Laporan Kondisi Startup Indonesia di Q2 2018
Tanpa terasa, kita telah melewati paruh pertama di tahun 2018. Cukup banyak hal yang terjadi di ekosistem startup tanah air selama tiga bulan terakhir, mulai dari kemunculan startup baru, hingga beberapa startup lama yang mendapat pendanaan dan meluncurkan fitur baru. Beberapa startup pun ada yang memilih untuk melakukan merger dengan perusahaan lain.
Berikut adalah rangkuman kami terhadap kondisi dunia startup Indonesia sepanjang kuartal kedua tahun 2018.
Beberapa kesimpulan terkait kondisi startup Indonesia pada Q2 2018
- Seperti pada beberapa laporan kami sebelumnya, jumlah startup baru yang mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) di Indonesia cenderung menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
- Khusus untuk pendanaan bagi startup tahap berkembang (Seri B ke atas), tren yang terjadi cenderung positif. Hal ini merupakan imbas dari kemunculan beberapa dana investasi khusus untuk pendanaan Seri B dan setelahnya.
- Demi melakukan konsolidasi, beberapa startup tanah air resmi melakukan merger dan akuisisi. Hal ini terjadi antara Sleekr dan Talenta, serta Joyseed Gametribe yang diakuisisi iCandy Interactive.
- Paruh pertama tahun 2018 juga diramaikan dengan persaingan yang kian ketat antara GO-JEK dan Grab. GO-JEK akhirnya mengumumkan ekspansi mereka ke beberapa negara di Asia Tenggara dan meluncurkan beberapa fitur baru, yang kemudian “dibalas” oleh Grab dengan informasi pendanaan terbaru, penambahan fitur, dan pendirian Grab Ventures.
- Pada kuartal kedua tahun 2018 ini, Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) resmi mempunyai ketua baru, yaitu Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung. Bagaimana sepak terjang beliau? Mari kita tunggu.
(Diedit oleh Iqbal Kurniiawan)
This post Laporan Kondisi Startup Indonesia di Q2 2018 appeared first on Tech in Asia.
The post Laporan Kondisi Startup Indonesia di Q2 2018 appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi