Bantu Klien Analisis Media Sosial, Zanroo Mampu Mengolah Data Multibahasa
Founder: Chitpol Mungprom
Industri: solusi pemasaran digital
Status pendanaan: telah menerima pendanaan seri A
- Zanroo menawarkan tool social media intelligence yang dapat membantu klien melakukan analisis media sosial, serta menentukan strategi pemasaran paling efektif.
- Mereka melengkapi layanannya dengan teknologi AI yang diklaim bakal membantu klien memetakan strategi dalam pemasaran digital, karena mampu mendeteksi tingkat sentimen dalam percakapan di media sosial.
Membantu bisnis mendapat data yang tepat dengan bantuan teknologi merupakan tujuan utama dari Chitpol Mungprom saat mendirikan platform bernama Zanroo pada 2013. Bersama dengan Udomsak Donkhampai yang kini menjabat sebagai CTO Zanroo, Mungprom menawarkan solusi berupa social media intelligence yang bisa memantau aktivitas dan melakukan analisis media sosial dengan data multibahasa.
Sejak hadir di Thailand, Zanroo telah melebarkan layanannya ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Jepang. Di Indonesia sendiri, Zanroo telah membuka kantor cabangnya sejak Desember 2017.
Mereka memasuki pasar Indonesia setelah melihat perubahan perilaku masyarakat lokal yang kian beralih ke ranah digital, serta adanya keinginan dari pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.
Poin utama yang ditawarkan Zanroo yakni kemampuan untuk menganalisis kumpulan data multibahasa yang berasal lebih dari lima belas negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk bahasa Indonesia. Hal ini bisa dimanfaatkan pelaku bisnis baik lokal ataupun internasional agar bisa lebih terlibat dengan konsumen masing-masing.
Tujuan kami adalah membantu klien agar lebih baik memahami konsumen dan terhubung dengan mereka melalui cara yang efektif.
Pada dasarnya, Zanroo menawarkan tiga layanan kepada calon klien mereka yang bisa dipilih salah satu atau semuanya sekaligus:
- Listening: menyajikan insight yang berasal dari data analitik di pasar lokal. Teknologi Zanroo memiliki kemampuan multibahasa, layanan ini ditargetkan mampu memberikan native insight terbaik kepada klien.
- Desk: memantau secara real time interaksi dari bisnis klien dengan konsumen di media sosial. Berfungsi sebagai customer relationship management tool, layanan ini mampu memantau dan menganalisis bagaimana suatu percakapan berkembang secara online, hingga pendekatan terbaik untuk melibatkan konsumen. Mungprom menyebut hal ini bisa berdampak pada citra suatu brand secara digital hingga mengurangi potensi krisis.
- Campaign: berfungsi menganalisis kampanye ataupun aktivitas pemasaran digital secara real time. Layanan ini bisa membantu pelaku bisnis dalam mengevaluasi return on investment pada semua aktivitas digitalnya.
Manfaatkan artificial intelligence
Di Indonesia, ada beberapa platform yang juga menawarkan layanan analisis media sosial seperti Ivosight, Sonar, hingga NoLimit. Karena bukan pemain tunggal, Zanroo tak hanya membekali tool miliknya dengan kemampuan multibahasa, tapi juga dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Penggunaan AI diklaim mampu membantu klien memetakan strategi dalam pemasaran digital, karena tool yang dimiliki Zanroo mampu mendeteksi tingkat sentimen dalam percakapan di media sosial. Menurut Mungprom, apa yang dihadirkan Zanroo melalui teknologinya merupakan upaya mereka dalam menghadirkan solusi pemasaran digital terbaik kepada klien.
“Bagi kami, ini bukan tentang apa yang dapat kami lakukan agar berbeda dengan kompetitor. Tetapi lebih pada apa yang bisa kami lakukan dalam memberikan solusi pemasaran digital terbaik kepada klien.”
Adapun mengenai harga layanan, Mungprom mengatakan pihaknya tak membuat daftar harga tetap. Harga yang ditawarkan akan menyesuaikan dengan kebutuhan dari tiap klien.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post Bantu Klien Analisis Media Sosial, Zanroo Mampu Mengolah Data Multibahasa appeared first on Tech in Asia.
The post Bantu Klien Analisis Media Sosial, Zanroo Mampu Mengolah Data Multibahasa appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi
