Zalora Manfaatkan Teknologi Shoppable Video untuk Fasilitasi Penjualan di Dunia Maya
Ikhtisar
- Setiap episode How Do I Look yang ditayangkan melalui platform ZALORA, akan terhubung dengan teknologi khusus untuk mengidentifikasi setiap produk fesyen di hadapan layar pemirsa.
- Nantinya, konsumen yang tertarik mengamati gaun atau model pakaian sang pemeran, dapat memilih barang dan membelinya secara ringkas.
- Tayangan shoppable video dari ZALORA sendiri saat ini telah tersedia di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Hong Kong dan Taiwan.
Situs e-commerce untuk kebutuhan fesyen ZALORA pada tanggal 10 Oktober kemarin mengumumkan rencana mereka untuk memasarkan produk-produk mereka lewat medium video online yang biasa dikenal lewat istilah “Shoppable video“.
Untuk menjalankan strategi marketing tersebut, ZALORA akan menjalin kemitraan dengan jaringan NBCUniversal International Networks, melalui program tayangan How Do I Look yang diproduksi saluran televisi kabel, DIVA Universal.
Lewat kerja sama ini, setiap episode How Do I Look yang ditayangkan melalui platform ZALORA, akan terhubung dengan teknologi khusus untuk mengidentifikasi setiap produk fesyen di hadapan layar pemirsa. Nantinya, konsumen yang tertarik mengamati gaun atau model pakaian sang pemeran, dapat memilih barang dan membelinya secara ringkas.
Tito Costa, Chief Marketing Officer dari ZALORA menjelaskan bahwa strategi ini diharapkan bisa menjadi alternatif perubahan yang positif bagi cara konsumen e-commerce dalam memilih produk secara online.
“Kerja sama tersebut akan menggabungkan kekuatan dari kreasi konten untuk menginspirasi konsumen serta kenyamanan berbelanja online, dan ZALORA senang dapat menjadi bagian dalam kesempatan ini” tulis Costa dalam siaran persnya.
Masa depan beriklan di jagat video internet
Konsep shopabble video belakangan kembali berkembang dan menjadi sebuah tren semenjak diperkenalkan tahun 2010-an. Berbeda dengan siaran video iklan konvensional, strategi pemasaran yang memadukan konten dengan digital marketing ini memiliki daya tarik dan tujuan yang cukup jelas, yaitu menjembatani produk dengan konsumen secara langsung.
Taktik pemasaran ini pun mulai dilirik beberapa produk internet global, seperti Snapchat dan juga Instagram yang menguji cobakan Shoppable video secara terbatas di bulan Mei kemarin.
Wootag, startup penyedia platform engagement dalam bentuk video asal Singapura, memperkirakan shoppable video akan menjadi sesuatu yang bakal mengubah cara orang memandang iklan digital di masa depan.
Melalui wawancara dengan Tech in Asia, Raj Sunder selaku Founder sekaligus CEO Wootag melihat shoppable video sebagai upaya konversi produk yang jitu untuk diimplementasikan di era merebaknya konten video seperti saat ini.
“Sejumlah pemilik brand baru mulai memahami potensi pemasaran video berbayar yang tujuan utamanya adalah brand awareness saja. Tidak banyak di antara mereka yang mengeksplorasi pemasaran video inbound, di mana konversi menjadi tujuan akhirnya,” ungkap Sunder.
Melihat potensi yang dimiliki shoppable video, tak mengherankan jika ZALORA kemudian tertarik melihat medium ini sebagai cara baru untuk berjualan baju dan produk mereka secara lebih interaktif di jagat maya. Tayangan shoppable video dari ZALORA sendiri saat ini telah tersedia di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Hong Kong dan Taiwan.
(Diedit oleh Septa Mellina)
The post Zalora Manfaatkan Teknologi Shoppable Video untuk Fasilitasi Penjualan di Dunia Maya appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi