skip to Main Content

Lima Tip Kolaborasi Efektif untuk Meningkatkan Produktivitas Tim Kamu

Pernahkah kamu merasa produktivitas kerjamu tidak stabil? Kemarin, kamu mampu menyelesaikan daftar pekerjaanmu dengan baik dan sesuai tenggat waktu. Hari ini, banyak daftar pekerjaanmu yang tidak selesai. Pada akhirnya, kamu pun bertanya-tanya pada dirimu sendiri:

apakah saya salah mengelola waktu?

Secara sederhana, produktif dapat didefinisikan sebagai menyelesaikan pekerjaan dengan efisien. Beberapa orang mungkin merasa sibuk sepanjang hari, membanggakan kesibukannya, namun merasa kewalahan dengan pekerjaannya. Padahal, produktif dan sibuk adalah dua hal yang berbeda.

Apakah kamu termasuk orang yang gemar melakukan multitasking? Bila kamu ingin meningkatkan produktivitasmu, kamu perlu menghentikan kebiasaan ini, sebab orang produktif cenderung fokus menyelesaikan satu hal sebelum beralih pada pekerjaan lainnya. Kamu juga perlu menyadari mana saja yang termasuk tugas “mendesak” dan “penting”, sehingga kamu tak perlu bekerja secara meloncat-loncat.

Ketika kamu bekerja dalam pengembangan produk, kamu tidak mungkin bekerja sendirian, bukan? Inilah mengapa kolaborasi dan kerja tim menjadi elemen yang penting untuk meningkatkan produktivitas kerja tim kamu.

Salah satu hal yang dapat kamu optimalkan dalam hal ini adalah menerapkan kolaborasi yang efektif bersama para anggota tim kamu. Yuk, simak dan terapkan lima tip berikut ini!

Miliki tujuan yang jelas

Studi dari Workboard menunjukkan bahwa 69 persen dari perusahaan yang memiliki kinerja tinggi menilai bahwa mengomunikasikan tujuan bisnis secara jelas adalah strategi utama mereka dalam menyusun tim dengan kinerja terbaik.

Sebelum memulai kolaborasi bersama tim, kamu dan seluruh anggota tim lainnya harus memiliki tujuan yang jelas—dan, kamu perlu mendiskusikannya bersama rekan-rekanmu.

Beri kesempatan kepada anggota lain untuk memimpin

Sebagai pemimpin yang baik, kamu juga perlu memberikan kepercayaan kepada bawahanmu. Sesekali, beri mereka peran untuk menjadi penanggung jawab urusan tertentu. Misalnya, di saat tim kamu tengah mengerjakan suatu proyek, kamu perlu memberikan kesempatan kepada anggotamu untuk menjadi penanggung jawab yang memimpin jalannya proyek tersebut. Dengan demikian, kamu juga memberi kesempatan kepada orang lain untuk belajar.

Sediakan tempat untuk berbagai usulan ide

Bagaimana caramu mendengarkan ide-ide orang lain sambil mengembangkannya dengan ide kamu sendiri? Bila kamu menginginkan kolaborasi yang baik bersama para anggota tim, kamu tidak boleh menentukan semua keputusan seorang diri. Luangkanlah waktumu untuk mendengar pendapat teman-teman tim kamu, sekaligus memberikan ruang diskusi bagi mereka.

Sumber: Pexels

Bersikap fleksibel untuk memenuhi kebutuhan orang lain

Ketika kamu bekerja bersama tim, kamu juga perlu menyadari kebutuhan orang lain di sekitarmu. Bila kamu tidak menyadari kebutuhan mereka, kamu mungkin akan sulit menghindari situasi yang canggung.

Kamu perlu menjadi fleksibel sehingga kolaborasi di antara kamu dan tim kamu pun semakin baik. Bila kamu mau mengajak temanmu untuk saling mendengarkan, maka di dalam tim kamu akan tercipta kepercayaan dan transparansi.

Misalnya, ketika kamu dan para anggota tim kamu berencana untuk bekerja remote bersama, cobalah untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan mereka. Selain itu, kamu juga bisa meminta setiap orang untuk menyebutkan kebutuhannya agar anggota tim lainnya pun turut mengerti. Semakin kecil kecanggungan di antara tim kamu, maka kamu rekan-rekanmu akan lebih mudah dalam berkolaborasi dan meningkatkan produktivitas kerja.

Bersikap rendah hati

Kerendahan hati adalah salah satu komponen yang paling penting dalam kolaborasi tim. Kolaborasi akan berjalan semakin baik ketika semua orang dalam tim cukup rendah hati untuk menerima apa yang dibawa oleh orang lain. Kerendahan hati dalam hal ini dapat kamu wujudkan dalam caramu merespons orang lain yang menantang idemu, atau ketika kamu menantang ide mereka.

Coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu menanggapi tantangan dengan cara yang tenang atau kamu justru menghakimi mereka? Mulailah bersikap rendah hati dari dirimu sendiri. Selanjutnya, jadikan ini sebagai kultur dalam tim kamu, sehingga kamu dan rekanmu bisa meningkatkan produktivitas kerja bersama-sama.

Itulah beberapa tip yang dapat kamu terapkan bersama rekan-rekanmu untuk meningkatkan produktivitas kerja tim. Bila kamu memiliki pengalaman atau tip lainnya, mari berbagi dengan menulis di kolom komentar, ya!


Ingin lebih banyak insight dan pengalaman tentang human management?

Di Product Development Stage Product Development Conference 2018, kami menghadirkan sesi khusus mengenai human management. Group Product Manager Bizzy Indonesia, Ariau Akbar, akan membawakan topik Maintain Effective Collaboration While Building Product and Growing Your Team di stage ini.

Di sesi ini, kamu bisa mempelajari beberapa hal berikut:

  • Channel yang secara langsung dapat kamu manfaatkan dalam mewujudkan proses pengembangan produk secara efektif
  • Bagaimana cara tim mempertahankan komunikasi yang efektif

Selain sesi tersebut, tentunya masih ada sederet sesi menarik yang menawarkan berbagai insight untuk kamu. Ingin tahu praktisi lain yang akan berbagi pengalamannya di konferensi dua hari ini? Terus perbarui informasimu terkait track, topik, dan pembicara di #TIAPDC2018 dengan mengakses laman ini secara berkala, ya!

Kamu kehabisan tiket diskon empat puluh persen beberapa waktu lalu?
Ssssttt, jangan bersedih. Kamu masih bisa mendapatkan tiket #TIAPDC2018 dengan harga khusus. Yuk, segera ajak rekan atau keluargamu untuk mendapatkan harga spesial untuk tiket pack of two.

Ingat, penawaran ini berlaku sangat terbatas, hanya sampai 6 Juni 2018, pukul 23.59 WIB. Jadi, lekas dapatkan tiketmu sebelum kehabisan!

Sampai jumpa di #TIAPDC2018, 4-5 Juli 2018 nanti!

(Diedit oleh Septa MellinaSumber gambar: Pexels)

This post Lima Tip Kolaborasi Efektif untuk Meningkatkan Produktivitas Tim Kamu appeared first on Tech in Asia.

The post Lima Tip Kolaborasi Efektif untuk Meningkatkan Produktivitas Tim Kamu appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Source: Inspirasi

Back To Top