Rework Raih Investasi Rp39 Miliar dari Raksasa Co-working Space Asal Cina
Ikhtisar
- Tambahan dana yang diperoleh dari UrWork hendak dipakai untuk mengembangkan bisnisnya, antara lain membuka dua co-working space baru di Surabaya dan Bali.
- Investasi UrWork asal Cina di bisnis co-working space Asia Tenggara ini muncul tidak lama setelah perusahaan serupa asal Amerika Serikat, yaitu WeWork, mengakuisisi Spacemob dari Singapura.
Perusahaan penyedia co-working space Rework telah mengumumkan perolehan dana investasi senilai US$3 juta (sekitar Rp39 miliar). Pendanaan Pra-Seri A yang dipimpin oleh ATM Capital dan Convergence Ventures ini akan digunakan untuk memperluas jaringan co-working space Rework di luar kota Jakarta, terutama Bali dan Surabaya.
Qu Tian selaku Founder dari ATM Capital dalam siaran pers mengungkapkan optimis dengan peluang pertumbuhan co-working space di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. “Rework sendiri berpotensi besar dan Vanessa (Founder Rework) mempunyai detail perencanaan dan operasi yang bagus untuk ini,” tulis Qu Tian.
Targetkan 35 lokasi di masa depan
Pendanaan ini bisa menjadi bahan bakar bagi Rework untuk berekspansi secara lebih agresif. Dalam setahun terakhir, mereka telah mendirikan dua co-working space di Jakarta, yaitu di daerah Kuningan dan Sudirman.
Vanessa menargetkan hendak mendirikan 35 lokasi cabang Rework di Indonesia. Lima di antaranya sedang dalam proses pengerjaan dan dijadwalkan rampung pada awal tahun 2018 mendatang.
Memperbanyak ketersediaan jumlah pilihan lokasi cabang bisa menjadi strategi untuk unggul dalam persaingan sektor co-working space tanah air, apalagi dengan tunjangan akses aplikasi mobile yang telah mulai mereka perkenalkan sejak April 2017.
Rework telah mengintegrasikan akses dan fasilitas co-working space mereka ke dalam aplikasi mobile. Lewat aplikasi ini, pengguna tak hanya dapat memesan ruang rapat dan fasilitas lainnya, tetapi juga mendapatkan akses juga informasi seputar event, opsi pembayaran, dan lain-lain.
Pengaruh perusahaan Cina di Indonesia
Tidak hanya ATM Capital dan Convergence Ventures, pendanaan Pra-Seri A Rework juga diikuti jaringan co-working space asal Cina, UrWork, yang merupakan salah satu di antara sekian startup unicorn asal negeri tirai bambu tersebut.
Keberadaan UrWork ini memiliki pengaruh dalam bisnis persaingan co-working space Asia Tenggara. Terlebih lagi setelah co-working space asal Amerika Serikat, WeWork, masuk ke Asia Tenggara dengan mengakuisisi Spacemob dari Singapura pada Agustus 2017.
Berbeda dengan kasus WeWork yang mengakuisisi Spacemob, pihak Rework menjelaskan tidak ada proses akuisisi dalam kegiatan kerja sama ini. Dikutip dari pemberitaan TechCrunch, Vanessa Hendriadi menjelaskan bahwa saat ini kemitraan yang terjalin baru sebatas kerja sama pengintegrasian layanan.
“Dengan kerja sama ini, kita bisa menjadi platform pendaratan bagi perusahaan Cina yang ingin datang ke Indonesia dan terhubung ke ekosistem startup di sini,” ungkap Vanessa.
Peristiwa pendanaan ini praktis semakin menambah seru persaingan sektor co-working space di tanah air. Pasalnya, di Indonesia sendiri telah ada cukup banyak co-working space, mulai dari EV Hive, Freeware Spaces, Cre8, Rework, hingga Kolega.
Dengan semakin bertambah banyaknya pilihan yang ditemui konsumen, rasanya menarik untuk melihat keunggulan dan perkembangan kolaborasi apa saja yang ditawarkan penyelenggara co-working space ini agar konsumen betah menggunakan layanan yang mereka berikan.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
The post Rework Raih Investasi Rp39 Miliar dari Raksasa Co-working Space Asal Cina appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi