Carmudi Raih Pendanaan Rp133 Miliar dari Investor-Investor Lama Mereka
Ikhtisar
- Dana segar ini akan digunakan untuk memperkuat produk mereka yang telah ada saat ini di Indonesia dan Filipina, menghadirkan layanan baru, serta meningkatkan fokus untuk layanan penjualan mobil baru.
- Ke depannya, Carmudi berniat untuk menyasar pasar baru di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi.
Pada tanggal 23 Januari 2018 ini, startup marketplace otomotif Carmudi mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan terbaru sebesar US$10 juta (sekitar Rp133 miliar). Investasi ini mereka terima dari HV Holtzbrinck Ventures, Tengelmann Ventures, dan sebuah perusahaan patungan Rocket Internet dan Ooredoo, yaitu Asia Pacific Internet Group (APACIG).
Ketiga investor tersebut juga turut berpartisipasi dalam pendanaan sebesar US$25 juta (sekitar Rp333 miliar) yang diterima Carmudi pada tahun 2015 yang lalu. Sebelumnya, pada tahun 2014, mereka pun telah mendapat dana segar sebesar US$10 juta (sekitar Rp133 miliar) yang dipimpin oleh Tengelmann Ventures.
“Kami memang membuka kesempatan untuk hadirnya investor baru. Namun untuk saat ini kami masih mendahulukan para investor yang telah bersama dengan kami sejak awal,” ujar Stefano Kirihettige Perera, Managing Director Carmudi Indonesia, kepada Tech in Asia Indonesia.
Dana segar ini rencananya akan digunakan untuk beberapa hal, yaitu:
- Memperkuat produk mereka yang telah ada saat ini di dua pasar, yaitu Indonesia dan Filipina, demi menambah pemasukan.
- Menghadirkan layanan baru demi memiliki sumber pendapatan tambahan.
- Meningkatkan fokus untuk layanan penjualan mobil baru, terutama di kuartal pertama dan kedua 2018.
Carmudi sendiri merupakan marketplace otomotif yang didirikan oleh Rocket Internet pada tahun 2013 silam. Saat ini, mereka mengaku telah mempunyai 1,2 juta pengguna bulanan, dengan jumlah rata-rata listing iklan setiap bulannya sekitar 50 ribu.
Ke depannya, mereka juga berniat untuk menyasar pasar baru di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi. Saat ini, mereka juga telah memindahkan kantor pusat mereka dari Berlin ke Jakarta.
Untuk saat ini, pemasukan terbesar Carmudi masih berasal dari layanan pembiayaan (pinjaman) untuk pembelian mobil bekas. Untuk menghadirkan layanan tersebut, mereka pun menggandeng beberapa perusahaan pembiayaan yang telah ada.
“Tantangan terbesar kami saat ini adalah bagaimana bisa membuat masyarakat untuk tetap setia menggunakan layanan kami. Hal ini cukup sulit karena saat ini telah banyak kompetitor yang menawarkan layanan relatif sama,” terang Stefano.
Di Indonesia sendiri, Carmudi harus menghadapi persaingan dari marketplace otomotif lain, seperti Mobil123, RajaMobil, dan Oto.
(Diedit oleh Septa Mellina)
This post Carmudi Raih Pendanaan Rp133 Miliar dari Investor-Investor Lama Mereka appeared first on Tech in Asia.
The post Carmudi Raih Pendanaan Rp133 Miliar dari Investor-Investor Lama Mereka appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi