan, yaitu sebagai berikut.

DSC_8185

Terbaik I : Universitas Timor, dengan Film Pendek berjudul “UNU

Terbaik II: STMIK Asia Malang, dengan Film Pendek berjudul “Satu cm Pancasila

Terbaik III: Universitas Pancasila, dengan Film Pendek berjudul “Untukmu Indonesiaku

Harapan I : Universitas Esa Unggul, dengan Film Pendek berjudul “Kami Indonesia

Harapan II : Universitas Mercu Buana, dengan Film Pendek berjudul “BI.NE.KA

Harapan III : Universitas Alma Ata, dengan Film Pendek berjudul “Jejak Karno

(DRT/Editor/HKLI)

Source: Belmawa Ristek

Back To Top