Grab Hendak Terjun ke Ranah Pemesanan Layanan Perjalanan dan Kesehatan
Ikhtisar
- Grab bekerja sama dengan Booking Holdings (induk perusahaan Agoda) dan startup kesehatan asal Cina untuk memberikan layanan baru pada para pelanggannya 2019 nanti.
- Hooi Ling Tan juga mengungkapkan bahwa pihaknya optimis bahwa kerja sama Grab dan OVO bakal menuai hasil positif tahun depan.
Pada 11 Desember 2019, co-founder Grab Hooi Ling Tan memaparkan sejumlah strategi yang akan diterapkan perusahaannya pada 2019 mendatang. Beberapa di antaranya mulai dari ekpansi layanan Super App milik Grab ke ranah traveling dan kesehatan, hingga target meraup keuntungan hingga US$2 miliar (sekitar Rp29 triliun).
Figur pendiri Grab selain Anthony Tan itu menyebutkan langkah ekspansi Grab di ranah traveling dan kesehatan adalah keputusan yang telah dipertimbangkan secara matang. Mereka telah memikirkannya sejak mengumumkan diri sebagai ekosistem layanan aplikasi all-in-one (super app) pada Juli 2018 lalu.
Melalui inisiatif Grab Platform, salah satu startup unicorn asal Asia Tenggara ini berharap langkah kolaboratif bisa menjadi taktik penambahan jenis layanan yang efisien dan scalable. Grab sebelumnya telah melakukan kolaborasi dengan menggandeng Happyfresh untuk menyediakan layanan GrabFresh. Dengan strategi serupa, Ling Tan optimis pihaknya bisa merambah ke vertikal bisnis pemesanan lain melalui platform yang sama.
“Kami menawarkan beberapa pihak bahwa kita bisa berkolaborasi untuk memberikan layanan yang lebih baik, di mana healthcare dan travel merupakan dua area potensial yang bisa kami bantu.”
Kerja sama dengan induk Agoda dan startup kesehatan Cina
Langkah Grab terjun ke ranah pemesanan traveling telah diperkuat dengan kemitraan strategis bersama Booking Holdings, induk dari sejumlah penyedia layanan online travel agency (OTA) global seperti Agoda, KAYAK, dan OpenTable. Booking Holdings sendiri sebelumnya juga telah menyuntikkan pendanaan sebesar US$200 juta (sekitar Rp2,9 triliun) untuk Grab pada akhir Oktober lalu.
“Sama seperti layanan GrabFresh, Kami bekerja sama karena yakin bahwa Happyfresh adalah rekanan yang sesuai di vertikal belanja kebutuhan rumah (groceries), di mana ranahnya sangat berbeda dengan e-commerce delivery dan pemesanan makanan (Grab Food).”
Ling Tan menjelaskan belum mengumumkan siapa startup bawaan Booking Holdings yang akan menjadi mitra dalam pengembangan vertikal layanan travel. Namun ia meyakinkan bahwa kemitraan ini nantinya akan memberikan nilai tambah bagi mereka, mengingat Booking Holdings sudah cukup berpengalaman di ranah OTA.
Untuk layanan kesehatan atau online healthcare, Grab akan bekerja sama dengan Ping A Good Doctor, layanan online-to-offline (O2O) healthcare yang cukup dikenal di Cina.
Lewat kehadiran layanan ini, pengguna Grab bisa berkonsultasi kesehatan, memesan obat, memesan layanan ahli kesehatan lewat aplikasi Grab. “Konsultasi medis, pengiriman obat, konsultasi dokter, dan lainnya akan tersedia. Jadi kami dapat memberikan kemudahan lebih kepada pengguna Grab, terkait layanan kesehatan,” ujar Ling Tan.
Kehadiran layanan online healthcare ini diperkirakan bakal terintegrasi lebih baik dibanding para kompetitornya, seperti GO-MED (milik GO-JEK) yang penggunaannya dialihkan ke aplikasi Halodoc dan terpisah dari aplikasi GO-JEK.
Berharap kolaborasi dengan OVO menuai hasil tahun depan
Penjelasan strategi Grab tahun 2019 mendatang bertepatan dengan hampir setahunnya penggabungan fitur GrabPay ke dalam layanan e-money OVO milik Group Lippo. Menanggapi co-branding layanan Grab Pay dengan OVO, Ling Tan mengakui pihaknya sangat antusias terhadap peran Grab (dan Kudo) sebagai bagian dari inklusi keuangan digital di Indonesia.
“Dengan investasi yang kami miliki, Grab ingin memutar investasi ini kembali dengan membangun platform customer yang terintegrasi dengan layanan pembayaran terbesar di Indonesia seperti OVO.”
Atas upaya kemitraan yang dijalankan oleh Grab, Ling Tan mengklaim pihaknya telah membantu jutaan orang dari aspek micro-entrepreneur, dan optimis dapat memberikan dampak yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.
OVO saat ini tengah menjadi saran pembayaran digital bagi berbagai layanan, seperti Grab dan e-commerce Tokopedia. Dengan posisi Grab sebagai pilar penggunaan OVO di Indonesia, cukup menarik untuk melihat seberapa besar perkembangan di masa mendatang, terutama dalam menghadapi ekspansi GO-PAY yang belakangan merambah ke toko ritel (mal, warung, toko kelontong), dan layanan online-to-offline (O2O).
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post Grab Hendak Terjun ke Ranah Pemesanan Layanan Perjalanan dan Kesehatan appeared first on Tech in Asia.
The post Grab Hendak Terjun ke Ranah Pemesanan Layanan Perjalanan dan Kesehatan appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi