[Infografik] Kronologis Pendanaan yang Diterima Grab dan GO-JEK
Pada 2 Agustus 2018 lalu, Grab mengumumkan telah mendapat pendanaan terbaru senilai US$2 miliar (sekitar Rp29 triliun). Namun mungkin ada yang bertanya-tanya, bukankah mereka baru mendapat pendanaan US$1 miliar (sekitar Rp14,5 triliun) dari Toyota beberapa waktu lalu? Apakah artinya mereka mendapat pendanaan total US$3 miliar (Rp43,5 triliun)?
Jawabannya adalah tidak. Pendanaan yang diterima Grab dari Toyota, merupakan bagian dari pendanaan yang baru diumumkan ini. Sehingga secara total mereka hanya mendapatkan US$2 miliar, bukan US$3 miliar.
Pertanyaan serupa sempat muncul ketika pesaing mereka, GO-JEK, mengumumkan pendanaan terbaru pada Januari 2018 lalu. GO-JEK dan para investornya memutuskan untuk mengumumkan pendanaan itu secara terpisah, serta tidak dalam waktu yang bersamaan.
Akhirnya, banyak yang mengira GO-JEK mendapat beberapa kali pendanaan. Padahal, menurut Crunchbase, semua investor tersebut tergabung dalam satu putaran pendanaan dengan total nilai US$1,5 miliar (sekitar Rp21,5 triliun). Angka tersebut bisa berbeda dengan angka sebenarnya, karena GO-JEK memang tidak mengumumkan secara resmi total nominal pendanaan terbaru yang mereka terima.
Untuk memudahkan, Tech in Asia Indonesia berusaha merangkum semua pendanaan yang dipublikasikan oleh Grab dan GO-JEK hingga saat ini. Pendanaan yang jumlahnya semakin lama semakin besar ini seperti menunjukkan betapa ketatnya persaingan kedua startup tersebut untuk merebut pasar Asia Tenggara, terutama Indonesia.
Selain dalam hal pendanaan, Grab dan GO-JEK pun menjalani “perang” yang sengit di beberapa hal lain, seperti:
- Menyusul Grab yang telah beroperasi di delapan negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Kamboja), GO-JEK pun mulai berekspansi ke luar Indonesia. Di awal bulan Agustus 2018 ini mereka resmi meluncurkan layanan bernama GO-VIET di Vietnam. Dalam waktu dekat GO-JEK pun berniat hadir di Thailand, Filipina, dan Singapura.
- Demi menyaingi GO-JEK yang telah memiliki layanan pembayaran GO-PAY, Grab pun telah aktif mendorong penggunaan GrabPay. Sempat terganjal karena belum memiliki lisensi e-money dari Bank Indonesia, kini GrabPay memutuskan untuk menggandeng OVO di tanah air.
- Pada tanggal 10 Juli 2018 yang lalu, Grab menyatakan komitmen mereka untuk menjadi aplikasi serba bisa dengan berbagai layanan baru. Mereka pun mengawalinya dengan meluncurkan layanan untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang bernama GrabFresh. GO-JEK sendiri telah lebih dahulu menghadirkan berbagai layanan di platform mereka, mulai dari layanan belanja GO-MART, layanan pembersih rumah GO-CLEAN, hingga layanan laundry GO-LAUNDRY.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
This post [Infografik] Kronologis Pendanaan yang Diterima Grab dan GO-JEK appeared first on Tech in Asia.
The post [Infografik] Kronologis Pendanaan yang Diterima Grab dan GO-JEK appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: Inspirasi