Tip Pertumbuhan untuk Startup Tahap Awal dari COO Y Combinator
Startup milik Qasar Younis, TalkBin, diakuisisi oleh Google pada tahun 2011. Semua berawal dari pindahnya keluarga Qasar dari Pakistan ke Amerika Serikat pada tahun 1988. Berprofesi sebagai seorang engineer, Qasar meninggalkan kariernya di industri otomotif dan pindah ke San Fransisco atas nasihat mentornya. Pada tahun 2014, lulusan MBA Harvard ini kembali ke Y Combinator, kali ini bukan sebagai founder, tapi COO.
Bisa dibilang, Qasar punya segudang pengalaman. Beberapa waktu lalu, ia berbicara di hadapan komunitas Tech in Asia di Jepang untuk membagikan sejumlah tip pertumbuhan dan sukses yang harus diketahui para founder startup tahap awal.
Bicara kepada pengguna
Berbicara kepada pengguna adalah salah satu mantra Y Combinator. (Disclosure: Tech in Asia merupakan lulusan Y Combinator). Meski tidak ada aturan tetap, Qasar menegaskan bahwa perusahaan tahap awal yang memiliki dua atau tiga karyawan harus setidaknya berbicara kepada pengguna setiap minggunya.
Misalnya di TalkBin, Qasar melakukan wawancara di Starbucks terdekat dengan pengguna yang dikumpulkan dari Craigslist. Qasar akan memberitahu mereka bahwa ia bekerja untuk sebuah perusahaan pemasaran dan kini sedang mencari umpan balik terhadap sebuah aplikasi. Penyamaran ini dilakukan untuk menyembunyikan fakta bahwa ia adalah founder aplikasi tersebut dan demi mendapatkan umpan balik yang jujur.
Pada tiap wawancara yang berlangsung selama sepuluh menit tersebut, Qasar akan menunjukkan situs web miliknya untuk beberapa detik dan kemudian menutup laptop lalu bertanya, “Menurutmu, apa yang perusahaan ini lakukan?” Jika orang tersebut tidak bisa menjelaskannnya maka kamu harus meningkatkan produkmu. Setelah itu kamu bisa meminta mereka untuk mencoba beberapa hal lain yang lebih penting.
“Inti utamanya adalah kamu memulai dengan beberapa hipotesis,” kata Qasar. Jenis umpan balik yang tidak terstruktur seperti ini harus menjadi pilihanmu hingga nantinya kamu memiliki ribuan, bahkan mungkin puluhan ribu pengguna. Bahkan selama waktunya di Google, di mana produknya memiliki 500 juta orang yang menggunakannya setiap hari, Qasar masih akan melakukan wawancara. Idealnya, kamu adalah pengguna produkmu sendiri, sehingga kamu bisa bertanya pada dirimu sendiri “Apa yang aku inginkan?”
“Pengujian pengguna memaksamu untuk mengingat bahwa kebanyakan orang yang menggunakan produkmu baru menggunakannya untuk pertama kalinya,” katanya.
Menentukan fokus
Luncurkan produkmu. Qasar percaya bahwa semakin lama kamu membicarakan tentang ide maka semakin banyak asumsi yang kamu buat. Beberapa di antaranya ternyata adalah asumsi yang sangat salah. “Berasumsilah bahwa kamu selalu salah karena kamu akan lebih mudah untuk mendengarkan permintaan pasar dan melakukan hal yang benar.”
Founder harus fokus hanya pada apa yang dapat diukur, dengan tujuan utama untuk mencapai profit. “Kita berada dalam bisnis pembuatan bisnis. Jika kamu tidak dapat membuat keuntungan segera, maka [setidaknya] kamu harus mendapatkan pemasukan.”
Jika kamu tidak bisa mendapatkan penghasilan, maka harus menargetkan penggunaan berulang atau ke tingkat yang lebih bawah yakni hanya memiliki pengguna, memiliki produk, memiliki demo produk, memiliki ide, atau memiliki tim. Semakin tinggi tingkatan yang kamu capai, maka semakin baik.
Meski beberapa orang mungkin akan mengatakan bahwa perusahaan seperti Facebook atau Google tidak menghasilkan uang selama beberapa tahun, mereka harus tahu bahwa arti bisnis yang sebenarnya adalah memonetisasi permintaan pasar terhadap sesuatu. “Ada angka yang merepresentasikan permintaan yang bisa kamu tuju, dan sebenarnya tidak lebih rumit dari itu,” kata Qasar. “Masalahnya, sulit untuk membuat angka itu meningkat secara konsisten.”
Menemukan product-market fit
Banyak perusahaan keliru mengira bahwa mereka telah menemukan product-market fit dan kemudian membuang jutaan dolar. Qasar membandingkannya dengan menemukan cinta. Terkadang, entah bagaimana caranya tiba-tiba kamu langsung tahu.
“[Product-market fit terjadi jika] perusahaan tumbuh tanpa pengaruhmu. Kamu bisa pergi berlibur selama seminggu dan perusahaanmu [akan tetap] semakin besar.” Qasar menjelaskan, “Bukan berarti mengurangi peran founder … founder tetap melakukan hal yang harus mereka lakukan untuk membuat perusahaan tumbuh. Tapi apa yang sebenarnya terjadi adalah perusahaan telah mengidentifikasi beberapa permintaan fundamental dan hanya perlu menyalurkan permintaan itu.”
Qasar mencontohkan analogi lain yakni pengeboran minyak di mana kita tidak tahu kuantitas minyak di bawah permukaan. Kamu terus berusaha dan [pada akhirnya] di beberapa tempat, minyak akan muncul lebih cepat dan dalam kualitas yang lebih bagus daripada yang lain.
Lakukan secara bertahap
Lalu, seberapa banyak kamu harus bertumbuh? Paul Graham menulis bahwa jika startup bisa bertumbuh 10 persen per minggu, maka startup tersebut beroperasi dengan sangat baik. Tapi ini hanya sebuah kondisi sementara.
“Kebanyakan founder berpikir mereka hanya perlu solusi cepat dan tidak harus berfokus pada pertumbuhan.” Qasar mencontohkan bagaimana hal tersebut tidak akan berhasil diterapkan di aplikasi pencarian makanan. Pada awalnya kamu memiliki nol pengguna, sehingga mudah untuk tumbuh dengan meminta teman-temanmu untuk bergabung, tapi akhirnya kamu kehabisan teman [yang belum bergabung].
“Intinya bukanlah sebuah rencana besar untuk mendapatkan pengguna tak terhingga; tapi tentang bagaimana kita akan membuat pertumbuhan minggu ini,” kata Qasar. Prosesnya selalu lama dan bertahap.
Meski tidak ada jalan pintas untuk menarik satu juta pengguna, setiap hal yang kamu lakukan bisa membawamu ke sumber pengguna yang lebih besar. Dengan contoh aplikasi pencarian makanan tadi, kamu mungkin akan berpikir untuk datang di acara-acara yang bisa menjadi sumber pengguna potensial. Kamu kemudian mungkin akan mulai menargetkan universitas. Kamu kemudian mengunjungi semua kampus di daerah tersebut yang membuat timmu sibuk selama beberapa minggu ke depan. Mungkin proses ini terkesan stagnan tetapi secara umum pendekatan ini akan membantumu terus berpindah ke kelompok pengguna potensial yang lebih besar.
Tidak ada hal yang ajaib
Qasar mengatakan bahwa dirinya tidak berbeda jauh dengan para peserta yang hadir di acara tersebut, bahkan justru para founder adalah orang yang paling tahu tentang startup mereka. Ia menjelaskan bahwa mentor bisa memberitahu jika kamu melakukan hal yang salah, tapi mereka tidak bisa memberitahumu bagaimana melakukannya dengan benar – yakni untuk mendapat pengguna setiap minggunya. “Sangat sulit, dan sangat membosankan,” tawanya.
Bersiaplah untuk gagal dan jangan menyerah jika kamu gagal di ide awalmu. “Itu seperti jika hubungan pertamamu tidak berakhir di pelaminan, lalu kamu memilih untuk menyerah. Maka segalanya berakhir.”
Keberuntungan dan waktu punya pengaruh yang penting pada sebuah kesuksesan, tapi yang paling penting adalah kamu harus fokus membuat produk yang diinginkan orang-orang.
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Peter Rothenberg. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Pradipta Nugrahanto.)
The post Tip Pertumbuhan untuk Startup Tahap Awal dari COO Y Combinator appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: TEchinAsia