Travis Kalanick Diam-diam Mengangkat Direksi Baru Tanpa Sepengetahuan CEO Uber
Ikhtisar
- CEO Uber, Dara Khosrowshahi mengungkapkan rasa kecewanya penunjukan mantan CEO Xerox, Ursula Burns dan mantan pimpinan perusahaan perantara saham investasi Merrill Lynch, John Thain karena dilakukan tanpa sepengetahuannya.
Drama internal yang menimpa manajemen Uber secara bertubi-tubi nampaknya masih jauh dari kata selesai. Pada tanggal 1 Oktober 2017 kemarin, CEO Uber, Dara Khosrowshahi mengungkapkan rasa kekecewaannya atas “manuver” internal yang dilakukan mantan CEO Uber, Travis Kalanick.
Dikutip dari pemberitaan Recode, Khosrowshahi yang resmi menjadi CEO Uber sejak Agustus lalu ini mengirimkan pesan berantai kepada seluruh anggota timnya terkait penunjukan mantan CEO Xerox, Ursula Burns dan mantan pimpinan perusahaan perantara saham investasi Merrill Lynch, John Thain sebagai bagian dari direksi Uber.
Pasalnya, pria yang sebelumnya menjabat sebagai CEO perusahaan travel online Expedia ini merasa penunjukan dua figur baru dalam dewan direksi Uber sangat tidak wajar, terlebih lagi karena hal tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya.
Selain mengungkapkan rasa kekecewaannya, dalam email pemberitahuan yang sama Khosrowshahi juga menuliskan sikapnya atas penunjukan dua mantan orang penting ini ke dalam jajaran direksi Uber.
Meskipun Khosrowshahi merasa posisinya sebagai CEO Uber terkesan
“dilangkahi”, namun ia tetap menunjukkan tekadnya untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan transportasi on-demand ini agar sesuai visi yang ingin dicapainya.
“Penunjukan Ms. Burns dan Mr. Thain sebagai bagian dari direksi Uber adalah hal yang sangat mengejutkan bagi Uber beserta jajaran dewan yang menaunginya. Meskipun demikian, Uber tetap akan bekerja menerapkan tata kelola berkelas dunia untuk memastikan bahwa kita membangun perusahaan yang dapat dibanggakan seluruh karyawan dan para pemegang saham,” tulis Khosrowshahi.
Berpotensi picu konflik baru dalam internal Uber?
Ditunjuknya mantan bos Xerox dan Merrill Lynch oleh Kalanick tanpa sepengetahuan Dara Khosrowshahi menunjukkan adanya agenda dan konflik kepentingan yang dapat berdampak serius bagi Uber di masa depan. Upaya pengangkatan dua direksi baru yang tidak biasa ini secara otomatis menimbulkan pertanyaan besar mengenai siapa sebenarnya yang memegang peran kendali di Uber.
Sejak perusahaannya mengalami rentetan peristiwa buruk di awal 2017, Travis Kalanick selaku Founder dari Uber telah setuju untuk mundur dari posisi pimpinan startup transportasi online tersebut pada bulan Juni 2017 lalu. Hal ini didasari dari permintaan lewat surat yang dikirimkan para investor Uber pada tanggal 20 Juni 2017 kemarin, di mana mereka meminta Kalanick untuk mengundurkan diri.
Meskipun mundur sebagai CEO, namun Kalanick masih tetap mempunyai posisi strategis tersendiri sebagai bagian dari direksi Uber. Selama periode pencarian CEO Uber yang baru, Travis Kalanick diduga menggunakan pengaruhnya di jajaran direksi Uber untuk memilih mantan CEO General Electric, Jeff Immelt sebagai sosok pengganti dirinya.
Terpilihnya Khosrowshahi dianggap merupakan jalan tengah, untuk menghindari konflik kepentingan Travis Kalanick dan para investor yang ingin mempertimbangkan CEO Hewlett Packard Enterprise, Meg Whitman sebagai pengganti Kalanick.
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi dalam artikel telah diterjemahkan dan dimodifikasi sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia. Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Travis Kalanick Diam-diam Mengangkat Direksi Baru Tanpa Sepengetahuan CEO Uber appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi