Bagaimana Menyelaraskan Strategi Bisnis dan Manajemen SDM?
Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami permasalahan manajemen sumber daya manusia (SDM). Menanggapi hal tersebut, pemerintah bahkan ikut bergerak untuk fokus dalam pengembangan SDM mulai tahun mendatang, melalui rancangan kerja pemerintah (RKP) 2019.
Meski isu manajemen SDM telah diteliti oleh McKinsey sejak tahun 1990-an, rupanya tersebut masih relevan hingga saat ini. Penelitian yang dilakukan oleh Boston Consulting Group (BCG) dan World Federation of People Management Associations (WFPMA) menemukan bahwa industri di Indonesia akan kekurangan hingga 56 persen tenaga kerja profesional di level manajerial pada tahun 2020.
Sementara itu, di dalam riset yang sama, BCG dan WFPMA memprediksi adanya lonjakan kebutuhan SDM setingkat manajer hingga 55 persen. Setidaknya, SWA pernah mencatat beberapa permasalahan yang kerap terjadi dalam manajemen SDM di Indonesia:
- Pengembangan SDM (people development)
- Keterikatan karyawan (employee engagement)
- Perencanaan suksesi pemimpin (leader succession planning)
- Budaya perusahaan (corporate culture)
- Hubungan industrial (industrial relation)
- Manajemen keberagaman karyawan
- Pengembangan desain organisasi baru
- Teknologi penunjang
Mengapa manajemen SDM penting?
Sumber: McKinsey
Sebuah survei menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara manajemen SDM dan kinerja organisasi. Sejumlah 99 persen dari mereka yang memiliki manajemen SDM efektif, mengatakan bahwa mereka mampu mengungguli pesaing mereka. Inilah kenapa perusahaan perlu memiliki strategi manajemen SDM yang tepat. Strategi ini bukan sekadar perekrutan karyawan, melainkan juga komitmen dalam merekrut, mengelola, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan terbaik di sebuah perusahaan.
Beberapa alasan berikut dapat menjadi pertimbangan tentang pentingnya penerapan talent management yang tepat:
- Menarik dan mempertahankan talenta terbaik
Manajemen SDM yang baik akan mempertahankan talenta terbaik, sehingga menghemat biaya perekrutan. - Meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan
Manajemen yang tepat akan membantu menjaga alasan yang membuat karyawan memilih untuk bertahan. - Meningkatkan kinerja bisnis
Bila karyawan semakin terlibat, sehingga memotivasi mereka untuk lebih giat bekerja sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan. - Meningkatkan kepuasan klien
Setelah manajemen SDM terintegrasi dengan baik, klien yang berurusan dengan perusahaan pun akan merasa lebih puas. - Peran penting yang berkelanjutan
Manajemen SDM secara tepat akan membantu perusahaan dalam mengisi karyawan-karyawan dengan peran penting sesuai dengan spesialisasi mereka.
Mungkinkah manajemen SDM berpengaruh terhadap strategi bisnis?
Sumber: Fortune
Mengenai hal ini, kita bisa menengok apa yang pernah terjadi pada Apple. Pada tahun 2014, perusahaan teknologi ini merekrut Angela Ahrendts, yang sebelumnya merupakan CEO perusahaan fesyen papan atas; Burberry.
Saat bergabung dengan Apple, Ahrendts memperlakukan karyawan yang berhadapan langsung dengan pelanggan sebagai aset utama perusahaan. Dia menerapkan aplikasi internal agar para karyawan bisa mengusulkan gagasan dan menyampaikan keluhan mereka. Di samping itu, Ahrendts juga merintis jalur karier bagi para karyawan ritel. Perempuan ini juga melakukan beragam inovasi lainnya untuk menyelaraskan manajemen SDM dan strategi bisnisnya.
Dari berbagai terobosan yang Ahrendts lakukan, Apple berhasil memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para pelanggan. Di tahun 2015, Apple pun mampu mencapai tingkat retensi tertingginya sebesar 81 persen, serta meraup pendapatan bersih terbesarnya.
Bagaimana manajemen SDM dapat selaras dengan strategi bisnis?
Ketika suatu perusahaan berupaya menyelaraskan strategi SDM dengan strategi bisnisnya, ia akan mencapai tujuan strategis, berkinerja lebih baik di pasar, dan mempertahankan individu yang berkinerja tinggi. Sayangnya, banyak pengusaha yang tidak benar-benar memahami praktik terbaik mengenai hal ini.
Melihat adanya permasalahan di ranah SDM, Tech in Asia Jakarta 2018 (#TIAJKT2018) akan menghadirkan bahasan talent management. Di track ini, beberapa tokoh industri yang berpengalaman di ranah talent management akan berbicara mengenai pengalaman dan tantangan yang pernah mereka alami dalam manajemen SDM.
Salah satu praktisi yang akan membagikan pengalamannya adalah Managing Director, APAC, Cloudflare, Aliza Knox. Sebelum bergabung dengan Cloudflare, Aliza Knox memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di ranah marketing dan manajemen internasional. Praktisi yang pernah menempati posisi eksekutif di Google dan Twitter ini akan membicarakan topik “How to Aligning Business and Talent Strategies”.
Aliza Knox akan berbicara di Rinjani Stage. Sekadar informasi tambahan, di konferensi teknologi yang ketujuh kalinya ini, kami akan menyajikan empat content stage, yakni Main Stage dan tiga expert stage; Semeru Stage, Kerinci Stage, dan Rinjani Stage.
Selain talent management, #TIAJKT2018 juga akan menyajikan puluhan track menarik lainnya, lo. Tentunya, track yang kami persiapkan di #TIAJKT2018 akan menyajikan beragam insight dan tren paling segar di industri teknologi dan startup. Terus perbarui informasimu, ya!
Mau jadi barisan terdepan yang mengetahui tren teknologi dan startup saat ini?
Untuk mengikuti sesi di content stage dan segmen lainnya, kamu hanya memerlukan satu tiket konferensi. Kamu juga masih bisa mendapatkan tiket spesial dengan diskon lima belas persen. Bagi kamu yang ingin lebih menghemat bujet, kamu bisa mengajak dua orang teman kamu untuk memesan tiket pack-of-3 di tautan berikut ini.
PESAN SEKARANG
Ingat, promo ini hanya berlaku sampai Minggu, 16 September 2018 pukul 23.59 WIB. Jadi, segera amankan tiketmu sebelum harga tiket #TIAJKT2018 naik, ya!
Sampai jumpa di Jakarta Convention Center, 23-24 Oktober 2018!
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
This post Bagaimana Menyelaraskan Strategi Bisnis dan Manajemen SDM? appeared first on Tech in Asia.
The post Bagaimana Menyelaraskan Strategi Bisnis dan Manajemen SDM? appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi
