skip to Main Content

[Update] Bookslife Dorong Penulis Berkarya Lewat Platform Penerbitan Buku Digital

(Update 17 Januari 2018 – Kami telah menambahkan informasi dalam artikel ini yakni ketersediaan aplikasi Bookslife di Google Playstore bagi pengguna Android dan opsi baru untuk melakukan pembayaran di Bookslife. )


Founder: Ardianto Agung & Dewi Fita
Industri: Buku online
Status pendanaan: Bootstrapping

  • Bookslife adalah layanan penerbitan buku alternatif bagi para penulis dalam bentuk aplikasi dan web.
  • Pembelian buku di Bookslife bisa kamu lakukan per bagian dengan harga mulai Rp5.000

button ulasan startup


Sebagai orang yang akrab di industri penerbitan buku, Ardianto Agung dan Dewi Fita merasakan kegelisahan pada eksistensi buku fisik dan elemen-elemen pendukungnya. Ini terlihat dari berkurangnya jumlah toko dan display buku. Kebanyakan toko dan display ini hanya terpusat di kota besar.

Selain itu, penulis juga ternyata sulit untuk menerbitkan bukunya di penerbit besar. Di sisi lain, banyak pembaca yang enggan membeli buku karena harga yang cukup mahal.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Ardianto dan Dewi yang sebelumnya telah memiliki Penerbit Rak Buku, kemudian memutuskan untuk mendirikan Bookslife.

Terapkan model penjualan buku per bagian

Co-founder Bookslife, Ardianto Agung (kiri).

Dirancang pada awal 2016, situs Bookslife resmi meluncur pada 20 Mei 2017. Startup ini bertujuan untuk menjadi alternatif bagi para penulis untuk menerbitkan karyanya.

Bookslife adalah platform penerbitan digital, yang memungkinkan pembaca untuk membeli e-book dalam beberapa bagian. Lalu apa saja fasilitas yang akan diberikan pada penulis?

  • Proses pengeditan
  • Pembuatan layout
  • Pengerjaan desain cover

Saat ini platform digital yang ada sebagian besar hanya berfungsi sebagai media bagi para penulis tanpa menyediakan edukasi tersebut.

Ardianto Agung,
Co-Founder Bookslife

Agar pembaca memberi karya para penulis, Bookslife menjual buku-buku tersebut dalam bentuk part atau bagian. Dengan begitu, harga untuk membeli buku bisa lebih terjangkau. Setiap bagian memiliki jumlah halaman tertentu, dan ditawarkan dengan harga Rp5.000 untuk satu bagian. Cara serupa juga diterapkan oleh platform e-book asal Kanada, Wattpad.

Untuk setiap buku yang terjual, penulis mendapatkan royalti sebesar empat puluh persen, sementara Bookslife mendapatkan enam puluh persen dari keuntungan tersebut. Sebagai perbandingan, jika melalui penerbit yang sudah cukup besar, penulis biasanya mendapatkan royalti sekitar sepuluh persen dari harga cetak buku. Ini berlaku untuk buku fisik. Sementara itu, jika diterbitkan secara online, penulis mendapatkan royalti sekitar lima belas hingga lima puluh persen dari harga jual buku.

Tantangan pembayaran hingga edukasi

Bookslife | Screenshot

Bekerja sama dengan payment gateway adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Bookslife. Oleh karena itu, startup ini menciptakan Bookslife Wallet sebagai salah satu alternatif pembayaran.

“Karena harga produk yang begitu murah, sehingga tidak semua payment gateway bisa mengakomodasi hal ini. Kami mengatasinya dengan membuat wallet sendiri,” cerita Ardianto.

Namun pada bulan Januari 2018, Bookslife sudah tersedia dalam bentuk aplikasi bagi pengguna Android. Dengan begitu, Bookslife bisa menambahkan metode baru untuk pembayaran di platform mereka yakni dengan menggunakan Google Wallet. Melalui Google Wallet, pembelian buku di Bookslife bisa dilakukan dengan cara potong pulsa atau terlebih dahulu membeli voucer Google Play di Indomaret. Sedangkan bagi pengguna iOS, Ardianto menargetkan paling lama tiga bulan lagi aplikasi Bookslife sudah tersedia di App Store.

Adapun tantangan terbesar kedua yang dihadapi Bookslife, menurut Ardianto, adalah mengedukasi para pembaca untuk membayar e-book yang mereka inginkan.

Banyaknya platform menulis digital gratis membuat pembaca memilih produk tersebut. Tapi, kami optimistis bahwa mereka akan mau membayar selama konten yang ditawarkan memang baik dan mereka sukai. Karena itu, di Bookslife ada serangkaian proses untuk membuat kualitas produk menjadi lebih baik.

Untuk mengedukasi pembaca, Bookslife akan bekerja sama dengan komunitas penulisan. “Kami juga akan mengadakan workshop penulisan untuk mengakomodasi lebih banyak penulis,” ucapnya.


Sebelum Bookslife hadir, startup Nulisbuku juga memungkinkan kamu untuk mempublikasikan karyamu. Namun, model bisnis Nulisbuku adalah self-publishing. Dengan model ini, penulis juga bertanggung jawab untuk mendesain cover, mengatur tata letak (layout), dan mengedit secara mandiri.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

This post [Update] Bookslife Dorong Penulis Berkarya Lewat Platform Penerbitan Buku Digital appeared first on Tech in Asia.

The post [Update] Bookslife Dorong Penulis Berkarya Lewat Platform Penerbitan Buku Digital appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top