Sudah Siap Bertemu dengan 5 Investor Ini di #TIAJKT2018?
Ketika menghadiri konferensi teknologi dengan mayoritas pengunjung para pemimpin berbagai vertikal industri dan partner potensial seperti Tech in Asia Jakarta 2018 (#TIAJKT2018), kamu mungkin akan merasa kesulitan untuk mengabaikan hal-hal yang kurang penting dan fokus berbisnis. Tetapi, kamu harus tahu, bahwa bertemu partner bisnis yang tepat bukan soal keberuntungan semata.
Hadir pada 23 dan 24 Oktober 2018, konferensi tahunan ini akan membawakan salah satu segmen andalan, Startup-Investor Speed Dating. Dengan mengikuti segmen ini, kamu akan berkesempatan langsung untuk pitching dan meraih pendanaan potensial dari investor terkemuka dari seluruh dunia.
Lalu, siapa saja investor yang bisa kamu jumpai? Berikut adalah lima profil dari puluhan investor yang akan hadir di #TIAJKT2018!
Kejora Ventures
Berbasis di Indonesia, Kejora Ventures telah melebarkan sayap mereka ke berbagai negara di Asia, mendirikan kantor di beberapa lokasi, termasuk Thailand, Filipina, dan Singapura. Fokus utama Kejora adalah mendukung perusahaan yang mampu merencanakan solusi besar untuk permasalahan yang mempengaruhi banyak populasi.
Kejora telah berinvestasi di beragam startup dari berbagai sektor, seperti: fintech, logistik, HR, serta hiburan. Sejak berdiri pada tahun 2014, mereka juga telah ikut serta membentuk program akselerator Indonesia, Ideabox, sebagai bentuk dukungan bagi para partner mereka.
Jumlah pendanaan: US$500 ribu (sekitar Rp7,3 miliar) hingga US$10 juta (sekitar Rp146 miliar)
Negara peminatan: Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura
Industri vertikal: B2B, e-commerce, pendidikan, pembayaran/fintech, logistik
Central Capital Ventura
Central Capital Ventura (CCV) dikenal sebagai anak usaha di bidang modal ventura dari salah satu bank swasta terbesar di Asia Tenggara, Bank Central Asia (BCA). Selain memanfaatkan keahlian mereka di bidang perbankan dan sektor keuangan, mereka juga memiliki jaringan yang luas di Indonesia. CCV berupaya memprioritaskan investasi tahap awal di berbagai perusahaan, mulai dari industri fintech dan insurtech (insurance technology), hingga sektor lain seperti AI dan blockchain.
Jumlah pendanaan: US$500 ribu (sekitar Rp7,3 miliar) hingga US$1 juta (sekitar Rp14,6 miliar)
Negara peminatan: Indonesia
Industri vertikal: Pembayaran/fintech, logistik, AI, insurtech, big data, blockchain
Wavemaker Partners
Wavemaker Partners berfokus membangun kepercayaan dan hubungan kerja yang solid antara investor dan startup. Tiga founder perusahaan ini–Paul Santos, Eric Manlunas, dan David Siemar memiliki lebih dari dua puluh tahun pengalaman di bidang kewirausahaan.
Wavemaker menyediakan insight skala global untuk para founder startup pilihan mereka. Hingga saat ini, mereka telah berinvestasi di lebih dari 250 startup di seluruh dunia.
Jumlah pendanaan: US$100 ribu (sekitar Rp1,46 miliar) hingga US$1 juta (sekitar Rp14,6 miliar)
Negara peminatan: Amerika Serikat, Asia
Industri vertikal: Adtech, B2B, e-commerce, pendidikan, greentech, hardware, marketplace, IoT, mobile, pembayaran/fintech, produktivitas, social enterprise, travel, wearables, startup yang terlihat potensial
Monk’s Hill Ventures
Strategi utama Monk’s Hill sebagai modal ventura adalah bermitra dengan perusahaan yang berbasis di Sillicon Valley dan membawa mereka ke Asia. Modal ventura yang berasal dari Singapura ini dipimpin oleh sebuah tim yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sangat luas di kalangan pengusaha teknologi dan manajemen berbasis data-driven.
Co-founder Monk’s Hill, Peng Tsin Ong, adalah seorang pengusaha yang menemukan dan membawa beberapa startup Silicon Valley untuk Exit, seperti: Interwoven, match.com, and Encentuate, yang secara kolektif menghasilkan lebih dari US$1 miliar tiap tahun.
Jumlah pendanaan: US$500 ribu (sekitar Rp7,3 miliar) hingga US$1 juta (sekitar Rp14,6 miliar)
Negara peminatan: Singapura, Thailand, India, Indonesia
Industri vertikal: Adtech, B2B, pendidikan, gaming, greentech, marketplace, IoT, mobile, pembayaran/fintech, produktivitas, social enterprise, travel, startup yang terlihat potensial
Indogen Capital
Meski memiliki portofolio yang masih terbatas, Indogen Capital telah mendapatkan banyak perhatian di Indonesia, karena tim manajemen mereka merupakan pengusaha ternama, termasuk Co-Founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison.
Kekuatan utama di balik investasi Indogen adalah sebuah gagasan bahwa startup membutuhkan lebih dari sekadar pendanaan untuk menciptakan bisnis yang sukses dan berkelanjutan.
Dengan mempelajari bagaimana startup beroperasi secara lebih mendalam, Indogen percaya bahwa mereka dapat membantu membimbing dan menjadi penasihat para pengusaha baru, menghemat waktu mereka, dan membantu mereka menghindari beragam risiko.
Jumlah pendanaan: US$100 ribu (sekitar Rp1,46 miliar) hingga US$1 juta (sekitar Rp14,6 miliar)
Negara peminatan: Indonesia, Singapura
Industri vertikal: B2B, e-commerce, IoT, pembayaran/fintech, travel
Temukan partner bisnis kamu di #TIAJKT2018
Selain lima modal ventura tersebut, masih ada sederet hal luar biasa menunggu kamu. Tech in Asia Jakarta 2018 akan menghadirkan lebih dari lima puluh investor, membawakan insight dari berbagai expert industri, kesempatan dari berbagai belahan dunia, dan memungkinkan perusahaan untuk saling melakukan networking.
Untuk berpartisipasi di segmen Speed Dating di #TIAJKT2018, kamu hanya memerlukan sebuah tiket konferensi! Nah, kabar gembiranya, kamu masih bisa mendapatkan potongan lima belas persen hingga Minggu, 16 September 2018 pukul 23.59 WIB.
Sssttt, Speed Dating ini adalah segmen yang banyak ditunggu oleh para pegiat teknologi dan startup, lo. Jadi, segera pesan tiket kamu sebelum harga tiketnya naik, ya!
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
This post Sudah Siap Bertemu dengan 5 Investor Ini di #TIAJKT2018? appeared first on Tech in Asia.
The post Sudah Siap Bertemu dengan 5 Investor Ini di #TIAJKT2018? appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi